Rabu, 17 September 2014

Faktor yang Mempengaruhi Konsep Diri Kanak-kanak

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSEP-DIRI YANG UMUM PADA AKHIR MASA KANAK-KANAK
Kondisi Fisik
Kesehatan yang buruk dan cacat-cacat fisik menghalangi anak untuk bermain dengan teman-teman dan menyebabkan anak merasa rendah diri dan terbelakang.

Bentuk Tubuh
Anak yang terlalu gemuk atau terlalu kecil menurut usianya tidak mampu mengikuti teman-temannya sehingga mengakibatkan perasaan rendah diri.

Nama dan Julukan
Nama yang mengakibatkan cemoohan atau yang menggambarkan status kelompok minoritas dapat mengakibatkan perasaan rendah diri. Julukan yang diambil dari kelucuan fisik atau sifat kepribadian dapat menimbulkan rendah diri dan dendam.

Status Sosial Ekonomi
Kalau anak merasa bahwa ia memiliki rumah yang lebih baik, pakaian yang lebih bagus dan alat-alat bermain yang lebih baik daripada apa yang dimiliki teman-teman sebayanya, ia akan merasa lebih tinggi. Sebaliknya, kalau anak merasa bahwa status sosial ekonominya lebih rendah daripada teman-teman sebayan, ia cenderung merasa rendah diri.

Lingkungan Sekolah
Penyesuaian diri yang baik didukung oleh guru yang kompoten dan yang penuh pengertian. Sedangkan guru yang menerapkan disiplin yang dianggap tidak adil oleh anak atau yang menentang anak akan member pengaruh yang berbeda.

Dukungan Sosial
Dukungan atau kurangnya dukungan dari teman-teman mempengaruhi kepribadian anak melalui konsep diri yang terbentuk. Yang paling terpengaruh adalah anak yang sangat popular dan anak yang terkucil.

Keberhasilan dan Kegagalan
Berhasil menyelesaikan tugas-tugas memberikan rasa percaya diri dan menerima diri sendiri, sedangkan kegagalan menyebabkan timbulnya perasaan kurang mampu. Semakin hebat kegiatannya, semakin besar pengaruh keberhasilan atau kegagalan terhadap konsep diri. Kegagalan yang berulang-ulang menimbulkan akibat yang merusak pada kepribadian anak.

Seks
Anak perempuan menyadari bahwa peran seks yang harus dijalankan lebih rendah daripada peran anak laki-laki, dan kesadaran ini menyebabkan menurunkan penilaian diri. Anak menerima penilaian masyarakat terhadap perannya sebagai sesuatu yang lebih rendah sehingga anak menilai dirinya kurang.

Inteligensi
Inteligensi yang sangat berbeda dari yang normal akan memberikan pengaruh buruk kepada kepribadian. Anak yang inteligensinya kurang dari rata-rata merasakan kekurangannya dan merasakan adanya sikap yang menolak dari kelompok. Akibatnya anak menjadi malu, tertutup dan acuh tak acuh atau anak menjadi agresif terhadap teman-teman yang menolak dirinya. Anak dengan tingkat keceerdasan yang sangat tinggi juga cenderung mempunyai konsep diri yang buruk. Ini sebagian karena orang tua mengharapkan terlalu banyak dari anak sehingga ia merasa gagal, dan sebagian lagi karena sikap teman-teman yang kurang baik karena ia sering kali menjadi sombong dan kurang sabar terhadap teman-teman yang kurang pandai.

sumber: Elizabeth B. Hurlock, PSIKOLOGI PERKEMBANGAN: Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. (edisi 5). Jakarta: Erlangga, 1980, hlm. 173.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar