Selasa, 05 Oktober 2021

BIJAK MENGONSUMSI GARAM

 

Garam merupakan bagian yang tak terpisahkan dari makanan sehari-hari. Garam memiliki rasa asin. Masakan yang tidak diberi garam akan terasa hambar dan tidak enak.

Selain itu garam membantu meningkatkan rasa sehingga masakan secara keseluruhan semakin sedap. Garam juga membuat pekerjaan di dapur menjadi lebih mudah, dengan menurunkan titik didih air sehingga membantu masuknya panas ke dalam makanan yang sedang dimasak. Sekitar 6.000 – 8.000 tahun yang lalu, para leluhur manusia mulai meninggalkan pola hidup berburu dan mengambil hasil tumbuh-tumbuhan di hutan. Sebagai gantinya mereka mulai bercocok tanam dan memelihara binatang peliharaan. Pada musim dingin, mereka harus menyiapkan persediaan makanan agar tidak kelaparan. Garam dipakai sebagai salah satu cara mengawetkan makanan. Dalam kehidupan modern, mengkonsumsi makanan yang sudah diproses atau diawetkan sangat lazim. Kesibukan kerja dan pola hidup serba praktis membuat makanan yang diawetkan menjadi solusi yang tepat. Jangan heran jika di negara-negara maju, hampir mustahil orang mempersiapkan makanan di rumah tanpa menggunakan salah satu makanan yang diawetkan.

Garam juga diketahui memiliki manfaat kesehatan, misalnya garam beryodium yang dianjurkan untuk membantu mencegah penyakit gondok. Namun, ada juga gangguan kesehatan yang justru menganjurkan pengurangan konsumsi garam, misalnya gangguan tekanan darah tinggi (hipertensi).

Pentingnya konsumsi garam ini membuat pemerintah mengeluarkan Permenkes no 30 tahun 2013 yang antara lain mengatur pencantuman informasi kandungan garam dan pesan kesehatan pada pangan olahan dan siap saji. Pesan pengingat tersebut berbunyi, “Konsumsi gula lebih dari 50 gram, natrium lebih dari 2.000 milligram, atau lemak total lebih dari 67 gram per orang beresiko hipertensi, stroke, diabetes dan serangan jantung.”

Mengapa produk olahan dan siap saji? Pasalnya, gaya hidup masyarakat kini beralih pada makanan kemasan yang praktis. Namun, tak jarang masyarakat tidak menyadari kandungan dari makanan yang dikemas tersebut. Nah, mulai sekarang jagalah kesehatan dengan mencermati konsumsi garam.

diambi; dari tulisan 7 tahun lalu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar