Renungan Hari Selasa Paskah
VI, Thn A/II
Bac I : Kis 16: 22 – 34; Injil : Yoh 16: 5 – 11;
Tak lama lagi Gereja Katolik akan merayakan Hari Raya
Kenaikan Tuhan Yesus ke Sorga. Sebelum pergi ke sorga, Yesus memberi nasehat
dan peneguhan kepada para murid-Nya. Injil hari ini mengisahkan hal itu. Yesus mengatakan
bahwa Dia akan pergi; dan kepergian-Nya merupakan suatu keharusan agar para
murid tidak bergantung selamanya pada diri-Nya. Akan tetapi, Yesus menjanjikan
Penghibur. “Aku akan mengutus Dia kepadamu.” (ay. 7). Penghibur itu adalah Roh
Kudus, yang akan mendampingi, menghibur dan memberi peneguhan kepada para
murid.
Bacaan pertama hari ini secara implisit memperlihatkan peran Roh
Kudus itu. Dikatakan bahwa akibat pewartaannya, Paulus dan Silas dianiaya dan
dipenjarakan (ay. 22 – 24). Sekalipun mendapat perlakukan yang tidak adil dan
menyakitkan, Paulus dan Silas tidak mengungkapkan kemarahan dan kebenciannya
kepada para penganiaya. Mereka tidak protes atau mengeluh. Malahan ketika di
penjara mereka melambungkan puji-pujian kepada Tuhan (ay. 25). Kita bisa
bertanya, dari mana kekuatan mereka? Tentulah Roh Kudus yang telah dijanjikan
Yesus.
Sabda Tuhan hari ini memang berbicara tentang Roh Kudus. Namun
Roh Kudus itu, baik itu Penghibur maupun Penolong, tidak ada kaitannya dengan
sosok Muhammad, sebagaimana diyakini saudara-saudari kita muslim. Sabda Tuhan
mau mengatakan bahwa apa yang dikatakan Yesus, tentang Roh Kudus itu, sungguh
terpenuhi. Bacaan pertama membuktikan peran Roh Kudus itu. Bahkan gambaran
bacaan pertama menjadi gambaran Gereja dewasa ini. Ada banyak umat dianiaya,
namun tidak membalas; diperlakukan tidak adil, tapi tidak marah, bahkan ada
yang dibunuh. Umat tetap setia pada iman. Ini karena Roh Kudus yang mendampingi
memberikan penghiburan dan peneguhan.
by: adrian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar