Renungan Hari Jumat
Biasa XXVIII, Thn A/II
Bac I Ef 1: 11 – 14; Injil Luk 12: 1 – 7;
Dalam Injil hari ini Tuhan Yesus menyampaikan pengajaran-Nya kepada
orang banyak. Salah satu pengajaran Tuhan Yesus adalah ajakan-Nya untuk tidak
perlu takut kepada siapa saja yang hanya bisa mengancam tubuh manusia, tapi tak
bisa lebih dari itu. Artinya, orang itu hanya bisa sebatas membunuh saja. Bagi Tuhan
Yesus, yang perlu ditakuti adalah Allah, karena bukan saja dapat membunuh
manusia, tapi yang sesudah itu dapat menghancurkan hidup manusia di dalam
neraka. Allah memiliki kuasa atas tubuh dan hidup manusia. Ketakutan pada Allah
akan melahirkan sikap hormat pada-Nya.
Sikap hormat inilah yang ditawarkan Paulus dalam bacaan
pertama. Dalam suratnya kepada jemaat di Efesus, Paulus melihat bahwa manusia
memperoleh keselamatan dalam Kristus Yesus sesuai rencana Allah. Keselamatan
itu sudah dijanjikan Allah. Dengan kuasa-Nya Allah mewujudkan janji-Nya itu
dalam diri Yesus. Bagi Paulus, Yesus adalah Allah yang menjadi manusia, yang
dalam-Nya Dia mewujudkan rencana keselamatan umat manusia. Karena itu, dengan
percaya kepada Tuhan Yesus, umat percaya juga kepada Allah; menaruh harapan
pada Kristus merupakan puji-pijian bagi kemuliaan Allah.
Kematian merupakan bagian dari hidup manusia. Berhadapan
dengan kematian itu, hamper sebagian orang merasa takut. Ada banyak faktor yang
menyebabkan manusia mati. Salah satunya adalah pembunuhan. Karena itu, tak
sedikit orang takut dengan pembunuhan. Ketakutan itu beralasan, karena orang sayang
akan hidupnya. Sabda Tuhan hari ini mau menyadarkan kita bahwa hidup dan mati
kita ada di dalam tangan Tuhan. Tuhan memiliki kuasa yang tak tertandingi atas hidup
manusia. Karena itu, hendaklah kita menaruh rasa hormat kepada-Nya. Hanya kepada
Dia sajalah kita menyerahkan hidup kita.
by: adrian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar