Sabtu, 19 April 2014

Renungan Hari Sabtu Suci, Thn A

Renungan Hari Sabtu Suci, Thn A/I
Bac I : Kej 1: 1 – 2: 2; Bac II :      Kel 14:15 – 15: 1;
Bacaan Epistola:    Rom 6: 3 – 11;
Injil       : Mat 28: 1 – 10

Hari ini umat katolik bersiap merayakan paskah Tuhan Yesus. Paskah atau kebangkitan Yesus Kristus adalah juga kebangkitan umat manusia, karena kematian-Nya untuk menebus umat manusia. Karena itu, kebangkitan-Nya juga untuk umat manusia. Pada Sabtu Suci ini, umat merayakan perayaan malam peralihan; peralihan Tuhan Yesus dari alam kematian ke alam kebangkitan. Hal ini ditandai dengan makam kosong. Dan dalam perayaan Malam Paskah, hal itu terlihat dari upacara api. Ada peralihan dari keadaan gelap kepada terang karena api. Itulah Kristus yang telah membawa terang lewat kebangkitan-Nya.

Hari ini bacaan liturgi ada 10 bacaan. Ada 8 bacaan dari Perjanjian Lama, satu bacaan epistola dan Injil. Bacaan liturgi ini secara sederhana dan singkat mau menggambarkan karya keselamatan Allah untuk umat manusia yang berpuncak pada kebangkitan Tuhan Yesus Kristus. Bacaan di awali dengan kisah penciptaan. Allah menciptakan alam semesta dengan segala isinya, termasuk manusia. Semuanya dalam waktu 6 hari dan hari ketujuh Allah beristirahat. Setelah menciptakan semuanya, Allah melihat semuanya itu baik.

Akan tetapi, semua yang baik itu menjadi rusak oleh dosa. Ini dimulai dari kejatuhan manusia pertama ke dalam dosa. Dan sejak itu Allah merencanakan karya keselamatan-Nya untuk mengembalikan situasi yang rusak. Dalam Perjanjian Lama, Allah mengungkapkan rencana-Nya melalui para nabi. Dan dalam Perjanjian Baru, Allah sendiri menyatakan rencana-Nya. Allah hadir di tengah manusia dalam wujud Yesus Kristus. Dengan sempurna Yesus mewujudkan rencana Allah itu lewat kematian di salib dan kebangkitan. Paulus, dalam suratnya kepada jemaat di Roma yang menjadi bacaan epistola malam ini, mengatakan bahwa lewat kebangkitan, maut tidak berkuasa lagi atas Dia (ay. 9). Dan kita, yang telah dibaptis dalam kematian Kristus (ay. 3), “akan hidup juga dengan Dia.” (ay. 8).

Sabda Tuhan hari ini mau menegaskan kepada kita bahwa sengsara, wafat dan kebangkitan Yesus merupakan bagian dari rencana keselamatan yang digagas oleh Allah. Semua itu demi keselamatan umat manusia. Allah ingin mengembalikan situasi yang telah rusak oleh karena dosa. Oleh karena itu, perayaan Sabtu Suci ini mengajak kita untuk mensyukuri karya keselamatan Allah bagi kita. Salah satu wujud syukur itu adalah dengan hidup selaras sesuai kehendak Allah, meninggalkan kemanusiaan kita yang lama dan hidup dalam manusia baru. Dengan kata lain, Tuhan menghendaki agar kita mengikuti peralihan dari manusia lama menuju manusia baru.

by: adrian

Tidak ada komentar:

Posting Komentar