Renungan
Hari Senin Biasa XXXIV, Thn B/I
Sabda Tuhan hari ini
memiliki tema tentang pemberian diri. Dalam bacaan pertama, yang diambil dari
Kitab Nabi Daniel, pemberian diri itu ditunjukkan oleh Daniel, orang Yehuda
yang ditawan di Babel. Daniel memberikan dirinya kepada Allah. Pemberian diri
itu lahir dari hatinya, sehingga menimbulkan keteguhan hati. Daniel tidak mau
bersekutu dengan Raja Babel, sekalipun untuk itu dia akan mendapatkan
kenikmatan duniawi. Daniel tidak mau mencemarkan cintanya kepada Allah. Jadi, pemberian diri Daniel kepada Allah didasarkan pada cinta sehingga melahirkan keteguhan hati.
Sementara dalam Injil,
pemberian diri itu terlihat dalam sosok janda miskin yang memasukkan dua peser
ke dalam peti persembahan. Dua peser adalah nilai paling kecil dalam mata uang,
namun itu merupakan persembahan dirinya. Dan Tuhan Yesus melihat bahwa
persembahan janda miskin itu merupakan yang terbesar dibandingkan persembahan
orang kaya. Persembahan janda miskin itu merupakan pemberian dirinya; pemberian
yang lahir dari hati. Tuhan Yesus mau mengajak orang untuk melihat bukan pada
dua pesernya, melainkan apa yang ada di balik dua peser itu, yaitu hidup janda
miskin. Hidupnya dipersembahkannya.
Sabda Tuhan hari ini mau
mengajarkan kepada kita soal memberi. Kita diajak untuk mau memiliki semangat
memberi seperti dua tokoh dalam bacaan hari ini, yaitu Daniel dan janda miskin.
Intinya adalah hati. Hendaknya kita memberi, entah itu sesuatu dari diri kita
maupun diri kita sendiri, dengan sepenuh hati. Jangan memikirkan diri sendiri
ketika kita memberi. Kita dapat juga belajar dari Tuhan kita Yesus Kristus.
Pemberian Diri-Nya yang total ada di kayu salib, bukan untuk Diri-Nya sendiri,
melainkan untuk kita.***
by:
adrian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar