Gereja
adalah bagian dari dunia. Karena itu prinsip-prinsip keduniaan, meski tidak
semuanya, dapat diadopsi oleh Gereja. Salah satunya adalah soal transparansi
laporan keuangan. Sudah saatnya pengelolaan harta benda Gereja, termasuk
keuangan, dilakukan secara transparan agar umat mengetahuinya.
Ada
beberapa alasan kenapa Gereja, dalam hal ini paroki, harus transparan dalam
pengelolaan keuangan. Pertama, sumber keuangan paroki adalah dari
umat (kolekte, intensi, stipendium, donasi, dll). Oleh karena itu, adalah hak
umat untuk mengetahui pengelolaan keuangan paroki: berapa yang masuk, bagaimana
dikelola, bagaimana pemakaiannya, berapa keluar, berapa hasil akhirnya, dll.
Dapatlah dikatakan bahwa transparansi merupakan bentuk akuntabilitas.
Kedua, dengan
adanya transparansi keuangan berarti umat dilibatkan; umat menjadi
berpartisipasi aktif. Di sini umat akan merasa memiliki Gereja (cinta akan
parokinya), melalui kontrolnya atas laporan keuangan yang dibuat secara
transparan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar