Jumat, 08 Desember 2017

DARI MANA ASAL KEBENCIAN ANAK: ORANGTUA ATAU AGAMA?

Tulisan “Agama atau Orangtua yang Berperan dalam Diri Anak” sungguh menggugah nalar dan nurani kita (itu pun kalau kita masih punya otak dan hati). Penulis mencoba berefleksi dari gambar-gambar yang ada. Tentulah gambar-gambar tersebut, yang pastinya diambil dari internet, bukanlah hasil editan atau rekayasa, melainkan sungguh-sungguh apa adanya. Karena itu dapatlah dikatakan bahwa gambar-gambar tersebut benar-benar menampilkan kenyataan yang ada. Gambar menampilkan fakta realita.
Pertanyaan penulis dalam tulisan tersebut didasarkan pada pendapat umum bahwa di tangan orangtua, seorang anak bisa menjadi malaikat atau iblis. Peran orangtua sangat berpengaruh besar bagi pertumbuhan masa depan anak, karena ketika lahir, anak bagaikan kertas putih. Orangtualah yang awalnya menuangkan guratan tinta di lembaran kertas itu; apakah tulisan indah atau sekedar coret-coretan tak menentu. Tentu kita ingat akan kata-kata Bung Karno, “Beri aku 10 pemuda, maka akan kuguncang dunia.”
Lewat tulisannya tersebut, penulis seakan ingin mengajak pembaca untuk turut juga berefleksi: apakah orangtua atau agama yang membentuk anak-anak seperti dalam gambar-gambar yang disajikan. Akan tetapi, dari gambar-gambar tersebut kita bisa mengambil dua kesimpulan. Pertama, jika sejak kecil sudah dipenuhi dengan emosi kebencian, maka ke depan pun demikian. Seperti bunyi peribahasa, “Kecil teranja-anja, besar terbawa-bawa, sudah tua terubah tidak.” Jika begini adanya, bagaimana bumi bisa damai? Kedua, gambar-gambar tersebut semuanya bernuansakan islam. Secara tidak langsung, orang akan menilai bahwa islam identik dengan kebencian, intoleransi, bahkan terorisme.
Pertanyaan besar masih menggantung: apakah agama atau orangtua yang berperan dalam diri anak, seperti yang ada dalam gambar-gambar tersebut. Lebih jelas untuk gambar-gambarnya, langsung lihat di sini: budak bangka: AGAMA ATAU ORANGTUA YANG BERPERAN DALAM DIRI ANAK

Tidak ada komentar:

Posting Komentar