Minggu, 18 Mei 2014

Kekacauan Landa Gereja

GEREJA DALAM KEKACAUAN
“Kekacauan berkembang semakin parah, juga di dalam Gereja, dan kini menyebar ke segala penjuru dunia. Yang pertama akan digempur adalah para imam. Mereka membiarkan diri dijerumuskan oleh ketidaksetiaan. Setiap hari jumlah mereka yang membiarkan diri dijerumuskan oleh kesesatan ini semakin besar.

Atas nama kemajuan, sejumlah imam telah menjadi hamba dunia dan hidup menurut dunia. Mereka telah menggantikan doa dengan kegiatan yang menyibukkan; mereka telah menggantikan mati raga dengan terus memburu penghiburan dan kenikmatan; mereka telah mengganti kekudusan dengan semakin patuh kepada dosa. Mereka telah menjadi jasad berjalan, kubur yang dicat putih, yang masih menyebut diri imam, tetapi oleh Puteraku Yesus, tidak lagi diakui sebagai imam.

Dan sayang sekali, tidak jarang orang-orang seperti itulah yang paling dihargai, yang berhasil mencapai sukses dan yang ditempatkan pada kedudukan dengan tanggung jawab besar.

Mereka yang tetap setia biasanya adalah mereka yang dianiaya, yang paling tidak diacuhkan dan kadang-kadang sengaja disingkirkan.

Dengan demikian kegelapan merajalela dan awan setan berusaha menutupi segala sesuatu: setiap hari kemurtadan semakin besar.”
10 Maret 1977
diedit dari: Marian Centre Indonesia, Kepada Para Imam: Putra-putra Terkasih Bunda Maria. (hlm 284 – 285)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar