Renungan
Hari Jumat Biasa XVII, Thn B/I
Bac
I Im 23: 1, 4-11, 15-16, 34–37; Injil Mat 13: 54 – 58;
Tema sabda Tuhan hari ini adalah soal penghargaan. Bacaan pertama hari ini diambil dari Kitab Imamat. Di sini Tuhan Allah menerangkan kepada Musa tentang hari-hari pertemuan kudus yang harus dirayakan oleh umat Israel. Ada satu frase yang cukup menarik dalam pernyataan Allah ini, yaitu agar umat tidak melakukan pekerjaan yang berat. Setidaknya ada empat kali frase ini diulang (ay. 7, 8, 35, 36). Dalam pertemuan-pertemuan kudus ini, arahnya adalah untuk memuliakan Allah. Akan tetapi, dampaknya kena juga kepada umat, yaitu agar mereka beristirahat dari segala aktivitas. Memang tujuannya, supaya mereka bisa fokus kepada Allah. Namun di balik ini, ada juga penghargaan terhadap tubuh, yaitu supaya tubuh tidak dipaksakan melakukan segala aktivitas tanpa ada waktu untuk jeda. Jadi, dalam bacaan pertama, penghargaan itu tidak hanya ditujukan kepada Tuhan, melainkan kepada tubuh manusia.
Penghargaan justru tidak hadir dalam Injil. Yang ada dalam Injil hari ini adalah penolakan terhadap Tuhan Yesus. Diceritakan bahwa Tuhan Yesus tiba di kampung-Nya dan memulai pengajaran. Sekalipun orang merasa takjub dengan pengajaran-Nya, namun mereka sama sekali tidak menghargai-Nya. Hal ini didasarkan pada pengenalan akan latar belakang diri-Nya dan keluarga-Nya. Orang kenal siapa Dia dan keluarga-Nya. Karena itu, mereka tidak menghargai-Nya dengan cara menolak-Nya.
Sekecil apapun penghargaan itu, sangat berarti bagi setiap orang. Dalam penghargaan itu, kita tidak hanya menghargai pribadi orang, melainkan apa yang melekat dengan dirinya. Di samping itu juga, dengan menghargai orang lain, kita secara tidak langsung sudah menghargai diri kita sendiri. Sabda Tuhan hari ini menghendaki supaya kita tidak menganggap rendah apa yang dikerjakan orang lain. Sekalipun hasilnya kurang memuaskan, adalah baik kita memberinya penghargaan. Dengan menghargai, kita belajar bersyukur.***
by:
adrian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar