Senin, 17 Juni 2019

REFLEKSI ATAS FILM SILENCE


Dua tahun lalu, persisnya hari ini, 17 Juni 2017, blog budak-bangka menurunkan sebuah tulisan dengan judul “Silence: Susahnya Menjadi Pengikuti Kristus”. Tulisan tersebut merupakan ulasan atas film yang berjudul Silence, yang mengambil latar belakang kehidupan misionaris Katolik dan juga pengikuti Gereja Katolik di Jepang pada abad XVI. Dari tayangan film itu terlihat jelas bahwa penjadi orang katolik itu bukan tanpa tantangan, cobaan bahwa penderitaan.
Tulisan dua tahun lalu tersebut tidak hanya sebatas mengulas film Silence saja. Berangkat dari film tersebut, penulis menawarkan hasil refleksinya. Dengan kata lain, tulisan 2 tahun lalu itu merupakan juga ulasan sekaligus refleksi atas film Silence. Dengan ulasan tersebut, penulis seakan hendak meyakinkan pembaca, khususnya para murid Kristus, bahwa mengikuti-Nya penuh konsekuensi.
Ada dua topic penting sebagai hasil refleksi penulis atas film silence, yaitu penegasan bahwa menjadi orang Kristen berarti siap menderita, dan film Silence dan islam. Apa dan bagaimana isis refleksi penulis? Untuk mengetahui kedua hal penting itu dan juga isi tulisan tersebut, langsung saja klik dan baca di sini. Selamat membaca!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar