HR SP Maria Diangkat ke
Surga, Thn A/II
Bac I Why 11: 19a; 12: 1, 3 – 6a, 10; Bac II 1Kor 15: 20 – 26;
Injil Luk 1: 39 – 56;
Hari ini Gereja Universal mengajak umatnya untuk merayakan
hari raya Santa Perawan Maria diangkat ke surga. Bacaan-bacaan liturgi hari ini
memang tidak ada yang menyinggung kisah pengangkatan ini. Malah peristiwa
pengangkatan Bunda Maria ke surga tidak terungkap secara eksplisit dalam Kitab
Suci. Pengangkatan ke surga dapat dilihat sebagai bentuk penghormatan. Dan itulah
yang terjadi pada Bunda Maria. Ada dua bacaan liturgi yang menyinggung tentang
Maria, yaitu bacaan pertama dan Injil. Dalam bacaan pertama, yang diambil dari
Kitab Wahyu, umumnya orang melihat perempuan dalam bacaan itu mengacu kepada
Maria. Dialah yang berselubungkan matahari dan melahirkan Anak laki-laki, yang kita kenal dengan nama Yesus. Dia sangat
istimewa sehingga tempat yang pantas baginya adalah surga.
Injil hari ini memuat kisah Maria mengunjungi Elisabeth, yang saat itu sedang masa akhir kehamilannya. Kisah
ini bukan sekedar kunjungan biasa saja, karena dikatakan bahwa Maria tinggal
bersama Elisabeth sekitar tiga bulan. Ini artinya, Maria turut terlibat dalam
proses kelahiran Elisabeth. Dia membantu Elisabeth dan Zakaria. Maria, yang
adalah Ibu Tuhan, datang melayani sesamanya. Di balik tindakan Maria ini
terungkap keutamaan-keutamaan hidupnya yang berkenan di hati Allah. Keutamaan-keutamaan
inilah yang membuat Bunda Maria sangat istimewa sehingga pantas kalau ia
diangkat ke surga.
Bacaan kedua sama sekali tidak menyinggung Maria, namun dapat
diterapkan kepada Maria dalam kaitan pengangkatannya ke surga. Paulus, dalam
suratnya yang pertama kepada jemaat di Korintus, merefleksikan kemuliaan Yesus
Kristus. Bagi Paulus, kemuliaan itu didapat, karena Tuhan Yesus sudah
mengalahkan musah-musuh-Nya; dan musuh terakhir adalah maut. Paulus pernah
berkata bahwa sengat maut adalah dosa (1Kor 15: 56). Jadi, kemuliaan didapat dengan
mengalahkan dosa. Dan inilah yang terjadi juga dengan Maria. Dia telah
mengalahkan dosa sehingga ia layak mendapat mahkota kemuliaan dengan diangkat ke surga.
Sabda Tuhan hari ini, untuk menjawab tema perayaan kita, mau
menyadarkan kita bahwa Bunda Maria adalah pribadi yang sangat istimewa. Keistimewaannya
itulah yang membuat dirinya diangkat ke surga. Keistimewaan Bunda Maria
terlihat dari sikap hidupnya yang berkenan di hadirat Allah dan berusaha untuk
mengalahkan dosa. Melalui sabda-Nya, dan ditunjang dengan tema hari raya ini,
Tuhan menghendaki supaya kita berusaha meniru teladan Bunda Maria. Tuhan hendak
mengajak kita untuk menjadi pribadi-pribadi yang istimewa dengan hidup sesuai
kehendak Allah serta berusaha mengalahkan dosa. Dengan menjadi pribadi yang
istimewa, bukan tidak mungkin suatu saat kita pun diangkat ke surga.
by: adrian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar