Rabu, 04 Maret 2020

SEORANG DOKTER ABORSI MEMBUKA FAKTA ABORSI


Dr. Bernard Nathanson bertanggungjawab atas 75.000 aborsi. Hal ini membuat dirinya memiliki kredit tersendiri untuk berbicara tentang kasus aborsi. Nathanson termasuk salah satu pendiri National Association for the Repeal of the Abortion Laws (NARAL - Asosiasi Nasional untuk Pencabutan Hukum Aborsi) yang didirikan di Amerika Serikat tahun 1968. Pengumpulan pendapat masyarakat mengatakan kalau kebanyakan masyarakat Amerika menentang aborsi yang dilegalkan. Tetapi dalam waktu 5 tahun, NARAL berhasil meyakinkan Pengadilan Tinggi Amerika Serikat untuk mengeluarkan keputusan melegalkan aborsi di seluruh Amerika pada tahun 1973 dan boleh melakukan praktek aborsi setiap saat hingga kelahiran si bayi. Bagaimana hal ini bisa terjadi? Sangat penting untuk dipahami, ini semua terjadi dengan taktik-taktik jitu yang telah digunakan dunia barat dengan mengubah statistik atau apa pun, supaya hukum aborsi dapat diubah.
Taktik pertama adalah merangkul media massa
NARAL meyakinkan media massa bahwa aborsi yang dilegalkan adalah suatu kebebasan yang meringankan, sesuatu yang canggih. NARAL tahu, jika dilakukan jajak pendapat, pasti akan kalah, maka NARAL membuat angka-angka hasil jajak pendapat palsu. NARAL katakan kalau mereka telah melakukan pengumpulan pendapat dan hasilnya 60% dari masyarakat Amerika setuju dengan aborsi legal. Ini taktik menutup kebohongan diri sendiri. Sedikit orang yang mencoba melawan. NARAL mendapat simpati sebagian masyarakat dan berhasil menjual program aborsi legal dengan memberikan data palsu tentang aborsi ilegal setiap tahun di Amerika Serikat. Angka sebenarnya hanya 100.000 kasus, tetapi angka itu diganti menjadi 1.000.000 dan diberikan ke media. Mengulang-ulang kebohongan sering menjadi sesuatu yang meyakinkan masyarakat. Angka wanita yang meninggal karena aborsi ilegal sebenarnya hanya 200-250 per tahunnya, tetapi kami mengatakan 10.000 jiwa per tahun. Angka-angka palsu ini terus menerus diberikan sehingga masyarakat yakin untuk menyokong hukum aborsi legal. Cerita lain yang disodorkan pada media massa adalah bahwa dengan diberlakukannya aborsi yang legal, maka mereka yang menjalani aborsi ilegal kini menjadi legal. Yang terjadi, aborsi kini juga dipakai sebagai salah satu metode keluarga berencana di Amerika Serikat dan angka aborsi per tahunnya kini meningkat menjadi 1500% sejak diberlakukannya hukum aborsi legal.

Taktik kedua adalah memainkan kartu gereja katolik
NARAL selalu menjelek-jelekkan Gereja Katolik dan "ide-ide sosial" mereka. NARAL malah memfitnah petinggi Gereja Katolik sebagai penjahat penentang aborsi. Taktik ini dimainkan terus menerus. NARAL terus memberikan kebohongan pada media massa, dengan mengatakan, "kita semua tahu, yang menentang aborsi adalah para petinggi Gereja Katolik, bukan umat Katolik itu sendiri." Dikatakan juga bahwa, "Jajak pendapat membuktikan bahwa kebanyakan umat Katolik menginginkan aborsi yang legal." Lalu, media terus menerus mendengungkan hal ini pada masyarakat AS, mengatakan bahwa mereka yang menentang aborsi pastilah di bawah pengaruh petinggi Gereja Katolik dan bahwa Gereja Katolik dalam hal aborsi sebenarnya memberikan penerangan jelas dan maju ke depan. Kesimpulan dari taktik ini adalah tidak ada satu group non-Katolik pun yang menentang aborsi. Kenyataan sebenarnya, umat Kristen dan non-Kristen pun menentang (hingga kini) aborsi. Tetapi suara-suara mereka ditekan, juga suara mereka yang tidak mengakui Tuhan tetapi mencintai kehidupan.
Taktik ketiga adalah menyangkal dan menekan bukti-bukti ilmiah yang mengatakan kehidupan dimulai sesaat setelah pembuahan terjadi
Apa yang membuat dr. Nathanson berubah pikiran? Bagaimana ia berubah dari seorang yang betul-betul pro-aborsi menjadi pejuang pro-kehidupan? Tahun 1973, dr. Nathanson menjadi Direktur Obstetrik di sebuah rumah sakit besar di New York City. Ia harus membangun unit riset pre-natal untuk memulai teknologi baru yang memungkinkan kita untuk setiap harinya mempelajari janin dalam kandungan. Taktik favorit seorang pro-aborsi adalah mengatakan bahwa kita tidak mengetahui kapan kehidupan terjadi, pertanyaan ini adalah sebuah pertanyaan teologi atau moral atau filosofi, atau apa saja, tetapi bukan sebuah pertanyaan ilmu pengetahuan. Ilmu tentang janin (foetology) membuat penyangkalan-penyangkalan di atas tak terbukti. Memang benar, kehidupan dimulai sesaat setelah terjadinya pembuahan. Kehidupan baru ini membutuhkan perlindungan dan pengawalan yang dinikmati oleh kita semua. Pasti ada yang bertanya kenapa masih banyak dokter di AS yang ikut membangun Foetology masih saja melakukan aborsi? Ini pertanyaan aritmetika. Dengan US$ 300 sekali aborsi, 1,55 juta kasus aborsi berarti kira-kira US$ 500.000.000 per tahun, yang hampir keseluruhannya masuk ke dalam kantung si dokter - bukankah ini sebuah industri besar? Sudah jelas bahwa aborsi sebenarnya penghancuran secara sengaja sebuah kehidupan manusia. Tindakan kejahatan yang kejam. Memang, kehamilan yang tidak direncanakan adalah sebuah dilema yang sulit, tetapi untuk mencari jalan keluar terbaik dengan cara aborsi adalah sama dengan menghancurkan kepintaran manusia, dan menyerah pada pandangan umum yang sempit untuk menjawab masalah sosial.
Seorang ilmuwan tahu bahwa kehidupan dimulai pada saat terjadinya pembuahan
Meskipun bukanlah seorang pemeluk agama, tetapi dr. Nathanson percaya sepenuh hati bahwa memang ada kekuasaan Sang Pencipta yang menuntun kita untuk mengakhiri dan berbalik dari kejahatan yang sangat memalukan dan menyedihkan terhadap umat manusia.
diolah kembali dari tulisan 7 tahun lalu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar