BERSAMA TUHAN HADAPI KEGELAPAN
Apa yang akan Anda lakukan
kalau Anda berada dalam situasi kegelapan dan dosa? Anda akan berjuang sendiri
untuk melepaskan diri Anda dari situasi itu? Atau Anda akan mengandalkan rahmat
Tuhan?
Suatu ketika saya menyusuri
suatu lorong yang gelap. Namun saya berjalan dengan lancar saja di lorong itu.
Pasalnya, sudah beberapa kali saya melintasi lorong itu di siang hari. Jadi
saya sudah agak hafal hal-hal yang ada di sepanjang lorong itu. Namun saat
malam itu saya melewati lorong itu, dahi saya terbentur sesuatu. Butir-butir
darah segar mengucur membasahi wajah saya. Saya agak panik. Namun saya mampu
menguasai diri.
Setelah berhenti sesaat,
saya meneruskan perjalanan saya. Di ujung orong itu ada seberkas cahaya. Saya
merasa aman. Saya merasa ada sesuatu yang memberi harapan. Meski darah masih
mengalir perlahan-lahan, saya terus mengarahkan pandangan saya ke ujung lorong
itu. Seberkas cahaya itu mampu meyakinkan saya bahwa saya mampu menembus lorong
yang gelap itu. Saya merasa yakin, ada sesuatu yang memberi kekuatan untuk
terus maju.
Benar. Kaki-kaki saya terus
melangkah hingga di ujung lorong itu. Anehnya, cahaya yang saya lihat itu
ternyata tidak ada di ujung lorong itu. Cahaya itu masih jauh dari ujung lorong
itu. Cahayanya berpendar-pendar hingga di ujung lorong itu. Saya merasa, cahaya
itu hanyalah fatamorgana. Namun cahaya itu telah menguatkan saya untuk terus
berjalan, meski darah masih mengalir dari dahi saya. Ada optimisme. Ada
kekuatan untuk meraih tujuan.
Sahabat, setiap kita tentu
pernah mengalami kegelapan dalam hidup. Kita merasa takut di saat kegelapan
melingkupi diri kita. Kita merasa cemas. Kita merasa ada sesuatu yang mesti
kita hindari, namun ternyata kita tidak mampu. Ada yang mengancam diri kita.
Yang kemudian sering kita buat adalah kita lari menghindari kegelapan itu. Kita
berusaha untuk menemukan terang.
Kisah di atas mau mengatakan
kepada kita bahwa kita mesti tetap tenang saat kegelapan menghadang kita dalam
perjalanan hidup. Kita tidak perlu merasa takut atau panik. Yang mesti kita
lakukan adalah tetap memusatkan perhatian pada apa yang semestinya kita
lakukan. Dengan demikian, kita mampu melawan kegelapan itu. Kita mampu
menemukan cahaya.
Dalam hidup rohani,
kegelapan itu juga sering kita alami. Hal ini kita alami saat dosa menguasai
hidup kita. Saat kita jatuh ke dalam dosa. Banyak orang tidak mampu menghadapi
godaan-godaan dalam hidupnya.
Akibatnya, mereka tidak
mampu bertahan dalam kebaikan. Mereka jatuh ke dalam dosa. Mereka kemudian
dikuasai oleh kegelapan hidup. Mereka merasa cemas, kalau-kalau sukacita
batiniah hilang dari diri mereka.
Mereka berusaha untuk keluar
dari kegelapan dosa itu. Namun mereka tidak mampu berjuang sendirian. Setiap
kali mereka mau keluar dari kegelapan itu, mereka jatuh kembali ke dalam dosa.
Lantas apa yang mesti dilakukan?
Tentu saja sebagai orang
beriman, kita butuh rahmat Tuhan untuk dapat melepaskan diri dari dosa dan
kegelapan itu. Untuk itu, orang mesti membuka hatinya bagi rahmat Tuhan. Orang
mesti membiarkan diri dikuasai oleh Tuhan. Dengan demikian, dosa dan kegelapan
itu lenyap dari dirinya. Tuhan memberkati.
copas: sesawi.net
Baca juga sharing
lainnya:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar