SANTO PIUS V, PAUS
Antonius
Ghislieri adalah nama kecil Paus Pius V (1566-1572) . Ia lahir di desa Bosko,
tidak jauh dari Milano pada tahun 1504. Orang tuanya miskin sehingga tidak
mampu membiayai sekolahnya. Oleh karena itu Antonio sendiri berusaha bekerja
untuk membantu orang tuanya. Kerjanya setiap hari adalah menjaga domba-domba
mereka di pegunungan. Tetapi atas bantuan seorang dermawan, Antonio disekolahkan
di kampung asalnya di bawah bimbingan imam-imam Dominikan. Kemudian hari
Antonio masuk biara Dominikan dan ternyata menjadi seorang biarawan yang pandai
dan bijaksana serta taat pada aturan-aturan ordonya, taat pada pimpinan, suka
akan kemiskinan dan kemurnian.
Ia
menjadi mahaguru filsafat dan teologi. Pada umur 52 tahun, ia ditabhiskan
menjadi Uskup dan setahun kemudian menjadi Kardinal. Pada tahun 1565, Paus Pius
IV meninggal dunia. Para kardinal berkumpul dalam konklaf untuk memilih Paus
baru. Pemilihan ini tidaklah mudah. Tiga minggu telah berlalu, tetapi pemilihan
belum juga berhasil menemukan seseorang untuk menduduki tahkta kepausan.
Akhirnya atas nasehat Karolus Borromeus yang hadir juga dalam konklaf itu,
Antonio Ghislieri terpilih menjadi Paus. Seluruh Gereja bersorak gembira karena
mempunyai seorang Paus baru yang saleh dan suci.
Dalam
menjalankan tugasnya sebagai pemimpin Gereja, beliau menghadapi banyak masalah.
Ia berusaha mewujudkan keputusan-keputusan Konsili Trente. Tugasnya ini
dijalankan dengan baik. Ia dapat mengatasi masalah-masalah yang dihadapinya.
Hidup sebagai seorang rahib tetap dipertahankannya. Baginya, doa merupakan
senjata ampuh untuk menghadapi segala rintangan dan masalah. Tempat tidurnya
dialasi dengan jerami kasar. Penderitaan Kristus direnungkannya setiap hari
disertai dengan doa rosario. Kemenangan umat Kristen atas angkatan laut Turki
dalam perang salib di Lavanto, diperoleh berkat doa rosario dari seluruh umat
Katolik di seluruh dunia.
Dalam
masa kepemimpinannya, beliau menyederhanakan cara hidup kepausan di Vatikan;
menginstruksikan pembaharuan cara hidup ordo-ordo dan para imam projo; memberantas
korupsi yang terjadi di Roma dan negara Kepausan Vatikan; menginstruksikan
pendirian seminari-seminari di setiap keuskupan. Semua rencana yang
dirancangnya berhasil baik. Pada tanggal 1 Mei 1572, ia meninggal dunia setelah
6 tahun menjadi pemimpin Gereja sejagat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar