Renungan Hari Senin Paskah
III, Thn A/II
Bac I : Kis 6: 8 – 15; Injil : Yoh 6: 22 – 29;
Injil hari ini merupakan kelanjutan kisah perbanyakan roti. Dikatakan
bahwa orang banyak terus mencari Yesus. Akan tetapi, pencarian mereka bukan
didasari pada hal yang utama, yaitu iman, melainkan pada hal-hal yang sepele. Ini
diibaratkan Yesus dengan urusan perut, yaitu “kamu telah makan roti itu dan
kamu kenyang.” (ay. 26). Yesus menghendaki agar mereka tidak hanya mendasarkan
iman pada hal-hal sepele. Yesus menghendaki agar mereka melaksanakan apa yang
dikehendaki Allah, yaitu percaya kepada-Nya (ay. 29).
Sikap iman yang dikehendaki Yesus ditampilkan oleh Stefanus
dalam bacaan pertama hari ini. Dalam bacaan pertama diceritakan bahwa Stefanus “mengadakan
mujizat-mujizat dan tanda-tanda di antara banyak orang.” (ay. 8) serta bersoal
jawab dengan orang-orang dari jemaat Yahudi. Kumpulan orang-orang itu “tidak
sanggup melawan hikmatnya dan Roh yang mendorong dia berbicara.” (ay. 10). Hal ini
karena Stefanus hidup melaksanakan kehendak Allah. Imannya kepada Yesus
didasarkan pada kehendak Allah, bukan pada kehendak pribadi.
Hari ini kita diajak untuk beriman kepada Yesus sesuai dengan
kehendak Allah. Kita mendapat contoh teladan yang menarik dalam sosok Stefanus.
Cara beriman Stefanus ini bertentangan dengan kebanyakan orang dewasa ini, di
mana orang beriman menurut seleranya saja. Banyak orang meninggalkan imannya
jika suatu saat iman itu tidak memenuhi selera atau harapannya. Melalui sabda-Nya
hari ini Tuhan mengajak kita untuk meninggalkan cara beriman seperti itu. Tuhan
menghendaki kita untuk tetap menyerahkan diri kepada penyelenggaraan ilahi
sekalipun mengalami sesuatu yang tidak sesuai dengan harapan.
by: adrian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar