Renungan Hari Sabtu Biasa XXII,
Thn C/I
Bac I : Kol 1: 21 – 23; Injil : Luk 6: 1 – 5
Dalam bacaan pertama, yang diambil
dari surat paulus kepada Jemaat di Kolese, Paulus mengungkapkan refleksinya
bahwa manusia yang jahat telah ditebus oleh Kristus lewat wafat-Nya di kayu
salib. Kematian Kristus membuat kita “kudus dan tak bercela, dan tak bercacat
di hadapan-Nya.” (ay. 22). Oleh karena itu, Paulus meminta jemaat untuk “bertekun
dalam iman, tetap teguh dan tidak berguncang, dan jangan mau digeser dari
pengharapan Injil.” (ay. 23).
Apa yang diwartakan Paulus di atas,
sejalan dengan pesan Yesus dalam Injil. Yesus mengkritik sikap kaku orang
Farisi terhadap aturan. Yesus melihat dalam diri orang Farisi, aturan itulah
yang utama. Kepada orang Farisi yang mencela perbuatan para murid-Nya, Yesus
mau membuka mata mereka bahwa ada yang jauh lebih utama daripada hanya sekedar
aturan saja.
Lewat sabda-Nya hari ini Tuhan mau
menyadarkan kita akan apa yang terpenting dalam hidup kita sebagai orang kristen.
Tuhan bukan mau mengatakan bahwa aturan itu tidak penting. Tuhan menghendaki
agar kita lebih memprioritaskan yang utama dalam hidup kita, yaitu iman akan
Dia dan pengharapan Injil.
by: adrian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar