MEMAKNAI KEGAGALAN
Gagal adalah sebuah kata yang selalu dihindari setiap manusia
dalam perjuangan hidupnya. Setiap orang tentu tidak mau gagal. Semua ingin
berhasil. Karena itu, orang sampai menghaluskan bahasa gagal dengan “keberhasilan
yang tertunda”.
Kegagalan sering mengiringi hidup manusia. Misalnya,
kegagalan dalam bisnis, kegagalan dalam pacaran, kegagalan dalam ujian,
kegagalan dalam mencari pekerjaan, dll. Kegagalan bisa menjadi bagian dari
hidup kita, sekalipun kita tidak menginginkannya.
Seharusnya kita tak perlu merasa takut dengan kata “gagal”,
karena kegagalan itu mengajarkan untuk berusaha, bukan menyerah. Kita dapat
mengambil contoh teladan Thomas Alva Edison, yang gagal dalam pendidikan
formal, namun berhasil menghasilkan lebih dari 1.000 penemuan besar. Penemuan-penemuan
Thomas benar-benar mengubah wajah dunia. Ini bisa terjadi karena setelah gagal,
Thomas tidak menyerah, melainkan berusaha.
Salah satu contoh penemuannya adalah lampu pijar. Konon ceritanya,
untuk sampai pada penemuan itu, ia harus melewati 9.955 (info lain: 9.989)
kegagalan. Mungkin data angka itu hanya sebuah simbolik untuk mengatakan bahwa untuk sampai pada penemuan lampu pijar, Thomas menemui sangat banyak kegagalan. Bahkan dalam kegagalan-kegagalan itu, ada kegagalan yang nyaris
merengut nyawanya. Akan tetapi, Thomas Alva Edison tidak menyerah. Ia terus
berusaha.
Kegagalan bukan mengajari kita menyerah, melainkan untuk
berjuang. Thomas Alva Edison sudah melakukannya. Bagaimana dengan Anda? Jangan
takut dengan kegagalan. Hari ini gagal, masih ada hari esok.
Jakarta, 3 Maret 2014
by: adrian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar