Dalam menghadapi pilpres 2014 ini Prabowo sesumbar dengan
sebuah komitmen atau janji, yaitu siap menang siap kalah. Setelah melakukan
pencoblosan di TPS Bojong Koneng, Prabowo mengungkapkan komitmennya itu di
hadapan banyak wartawan. “Saya siap menang, siap kalah. Insyah Allah, saya
didukung rakyat. Saya gembira rakyat antusias. Saya terima kasih aparat sudah
menjaga dengan baik,” ujar Prabowo.
Sepertinya komitmen Prabowo ini bukan baru diucapkan setelah
mencoblos. Jauh sebelumnya Prabowo sudah menyatakannya. Hal ini dapat dilihat
dari tiga hal. Pertama, janji
Prabowo. Republika Online menyatakan bahwa Prabowo menegaskan dirinya siap
menang dan kalah dalam pilpres ini. “Saya dan Pak Hatta dan Koalisi Merah
Putih, kami berjanji akan menerima
apapun keputusan rakyat Indonesia,” tegas Prabowo saat berpidato dalam acara
deklarasi pemilu berintegrasi dan damai. Kedua,
dari pernyataan Dewi Haroen, psikolog politik dari Universitas Indonesia. Dewi
mengatakan bahwa dalam berbagai kesempatan Prabowo berulang kali menyatakan
siap menang dan siap kalah. Ketiga, dari
sikap Prabowo sendiri. Pengamat politik UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Iswandi
Syahputra, mengungkapkan bahwa Prabowo menonjolkan sikap siap menang dan siap
pula kalah. “Prabowo ksatria tulen. Sepanjang debat dia tunjukkan sikap untuk
siap menang dan siap kalah dalam pilpres,” puji Iswandi.
Komitmen siap menang dan siap kalah ini menjadi cap bagi kubu
Prabowo – Hatta. Banyak orang melihat bahwa hanya pasangan Prabowo – Hatta yang
siap menang dan siap juga kalah. Karena itu wajar jika kubu Prabowo – Hatta
menantang pihak Jokowi – JK untuk membuat komitmen yang sama. Politisi Partai
Gerindra, Pius Lustrilanang, menantang Jokowi untuk menyatakan siap menerima
keputusan KPU. “Sebelum diumumkan oleh KPU tanggal 22 Juli, saya ingin
mendengar sekali saja pernyataan Jokowi yang menyatakan bahwa dirinya siap
menang siap kalah pada pilpres ini,” tantang Pius. “Beda dengan Prabowo – Hatta
yang sudah menyatakan komitmennya dan menyatakan siap menang siap kalah.”
Kita tahu bahwa komitmen itu dibuat Prabowo bukan hanya di
hadapan pengurus Koalisi Merah Putih atau para pendukungnya, melainkan juga di
hadapan rakyat Indonesia. Ketika Prabowo mengungkapkan komitmennya itu ke media
massa, yang merupakan media publik, maka komitmennya menjadi bersifat umum.
Karena itu, tidak salah kalau rakyat mulai menagih komitmen Prabowo itu
menjelang pembacaan keputusan MK, 21 Agustus 2014.
Rakyat Indonesia merindukan sosok pemimpin yang tegas bukan
hanya keluar tetapi juga ke dalam, yaitu kepada diri sendiri. Setia pada janji
atau komitmen merupakan ungkapan ketegasan yang terarah ke dalam. Jika dalam
debat capres, Iswandi mengatakan bahwa dia dapat melihat sikap siap menang dan
siap kalah dalam diri Prabowo, kini rakyat tidak menemukan sikap itu dalam diri
Prabowo. Rakyat masih menunggu sikap itu. Dapat dikatakan bahwa pasca pilpres,
sikap siap menang dan siap kalah yang dipuji Iswandi sama sekali tak terlihat.
Hal ini dapat dilihat dari reaksi penolakan atas keputusan KPU. Bahkan sekitar
2 jam sebelum KPU membacakan keputusannya, Prabowo menolak proses pilpres ini.
Padahal dalam menyikapi hasil quick count,
Prabowo mengajak semua pihak untuk menjunjung tinggi sikap sportif dan
menyerahkan semua keputusan kepada KPU. “Ingat, jangan gembar gembor. Jangan
klaim-klaim dulu. Tunggu tanggal 22 juli saat wasit memutuskan,” ujar Prabowo.
Wasit yang dimaksud adalah KPU.
Hingga saat ini pun Prabowo belum menunjukkan tanda-tanda
sikap siap menang dan siap kalah. Prabowo hanya menampilkan sikap siap menang
saja. Hal ini terlihat dari adegan dagelan di sidang MK. Hampir semua saksi tim
Prabowo – Hatta tampil seperti badut politik. Juga dapat disimak dari pidato
Prabowo dalam acara halalbihalal di Bandung, 19 Agustus lalu. “Saya yakin, kami
pasti menang, kami pasti menang,” teriak Prabowo. Maka dari itu, rakyat sangat
merindukan Prabowo menunjukkan sikap ksatria tulennya, sebagaimana diungkapkan
Iswandi. Rakyat Indonesia ingin supaya Prabowo membuktikan komitmennya.
Hari ini, sekitar jam 14.00 WIB, majelis hakim MK akan
membacakan keputusannya. Besar harapan rakyat agar Prabowo membuktikan janji
dan komitmennya. Rakyat sudah muak dengan dagelan politik. Rakyat ingin hidup
tenang dalam usaha dan perjuangannya mempertahankan hidup.
Akankah Prabowo menunjukkan komitmennya? Kita tunggu saja.
Batam, 21 Agustus 2014
by: Adrian
Baca juga:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar