Injil Maria Magdalena
Berkaitan dengan hari ini merupakan peringatan St. Maria Magdalena, maka pada hari ini akan diturunkan beberapa tulisan seputar Maria Magdalena untuk diketahui oleh umat. Bukan maksud kami untuk mempengaruhi umat, melainkan agar umat juga tahu bahwa ternyata ada juga yang mananya injil Maria Magdalena. Beberapa bulan yang lalu, bertepatan dengan peringatan St. Thomas Rasul, blog paroki juga menurunkan tulisan-tulisan tentang injil Thomas tersebut agar umat tahu. Seandainya umat mengalami kebingungan, umat dapat bertanya kepada orang yang berkompeten, atau kepada pastornya.
Injil Maria
adalah salah satu dari injil-injil gnostik, dan termasuk ke dalam
tulisan-tulisan apokrif.
Injil ini ditemukan dalam Kodeks Akhmim, sebuah teks gnostik dari apokrif Perjanjian
Baru yang diperoleh Dr. Rheinhardt di Kairo pada 1896.
Sejarah
Injil ini baru
diterbitkan pada 1955,
setelah Perpustakaan Nag Hammadi juga muncul.
Teks-teks lain dari Kodeks Akhmim terdapat di dalam teks Nag Hammadi, tetapi
Injil ini tidak. Dalam salinan satu-satunya dari teks ini, halaman 1–6 dan
11–14 hilang. Dalam literatur populer ada pendapat bahwa ini adalah Injil Maria
Magdalena, dan karena itu dikenal dengan nama ini, meskipun nama
belakangnya tidak disebutkan di dalam teksnya, dan Maria di sini bisa saja
salah satu dari Maria-Maria
lain dari Perjanjian Baru, atau bahkan Maria yang lain yang tidak disebutkan.
Teks yang
fragmentaris ini bertahan dalam bentuk fragmen terjemahan Yunani abad ke-3
dan abad
ke-5 yang lebih panjang ke dalam bahasa
Koptik, di mana
kesaksian dari seorang perempuan pertama-tama perlu dibela.
Semua manuskrip ini
mula-mula ditemukan dan diterbitkan antara 1938 dan 1983, tetapi ada
beberaja rujukan dari Patristik kepada Injil Maria yang berasal dari
abad ke-3.
Isi
Dalam teks yang
fragmentaris, para murid mengajukan pertanyaan-pertanyaan tentang Juru
Selamat yang telah bangkit itu dan dijawab.
Kemudian mereka
berdukacita, dan berkata, "Bagaimana kita dapat pergi kepada orang-orang
non-Yahudi dan memberitakan Injil Kerajaan tentang Anak
Manusia? Kalau Ia sendiri tidak diselamatkan [dari penyaliban], bagaimana
kita dapat terlepas daripadanya?" Dan Maria menyuruh mereka menguatkan
hati: "Marilah kita memuji kebesarannya, karena Ia mempersiapkan kita dan
menjadikan kita orang-orang yang pembertani." Kemudian ia menyampaikan
penglihatannya, yang memperlihatkan pengaruh-pengaruh gnostik.
Penglihatannya
tidak disetujui umum:
"Tetapi
Andreas menjawab dan berkata kepada saudara-saudaranya, 'Apa pendapat kalian
tentang apa yang baru saja dikatakannya itu? Karena aku tidak percaya bahwa
Juru Selamat telah mengatakan semua ini. Karena jelas bahwa ajaran-ajaran ini
berasal dari pemikiran yang berbeda."
"Petrus
juga menentang (Maria) sehubungan dengan bahan-bahan ini dan bertanya kepada
mereka tentang Juru Selamat. "Jadi, apakah Ia berbicara secara rahasia
kepada seorang perempuan, dan bukan kepada kita, dan bukan secara terbuka?
Apakah kita semua harus berbalik dan semuanya mendengarkan dia? Apakah [Juru
Selamat] lebih memilih dia [Maria] daripada kita?"
Namun Matius
membela Maria dan meredakan serangan Petrus kepadanya. Dalam teks ini, masalah
Petrus tampaknya ialah bahwa Yesus memilih Maria lebih daripada murid-murid
yang lain untuk menafsirkan ajaran-ajarannya. Petrus melihat Maria sebagai
saingan dalam kepemimpinan kelompok itu sendiri.
Implikasi Injil Ini
Karen King
mengamati bahwa, "Konfrontasi antara Maria dengan Petrus, sebuah skenario
yang juga ditemukan dalam Injil Tomas, Pistis Sofia, dan Injil Koptik orang
Mesir, mencerminkan sejumlah ketegangan dalam Kekristenan abad kedua.
Petrus dan Andreas mewakili posisi-posisi ortodoks yang menyangkal keabsahan
penyataan esoterik dan menolak otoritas perempuan untuk mengajar."
(pengantar, Perpustakaan Nag Hammadi)
Teks ini terutama
terkait dengan
- Kefanaan dan asal-usul kefanaan sebagai akibat dari demiurgos
- Kenaikan Yesus ke surga
- Kenaikan jiwa menurut gnostisisme
Bagian besar dari
penekanan ini diungkapkan sebagai dialog antara para murid dengan Maria sebagai
pihak yang memberikan jawaban. Setelah Yesus naik ke surga, demikian dikatakan
di dalam teks, otoritas Gereja diberikan kepada Maria. Hal ini kemungkinan
menunjukkan bahwa teks ini berasal dari sebuah sekte yang berpendapat bahwa
pendiri mereka adalah Maria, atau yang menghargai Maria lebih dari para rasul
lainnya. Sebagian dari pengutamaan Maria sebagai murid perempuan yang terkenal
mungkin disebabkan karena kemampuannya sebagai seorang perempuan untuk mewakili
tokoh penting dari Sofia, sizigia perempuan dari Kristus, di
dalam teologi gnostik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar