Senin, 22 Desember 2014

(Pencerahan) Kewajiban Orang Tua

ANAK
Aku temukan anak kecil kurus terkapar
Menutup wajah dengan telapak tangannya
Aku gamit ia terperanjat, 
Melompat terbangun dan menatapku dengan nanar
Lantas berlari bersembunyi 
Di balik bayang-bayang pekat.

Aku panggil ia dengan suara lembut
Dijulurkan kepala menatap curiga
Dari sudut matanya mengalir 
Tetes air bening bercampur dengan keringat
Dari tingkahnya yang gelisah, 
Dari bibirnya yang bergetar, 
Ada yang ingin dikatakan.

Aku rengkuh dalam pelukanku
Kutanya, "Apa gerangan yang terjadi?"
Sambil terisak diceritakan sejujurnya.
Terpaksa ia mencuri karena lapar yang ditanggung tak tertahankan lagi.
Namun dari nama yang disandangnya aku curiga ada yang tak wajar.
Dan aku ingin tahu lebih jauh.

Aku antar ia pulang kembali ke rumah.
Betapa terkejut aku dibuatnya.
Benarkah dari istana megah ini 
Dapat terlahir anak yang mirip gelandangan.

Tapi setelah aku masuk di dalamnya memang terasa ada yang hilang.
Rumah ini tak ubahnya seperti neraka.
Ayah ibunya sibuk sendiri nan cerai berai.

Akhirnya ia pun memilih pergi.
Barangkali di luar sana dapat dijumpai.
Kasih sayang yang diimpikan, perhatian yang dibutuhkan.

Nah, sekarang coba siapa yang salah?

by: Ebiet G Ade
Baca juga:
2.      Dilema Kebenaran

Tidak ada komentar:

Posting Komentar