Renungan
Hari Minggu Biasa XII, Thn B/I
Bac
I Ayb 38: 1, 8 – 9; Bac II 2Kor 5: 14 – 17;
Injil Mrk 4: 35 – 40;
Sabda Tuhan pada kita hari
ini mau mengatakan bahwa dalam situasi mencekam, Allah hadir. Hal ini dapat dilihat
dalam bacaan pertama, yang diambil dari Kitab Ayub. Dikatakan bahwa dari dalam
badai, Tuhan menjawab. Artinya, Tuhan hadir dalam badai. Biasanya orang selalu
takut dengan badai. Karena itu, apabila ada badai, orang selalu menyingkir. Badai
merupakan sesuatu yang bukan saja ditakuti, melainkan musti dihindai. Dalam bacaan
pertama, Ayub malah mendengarkan Allah berbicara kepadanya dalam badai.
Injil hari ini juga berbicara
soal badai taufan. Ketika Tuhan Yesus dan para rasul menyeberang dengan perahu,
tiba-tiba datang taufan yang dahsyat sehingga ombak pun menghantam perahu itu.
Tuhan Yesus tidur tenang di buritan, sementara para murid mulai cemas dan ketakutan.
Mereka tidak melihat ada Tuhan di dalam perahu mereka. Sikap mereka inilah yang
dikecam Tuhan Yesus, “Mengapa kamu begitu takut? Mengapa kamu tidak percaya?”
(ay. 40).
Sikap para murid di atas
menggambarkan kemanusiaan lama mereka. Sekalipun mereka sudah hidup bersama
dengan Tuhan Yesus, namun sikap dan hidup mereka masih menunjukkan manusia
lama. Mereka takut dan kurang percaya. Sikap inilah yang hendak dibaharui
Paulus. Dalam suratnya yang kedua kepada jemaat di Korintus, yang menjadi bacaan
kedua hari ini, Paulus mengajak umat untuk menjadi manusia baru. Dengan menerima
Kristus berarti hidup juga di dalam Kristus. Dan ini berarti menjadi ciptaan
baru. Yang lama harus ditanggalkan.
Kita selalu melihat bahwa dalam
peristiwa-peristiwa buruk Tuhan tidak hadir. Peristiwa buruk selalu
diartikan dengan ketiadaan Tuhan. Karena itu, berhadapan dengan situasi buruk
kita selalu merasakan ketakutan dan kecemasan. Sabda Tuhan hari ini mengajak
kita untuk mengubah pola pikir demikian. Tuhan tidak hanya ditemui dalam
peristiwa suka atau kejadian baik. Tuhan hadir juga dalam setiap peristiwa
hidup kita. Semua tergantung sejauh mana mata iman kita terbuka untuk melihat
dan menemui-Nya. Melalui sabda-Nya hari ini Tuhan menghendaki agar kita tidak
perlu takut berhadapan dengan situasi “gelap” dalam hidup kita. Tuhan
senantiasa ada.***
by:
adrian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar