SANTO IGNATIUS DELGADO DKK, MARTIR
Iman akan Kristus sudah
tumbuh sejak akhir abad XVIII di wilayah Vietnam. Umat begitu antusias menerima
pengajaran dari para misionaris dan juga katekis lokal. Perlahan pertumbuhan
umat Kristen semakin meningkat.
Akan tetapi, pada abad XIX
kesetiaan umat kepada Tuhan Yesus benar-benar diuji oleh serentetan badai
gelombang penganiayaan yang berat. Banyak umat gugur sebagai saksi iman antara
tahun 1833 - 1862. Puluhan ribu orang Kristen ditangkap, disiksa dan akhirnya
dibunuh. Mereka adalah Ignatius Delgado OP (1838) yang mati kelaparan dan
kepayahan; Dominik Henares OP (1838) bersama seorang katekis Franz Chien yang
mati dipenggal; Uskup Yohanes Karolus Corney (1837) yang dikunci dalam kandang bamboo
untuk dipertontonkan kepada warga masyarakat dan disiksa selama tiga bulan
sebelum akhirnya sebilah pedang memisahkan kepalanya; Andreas Trong dan Peter
Thi (1839) dan seorang petani bernama Antonius Dieh (1838) dihabisi nyawanya
karena ketahuan menjamu seorang misionaris.
Puluhan tahun seluruh umat
dicekam ketakutan dan kegelisahan yang silih berganti. Dan walaupun Uskup
Pigneau membantu Nguyen ke jenjang mahkota kekaisaran, namun puteranya, yaitu
Minh Menh dan penggantinya, Thu Duc, melancarkan penganiayaan terhadap umat Kristen
sampai tahun 1887. Mikael Ho Dinh Hy, seorang mandarin dan pejabat tinggi
pemerintah, dipenggal kepalanya di Hue (1857) karena melindungi dan membimbing
umat yang tercerai berai. Pada tahun 1860, seorang kapten pasukan kaisar, yaitu
Yosef Thi, dibunuh. Yosef Kang (1861) disesah sampai mati di Travi, karena
ingin membebaskan Uskup Hieronimus Hermosilla. Pada tahun itu juga Uskup Stafan
Cuenot, yang ditahbiskan Uskup di Singapura (1833), meninggal dalam penjara
(1861); sedangkan Pastor Teofanes Verard disiksa dengan kejam hingga mati. Di Saigon
Pater Paul Hank dan seorang imam baru, Paul Leo, dibunuh pula karena kecintaan
mereka kepada Yesus Kristus.
Kaum muda pun tidak
ketinggalan sebagai korban dalam penganiayaan ini. Pada tahun 1859, Peter Tuam dan
Peter Thae diinjak-injak gajah sampai lumat tubuhnya. Juga teman mereka yang
lebih muda, yaitu Paul Bao, Dominik Duyet dan Dominikus Nick dicekik oleh para
algojo penjara Nam Dinh. Umat katolik Vietnam berkali-kali diuji kesetiaan
mereka pada Yesus Kristus dalam kobaran api pembantai, supaya kehidupan iman
mereka tampak bagaikan emas yang disepuh bagi Tuhan. Sekarang pun umat katolik
Vietnam masih mengalami berbagai hambatan dalam penghayatan imannya.
sumber:
Iman Katolik
Baca
juga orang kudus hari ini:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar