Senin, 30 Desember 2019

BUNDA MARIA: MEREKA MABUK KEHAMPAAN


Tak lama lagi, umat manusia, teristimewa umat katolik, akan meninggalkan tahun 2019 dan menyambut tahun baru 2020. Merayakan pergantian tahun sepertinya sudah menjadi tradisi rutin. Setiap orang akan bersukacita menyambut tahun baru. Pesta sukacita dengan berbagai macam acaranya pun digelar. Tahun berganti yang baru, namun tabiat, sifat dan sikap manusia tak ikut berubah menjadi baru. Karena itu, sangat menarik mendengarkan pesan Bunda Maria kepada kita dalam rangka menyambut tahun baru.
Pesan Bunda Maria ini diambil dari wawancara batin antara Don Stefano Gobbi dan Bunda Maria. Wawancara batin adalah suatu gejala mistik yang ada dalam kehidupan Gereja. Ia bukanlah komunikasi inderawi. Dalam wawancara batin ini orang tidak mendengar dengan telinga atau melihat dengan mata dan tidak ada sesuatu yang bisa disentuh. Jadi, wawancara batin merupakan karunia dalam wujud pesan yang disampaikan Allah supaya kita laksanakan dengan bantuan-Nya.
Dalam wawancara batin di sini, Don Stefano menjadi alat komunikasi; dimana kebebasannya tetap terjaga, ia mengungkapkan persetujuan terhadap kegiatan Roh Kudus. Artinya, ia tidak mencari-cari gagasan atau cara pengungkapannya. Ia murni sebagai penyalur pesan.
Wawancara batin antara Bunda Maria dan Don Stefano Gobbi ini memuat pesan Bunda Maria untuk para imam. Pesan yang disampaikan dalam wawancara batin itu, meski terjadi pada tahun 1973, namun nilai dan maknanya masih relevan hingga saat kini, bukan saja untuk para imam, akan tetapi peruntukkannya bisa juga untuk umat katolik dan umat manusia pada umumnya. Jadi, dalam pesan Bunda Maria yang disampaikan masa lalu, terdapat butir-butir pencerahan untuk masa sekarang dan untuk semua orang. Semuanya tergantung sejauh mana hati kita terbuka mencerapnya.
Kepada Don Stefano Gobbi, Bunda Maria berpesan, “Pada saat ini betapa banyak orang yang merayakan datangnya tahun baru dengan hiburan-hiburan yang sebagian besar hampa dan bertentangan dengan martabat luhur makhluk yang dikasihi dan ditebus oleh Puteraku.
Mereka, anak-anakku yang malang ini, menjadi mabuk dengan kehampaan, dan betapa tidak bahagianya mereka.
Untuk kamu, tetaplah waspada; berdoalah juga bagi mereka. Dengan tahun baru ini, saat-saat yang menentukan kini mendekat; peristiwa-peristiwa besar menanti kamu. Maka, awalilah tahun baru ini dengan bersujud, berdoa bersamaku.”

diolah kembali dari tulisan 5 tahun lalu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar