Renungan Hari Jumat
Biasa XX, Thn A/II
Bac I Yeh 37: 1 – 14; Injil Mat 22: 34 – 40;
Bacaan pertama, yang diambil dari Kitab Nabi Yehezkiel, berisi
dialog antara Allah dan Nabi Yehezkiel. Dialog itu tertuju pada kumpulan tulang
belulang sebagai obyeknya. Dengan kuasa Allah, Yehezkiel dapat menyusun kembali
tulang-tulang yang kering dan berserakan membentuk kerangka manusia hanya
melalui sebuah perintah. Dengan perintah juga, kerangka tulang itu mulai
ditempeli dengan urat dan daging sehingga seperti jasad; dan dengan perintah
juga jasad itu hidup menjadi manusia. Peristiwa ini menjadi penggambaran akan
perhatian Tuhan kepada umat Israel. Sekalipun mereka sudah seperti tulang yang
kering dan berserakan, Tuhan tetap akan memperhatikan mereka dan merawat mereka.
Di sini ditunjukkan betapa Allah mengasihi umat-Nya. Karena itu, sudah
sepantasnya jika umat juga membalas mengasihi Allah.
Dan ternyata mengasihi Allah itu sudah menjadi keutamaan
mutlak. Inilah yang hendak disampaikan Tuhan Yesus dalam Injil hari ini. Menjawab
pertanyaan seorang ahli Taurat tentang hukum yang terutama bagi bangsa Israel,
Yesus menegaskan bahwa yang pertama dan utama adalah mengasihi Tuhan Allah. Salah
satu dasar kenapa harus mengasihi Allah adalah karena Tuhan Allah telah lebih
dahulu mengasihi umat-Nya, dan bahkan kasih Allah sangat besar, tiada
bandingnya.
Hari ini sabda Tuhan mau menyadarkan kita bahwa Tuhan telah
lebih dahulu mencintai kita. Bagi kita saat ini, satu bukti cinta Allah yang
terbesar adalah pengorbanan Diri-Nya dalam diri Tuhan Yesus di kayu salib di
puncak Kalvari. Allah telah menyelamatkan kita sebagai bentuk kasih-Nya kepada
kita. Karena itu, hendaklah kita membalas kasih Allah itu. Kita diajak untuk
mengasihi Allah karena Dia telah lebih dahulu mengasihi kita. Salah satu wujud
nyata mengasihi Allah adalah dengan mengasihi sesama kita, karena sesama merupakan
wujud Allah yang kelihatan. Mengasihi sesama sama saja dengan mengasihi Allah.
by: adrian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar