Santa margaretha cortona, pengaku iman
Margaretha tergolong
gadis yang malang hidupnya, terlebih-lebih setelah ibunya meninggal. Gaya hidupnya
sembrono tanpa kendali. Nasehat-nasehat saleh dari ibunya tidak lagi dituruti. Demikian
pula kewajiban-kewajiban agama. Gejolak remajanya tak kuasa dikendalikannya. Ia
bergaul dan bersenang-senang dengan pemuda-pemuda tanggung yang buruk
akhlaknya. Pada usia 16 tahun ia mengikuti seorang pemuda bangsawan ke
Montepulsiano. Di sana ia hidup bersama pemuda itu sebagai istri selir.
Pada suatu hari ia
mengikuti anjing kesayangan tuannya, yang menunjukkan tanda-tanda aneh tentang
suatu kejadian. Sampai di suatu tempat anjing itu berhenti sambil
menyalak-nyalak. Ternyata di situ tergeletaklah pemuda bangsawan itu dalam
keadaan berlumuran darah dan tak bernyawa lagi. Pemuda itu dibunuh oleh orang
yang tak dikenal. Karena peristiwa itu, Margaretha diusir dari istana bersama
dengan anaknya. Ia pergi pergi ke rumah ibu tirinya tetapi di sana ia tidak
diterima. Setelah luntang lantung beberapa hari, ia lalu pergi ke biara
Suster-suster Santo Fransiskus untuk meminta perlindungan. Di biara itu ia
diterima.
Di biara inilah Margaretha
mulai menyadari kebejatan hidupnya. Ia bertobat dan berniat untuk meninggalkan
perbuatan-perbuatannya yang bejat itu. Pada suatu hari minggu ia pergi ke
kampung halamannya, Laviano, untuk berdoa di gereja dan mengakui dosa-dosanya.
Setelah mengalami
banyak percobaan batin yang berat, akhirnya ia diterima sebagai anggota Ordo
Ketiga Santo Fransiskus. Keanggotaannya di dalam ordo ini sungguh suatu
anugerah Tuhan baginya. Ia mulai menata hidupnya secara baru dalam doa dan
karya-karya amal. Akhirnya ia sendiri mendirikan sebuah rumah sakit untuk
orang-orang miskin. Anaknya sendiri menjadi seorang imam dalam Ordo Santo
Fransiskus. Margaretha meninggal dunia pada tahun 1297 di Cortona
Sumber: Orang Kudus Sepanjang Tahun
Tidak ada komentar:
Posting Komentar