Jumat, 22 Agustus 2014

Renungan Hari Jumat Biasa XX - Thn II

Renungan Hari Jumat Biasa XX, Thn A/II
Bac I    Yeh 37: 1 – 14; Injil              Mat 22: 34 – 40;

Bacaan pertama, yang diambil dari Kitab Nabi Yehezkiel, berisi dialog antara Allah dan Nabi Yehezkiel. Dialog itu tertuju pada kumpulan tulang belulang sebagai obyeknya. Dengan kuasa Allah, Yehezkiel dapat menyusun kembali tulang-tulang yang kering dan berserakan membentuk kerangka manusia hanya melalui sebuah perintah. Dengan perintah juga, kerangka tulang itu mulai ditempeli dengan urat dan daging sehingga seperti jasad; dan dengan perintah juga jasad itu hidup menjadi manusia. Peristiwa ini menjadi penggambaran akan perhatian Tuhan kepada umat Israel. Sekalipun mereka sudah seperti tulang yang kering dan berserakan, Tuhan tetap akan memperhatikan mereka dan merawat mereka. Di sini ditunjukkan betapa Allah mengasihi umat-Nya. Karena itu, sudah sepantasnya jika umat juga membalas mengasihi Allah.

Dan ternyata mengasihi Allah itu sudah menjadi keutamaan mutlak. Inilah yang hendak disampaikan Tuhan Yesus dalam Injil hari ini. Menjawab pertanyaan seorang ahli Taurat tentang hukum yang terutama bagi bangsa Israel, Yesus menegaskan bahwa yang pertama dan utama adalah mengasihi Tuhan Allah. Salah satu dasar kenapa harus mengasihi Allah adalah karena Tuhan Allah telah lebih dahulu mengasihi umat-Nya, dan bahkan kasih Allah sangat besar, tiada bandingnya.

Hari ini sabda Tuhan mau menyadarkan kita bahwa Tuhan telah lebih dahulu mencintai kita. Bagi kita saat ini, satu bukti cinta Allah yang terbesar adalah pengorbanan Diri-Nya dalam diri Tuhan Yesus di kayu salib di puncak Kalvari. Allah telah menyelamatkan kita sebagai bentuk kasih-Nya kepada kita. Karena itu, hendaklah kita membalas kasih Allah itu. Kita diajak untuk mengasihi Allah karena Dia telah lebih dahulu mengasihi kita. Salah satu wujud nyata mengasihi Allah adalah dengan mengasihi sesama kita, karena sesama merupakan wujud Allah yang kelihatan. Mengasihi sesama sama saja dengan mengasihi Allah.

by: adrian

Tidak ada komentar:

Posting Komentar