FAKTOR-FAKTOR
YANG MEMPENGARUHI KEBAHAGIAAN
Kesehatan
Kesehatan yang baik memungkinkan orang pada usia berapa pun
melakukan apa yang hendak dilakukan. Sedangkan kesehatan yang buruk atau
ketidakmampuan fisik menjadi halangan untuk mencapai kepuasan bagi keinginan
dan kebutuhan mereka sedemikian rupa, sehingga menimbulkan rasa tidak bahagia.
Daya Tarik Fisik
Daya tarik fisik menyebabkan individu dapat diterima dan
disukai oleh masyarakat dan sering merupakan penyebab dari prestasi yang lebih
besar daripada apa yang mungkin dicapai individu kalau kurang mempunyai daya
tarik.
Tingkat Otonomi
Semakin besar otonomi yang didapat, semakin besar kesempatan
untuk merasa bahagia. Hal ini ditemukan baik pada masa kanak-kanak maupun masa
dewasa.
Kesempatan-kesempatan
Interaksi di Luar Keluarga
Karena nilai sosial yang tinggi ditekankan pada popularitas,
maka di tingkat usia apa pun orang akan merasa bahagia apabila mereka mempunyai
kesempatan untuk mengadakan hubungan sosial dengan orang-orang di luar
lingkungannya, ketimbang apabia hubungan sosial mereka terbatas pada anggota
keluarga.
Jenis Pekerjaan
Semakin rutin sifat pekerjaan dan semakin sedikit kesempatan
untuk otonomi dalam pekerjaan, semakin kurang memuaskan. Hal ini dilihat pada
tugas sehari-hari yang diberikan kepada anak-anak dan juga pekerjaan
orang-orang dewasa.
Status Kerja
Baik di bidang persekolahan maupun pekerjaan, semakin
berhasil seseorang melaksanakan tugas semakin hal itu dihubungkan dengan prestise,
maka semakin besar kepuasan yang ditimbulkan.
Kondisi Kehidupan
Kalau pola kehidupan memungkinkan seseorang untuk
berinteraksi dengan orang-orang lain baik di dalam keluarga maupun dengan teman-teman
dan tetangga di dalam masyarakat, maka kondisi demikian memperbesar kepuasan
hidup.
Pemilikan Harta Benda
Pemilikan harta benda bukan dalam arti memiliki benda itu
yang mempengaruhi kebahagiaan, melainkan cara orang merasakan pemilikan itu.
Keseimbangan antara
Harapan dan Pencapaian
Kalau harapan-harapan itu realistis, orang akan puas dan
bahagia apabila tujuannya tercapai.
Penyesuaian Emosi
Orang-orang yang dapat menyesuaikan diri dengan baik dan yang
bahagia, jarang dan tidak terlampau intensif mengungkapkan perasaan-perasaan
negatif seperti takut, marah dan iri hati dariada mereka yang tidak dapat
menyesuaikan diri dengan baik dan tidak bahagia.
Sikap terhadap Periode
Usia Tertentu
Perasaan bahagia yang akan dialami pada usia tertentu
sebagian ditentukan oleh pengalaman-pengalaman sendiri bersama orang lain
semasa kanak-kanak pada usia itu dan sebagian oleh stereotip budaya.
Realisme dari Konsep
Diri
Orang-orang yang yakin bahwa kemampuannya lebih besar dari
yang sebenarnya akan merasa tidak bahagia apabila tujuan mereka tidak tercapai.
Ketidakbahagiaan mereka dipertajam oleh perasaan tidak mampu dan oleh keyakinan
bahwa mereka tidak dimengerti dan diperlakukan kurang adil.
Realisme dari
Konsep-konsep Peran
Orang-orang cenderung mengangankan peran yang akan dimainkan
pada usia mendatang. Apabila peran yang baru itu tidak seusia dengan harapan
mereka, mereka akan merasa tidak bahagia kecuali kalau mereka mau menerima
kenyataan peran yang baru itu. Sebagai suatu kelompok, anak-anak dan para
remaja cenderung mempunyai konsep peran yang lebih tidak realistik daripada
orang-orang dewasa. Hal ini dapat menimbulkan perasaan tidak bahagia pada
tingkat-tingkat usia tersebut.
sumber: Elizabeth B.
Hurlock, PSIKOLOGI PERKEMBANGAN:
Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. (edisi 5). Jakarta: Erlangga,
1980, hlm. 22
Tidak ada komentar:
Posting Komentar