SANTO KLAUDIUS DE LA COLOMBIERE, PENGAKU IMAN
Maria Margaretha
menerima pesan dari Yesus untuk membangun devosi kepada Hati Yesus yang
Mahakudus dan menyebarkannya kepada seluruh Gereja. Tetapi dia ragu-ragu untuk
melaksanakan pesan ini, karena dia sendiri ragu akan kebenaran
penglihatan-penglihatan yang dialaminya. Ia pun merasa diri tidak layak dan
tidak sanggup untuk tugas mulia itu.
Tetapi tatkala terjadi
suatu penglihatan lagi padanya, Yesus memberitahukan dia bahwa Ia akan mengutus
seorang imam yang saleh untuk membantu dan membimbingnya. Imam saleh itu ialah
Pater Klaudius de la Colombiere, SJ.
Pada tahun 1675 Pater Klaudius
diangkat menjadi rektor rumah di Paray, di mana ada biara Suster-suster
Visitasi. Klaudius adalah seorang imam yang saleh hidupnya dan setia
menjalankan devosi kepada Hati Yesus yang Mahakudus. Di Paray dia menjalankan
tugasnya sebagai bapa pengakuan bagi Suster-suster Visitasi. Di sinilah Klaudius
bertemu dengan Suster Maria Margaretha.
Kepada Pater Klaudius,
Suster Margaretha menceritakan semua penglihatan yang dialaminya. Klaudius
membenarkan semua penglihatan itu. Karena terdapat suatu kesamaan dalam
pengalaman-pengalaman religius, maka tumbuhlah suatu persahabatan yang dalam
dan suci antara Klaudius dan Maria Margaretha, sebagaimana terjadi antara Santo
Fransiskus dan Santa Clara. Klaudius sendiri akhirnya mempersembahkan dirinya
secara utuh kepada Hati Yesus yang Mahakudus serta berjanji turut menjalankan
pesan Yesus. Di Paray Klaudius hanya tinggal setahun. Pada tahun 1676 ia
dipindahkan ke London, Inggris. Ketika itu agama katolik dilarang menyebarkan
ajarannya. Tetapi Klaudius tetap yakin bahwa Yesus menyertainya dalam karyanya.
Dengan gembira ia bekerja di antara orang-orang katolik yang dihambat itu. Ia dengan
tekun meneguhkan dan menghibur mereka serta mendorong mereka untuk menjalankan
devosi kepada Hati Yesus yang Mahakudus.
Sesudah tiga tahun
berkarya di London, ia ditangkap dan hendak dihukum mati. Tetapi dengan bantuan
Duta Besar Perancis, Klaudius dibebaskan dan dipulangkan ke Paray. Di sana ia
meninggal dunia pada tanggal 15 Februari 1682 dalam usia 41 tahun. Dua tahun
kemudian, yaitu pada tahun 1684, kotbah-kotbah dan sejumlah tulisannya mengenai
kebaktian kepada Hati Kudus Yesus diterbitkan dan disebarkan sebanyak empat
jilid. Tulisan-tulisan inilah yang menjadi sarana yang berpengaruh dalam
menyebarkan devosi yang indah itu ke seluruh dunia.
Sumber: Orang Kudus Sepanjang Tahun
Tidak ada komentar:
Posting Komentar