Selasa, 28 Februari 2017

MEMAHAMI TENTANG RABU ABU

Besok adalah hari Rabu. Umat Kristen Katolik mengenal hari Rabu besok dengan nama Rabu Abu, karena dalam liturgi, entah ibadat sabda maupun perayaan ekaristi, umat akan menerima abu di dahinya. Penerimaan abu merupakan tanda tobat dan puasa. Jadi, dengan kata lain, hari Rabu besok umat Kristen Katolik memasuki masa puasa, atau biasa disebut masa prapaskah.
Seorang teman muslim pernah kaget ketika mendengar bahwa umat Kristen Katolik juga mempunyai tradisi “bulan puasa” seperti mereka. Sama seperti saudara-saudari muslim berpuasa sebagai persiapan menyambut Hari Raya Idul Fritri, demikian pula umat Kristen Katolik berpuasa sebagai persiapan menyambut Hari Raya Paskah. Antara Idul Fitri dan Paskah pun memiliki kemiripan pesan, yaitu mengajak umatnya untuk menjadi baru atau fitri.
Akan tetapi, ada perbedaan dalam masa puasa ini. Jika umat muslim akan selalu gembar-gembor soal puasa ini, umat Kristen Katolik akan tenang-tenang saja. Hal ini sejalan dengan nasehat Tuhan Yesus (lihat Matius 6: 1, 16 – 18). Selain itu, pada masa puasa umat Kristen Katolik ini harga-harga kebutuhan pokok di pasar tidak mengalami kenaikan; berbeda dengan saat bulan puasa islam.
Tulisan “Memahami tentang Rabu Abu” mencoba menjelaskan tentang alasan, makna dan tujuan dari hari Rabu Abu itu sendiri. Dengan membacanya, kita sedikit tahu tentang satu tradisi yang ada di Gereja Katolik. Lebih lanjut mengenai isi tulisan ini, silahkan baca di: Budak Bangka: Memahami tentang Rabu Abu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar