CERMAT KONSUMSI GARAM
Garam merupakan bagian yang tak terpisahkan dari makanan
sehari-hari. Garam memiliki rasa asin. Masakan yang tidak diberi garam akan
terasa hambar dan tidak enak.
Selain itu garam membantu meningkatkan rasa sehingga masakan
secara keseluruhan semakin sedap. Garam juga membuat pekerjaan di dapur menjadi
lebih mudah, dengan menurunkan titik didih air sehingga membantu masuknya panas
ke dalam makanan yang sedang dimasak. Sekitar 6.000 – 8.000 tahun yang lalu,
para leluhur manusia mulai meninggalkan pola hidup berburu dan mengambil hasil
tumbuh-tumbuhan di hutan. Sebagai gantinya mereka mulai bercocok tanam dan
memelihara binatang peliharaan. Pada musim dingin, mereka harus menyiapkan
persediaan makanan agar tidak kelaparan. Garam dipakai sebagai salah satu cara
mengawetkan makanan.
Dalam kehidupan modern, mengkonsumsi makanan yang sudah diproses
atau diawetkan sangat lazim. Kesibukan kerja dan pola hidup serba praktis
membuat makanan yang diawetkan menjadi solusi yang tepat. Jangan heran jika di negara-negara
maju, hampir mustahil orang mempersiapkan makanan di rumah tanpa menggunakan
salah satu makanan yang diawetkan.
Garam juga diketahui memiliki manfaat kesehatan, misalnya garam
beryodium yang dianjurkan untuk membantu mencegah penyakit gondok. Namun, ada
juga gangguan kesehatan yang justru menganjurkan pengurangan konsumsi garam,
misalnya gangguan tekanan darah tinggi (hipertensi).
Pentingnya konsumsi garam ini membuat pemerintah mengeluarkan
Permenkes no 30 tahun 2013 yang
antara lain mengatur pencantuman informasi kandungan garam dan pesan kesehatan
pada pangan olahan dan siap saji. Pesan pengingat tersebut berbunyi, “Konsumsi
gula lebih dari 50 gram, natrium lebih dari 2.000 milligram, atau lemak total
lebih dari 67 gram per orang beresiko hipertensi, stroke, diabetes dan serangan
jantung.”
Mengapa produk olahan dan siap saji? Pasalnya, gaya hidup
masyarakat kini beralih pada makanan kemasan yang praktis. Namun, tak jarang
masyarakat tidak menyadari kandungan dari makanan yang dikemas tersebut. Nah,
mulai sekarang jagalah kesehatan dengan mencermati konsumsi garam.
sumber: KOMPAS, 30
September 2013, hlm 40
Baca juga:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar