Senin, 01 September 2014

Renungan Hari Senin Biasa XXII - Thn II

Renungan Hari Senin Biasa XXII, Thn A/II
Bac I    1Kor 2: 1 – 5; Injil                 Luk 4: 16 – 30;

Injil hari ini mengisahkan pertentangan antara Tuhan Yesus dengan orang sekampung halaman-Nya. Bermula dari pernyataan Yesus bahwa nas Kitab Suci yang Ia bacakan sudah terpenuhi dalam diri-Nya. Awalnya para pendengar-Nya membenarkan pernyataan itu. Akan tetapi, melihat latar belakang diri-Nya orang banyak itu mulai menolak-Nya. Menolak latar belakang Yesus, berarti juga menolak pewartaan-Nya. Di sini terlihat bahwa orang banyak itu mau menerima Tuhan Yesus jika latar belakang diri-Nya sesuai dengan harapan dan pemikiran mereka. Tolok ukurnya adalah dirinya, bukan pada kebenaran atau kehendak Allah.

Apa yang ditekankan dalam Injil, kembali disuarakan oleh Paulus dalam bacaan pertama. Dalam suratnya kepada jemaat di Korintus, Paulus meminta mereka untuk menerima pewartaannya tanpa terpengaruh oleh latar belakang dirinya atau pengaruh yang lain. Umat diminta untuk fokus hanya ada warta keselamatan itu saja, karena pewartaan itu bukan sebatas pewartaan semata, melainkan didukung oleh kekuatan Roh. Paulus menasehati jemaat untuk lebih mengutamakan kekuatan Allah daripada hikmat manusia. Dengan kata lain, umat diminta untuk menerima pewartaan dari para rasul bukan sesuai selera mereka, melainkan berdasarkan kebenaran dan kehendak Allah.

Seringkali terjadi orang beriman hanya sesuai dengan seleranya saja. Ada orang akan beriman jika menemukan mujizat dalam hidupnya. Ada umat yang mau mendengarkan kotbah pastornya jika kotbah itu menyenangkan hatinya; namun jika kotbah itu mengkritik hidupnya, ia akan membenci pastor itu atau menilai kotbahnya buruk. Sabda Tuhan hari ini mengajak kita untuk mengubah pola hidup dan pola pikir seperti ini. Tuhan menghendaki supaya kita tetap berpegang kepada kebenaran dan kekuatan Tuhan, sekalipun itu tidak memenuhi selera kita. Kita diajak untuk beriman sesuai dengan kehendak Allah, bukan mengikuti kemauan pribadi.

by: adrian

Tidak ada komentar:

Posting Komentar