Rabu, 03 September 2014

Kondisi Penyebab Merosotnya Hubungan Keluarga

KONDISI-KONDISI YANG MENYEBABKAN MEROSOTNYA HUBUNGAN KELUARGA
Sikap terhadap Peran Orang Tua
Orang tua yang kurang menyukai peran orang tua merasa bahwa waktu, usaha dan uang dihabiskan oleh anak, cenderung mempunyai hubungan yang buruk dengan anak-anaknya.

Harapan Orang Tua
Pada saat anak masuk sekolah, banyak orang tua yang berpengharapan tinggi mengenai mutu tugas-tugas sekolah dan besarnya tanggung jawab anak di rumah. Kalau anak gagal memenuhi harapan ini, orang tua sering menghina, memarahi dan menghukum.

Metoda Pelatihan Anak
Pelatihan anak otoriter, yang sering digunakan dalam keluarga besar, dan disiplin lunak yang terutama digunakan dalam keluarga-keluarga kecil, keduanya menimbulkan pertentangan di rumah dan menyebabkan kebencian pada anak. Disiplin yang demokratis biasanya menghasilkan hubungan keluarga yang baik.

Status Sosial Ekonomi
Kalau anak merasa bahwa rumah dan miliknya lebih buruk daripada rumah dan benada-benda milik teman-temannya, anak sering menyalahkan orang tua dan orang tua cenderung membenci hal itu.

Pekerjaan Orang Tua
Pandangan mengenai pekerjaan ayah mempengaruhi perasaan anak. Kalau ibu bekerja di luar rumah, sikap anak terhadap ibu diwarnai oleh pandangan teman-teman mengenai wanita yang bekerja di luar rumah dan oleh banyaknya beban tanggung jawab yang harus dilakukan di rumah.

Perubahan Sikap kepada Orang Tua
Dalam hubungan dengan orang tua, teman-teman dan dari apa yang dibaca atau dilihat anak di televise atau film-film, anak membentuk konsep tentang ibu dan ayah yang ideal. Kalau orang tuanya tidak sesuai dengan idealnya, anak cenderung bersikap kristis dan membandingkan orang tuanya dengan orang tua teman-temannya.

Pertentangan Antarsaudara
Anak yang lebih besar sering mengkritik penampilan dan perilaku adiknya, yang sebaliknya senang menggoda dan memerintah adik yang lebih mudah lagi. Bila orang tua berusaha menghentikan hal itu, mereka dianggap pilih kasih. Anak-anak kemudian bersatu menghadapi orang tua dan saudara-saudara yang dianggap merupakan kesayangan orang tua.

Perubahan SIkap kepada Sanak Keluarga
Anak yang lebih besar tidak senang lagi dengan sanak keluarganya seperti ketika ia masih kecil, dan cenderung menganggap mereka “terlalu tua” atau “terlalu memerintah”. Kalau anak diharapkan hadir dalam pertemuan keluarga, ia sering menentang dan mengatakan bahwa pertemuan itu “membosankan”. Sanak keluarga membenci sikap ini dan memarahi si anak.

Orang Tua Tiri
Anak yang masih ingat orang tua kandung yang tidak ada lagi bersamanya di rumah, biasanya membenci orang tua tiri dan memperlihatkannya dengan bersikap kritis, negativistis dan perilaku yang sulit. Hal ini menimbulkan pertentangan di rumah.

sumber: Elizabeth B. Hurlock, PSIKOLOGI PERKEMBANGAN: Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. (edisi 5). Jakarta: Erlangga, 1980, hlm. 171.
Baca juga:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar