Rabu, 08 Juli 2020

INILAH DAMPAK SEKS SEBELUM MENIKAH BAGI RUMAH TANGGA


Dewasa kini sudah lazim orang kawin dulu baru menikah. Sering orang menikah karena sudah hamil. Dikenal dengan istilah MBA (marriage by accident). Sangat jarang menemukan perkawinan, dimana pasangannya sama sekali belum pernah melakukan hubungan seksual. Lebih parah lagi yang terjadi adalah “Kawin dengan A, menikah dengan B”.
Fenomena ini sepertinya sudah menjadi kebiasaan, khususnya di kalangan anak muda. Gaya hidup bebas membantu terwujudnya fenomena ini. Akan tetapi, kebanyakan orang lupa bahwa ternyata hubungan seksual yang dilakukan sebelum menikah mempunyai dampak buruk bagi kehidupan rumah tangga di kemudian hari.
Hal ini pernah dilakukan penelitian. Penelitian ini mencoba menjawab pertanyaan: pengaruh psikologis dalam kehidupan pernikahan perempuan yang pernah melakukan hubungan seksual pranikah. 
Teori triangular love dari Stenberg digunakan sebagai teori utama dalam penelitian ini. Menurut teori tersebut, cinta menjadi alasan untuk perempuan muda terlibat dalam hubungan seksual pranikah. Teori Levinson dipergunakan untuk menggali permasalahan keluarga dan konsep Rapoport digunakan untuk menggali konflik yang terjadi dalam keluarga. Wawancara dan observasi menjadi metode utama yang digunakan dalam penelitian ini.
Proses pengambilan data dilakukan antara bulan Juni hingga Juli 2000, dan untuk mengetahui jawaban yang sama dilakukan cek dan ricek dengan menggunakan kuesioner tertutup yang diberikan satu bulan setelah wawancara. Responden penelitian terdiri dari empat perempuan berusia antara 20 hingga 34 tahun yang memiliki pengalaman melakukan hubungan seksual pranikah pada saat berusia 17-30 tahun.
Hasil dari penelitian ini mengindikasikan bahwa hubungan seksual pranikah berpotensi untuk menciptakan konflik dalam keluarga. Keempat responden tidak memiliki pengalaman konflik karena permasalahan yang berkaitan dengan keperawanan, bagaimanapun, hubungan seksual pranikah menjadi faktor pencetus akan kecemburuan, salah pengertian antar pasangan, konflik karena permasalahan anak, dan masalah hukum.
diolah kembali dari tulisan 7 tahun lalu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar