Selasa, 04 Maret 2014

(Pencerahan) Memaknai Kegagalan

MEMAKNAI KEGAGALAN
Gagal adalah sebuah kata yang selalu dihindari setiap manusia dalam perjuangan hidupnya. Setiap orang tentu tidak mau gagal. Semua ingin berhasil. Karena itu, orang sampai menghaluskan bahasa gagal dengan “keberhasilan yang tertunda”.

Kegagalan sering mengiringi hidup manusia. Misalnya, kegagalan dalam bisnis, kegagalan dalam pacaran, kegagalan dalam ujian, kegagalan dalam mencari pekerjaan, dll. Kegagalan bisa menjadi bagian dari hidup kita, sekalipun kita tidak menginginkannya.

Seharusnya kita tak perlu merasa takut dengan kata “gagal”, karena kegagalan itu mengajarkan untuk berusaha, bukan menyerah. Kita dapat mengambil contoh teladan Thomas Alva Edison, yang gagal dalam pendidikan formal, namun berhasil menghasilkan lebih dari 1.000 penemuan besar. Penemuan-penemuan Thomas benar-benar mengubah wajah dunia. Ini bisa terjadi karena setelah gagal, Thomas tidak menyerah, melainkan berusaha.

Salah satu contoh penemuannya adalah lampu pijar. Konon ceritanya, untuk sampai pada penemuan itu, ia harus melewati 9.955 (info lain: 9.989) kegagalan. Mungkin data angka itu hanya sebuah simbolik untuk mengatakan bahwa untuk sampai pada penemuan lampu pijar, Thomas menemui sangat banyak kegagalan. Bahkan dalam kegagalan-kegagalan itu, ada kegagalan yang nyaris merengut nyawanya. Akan tetapi, Thomas Alva Edison tidak menyerah. Ia terus berusaha.

Kegagalan bukan mengajari kita menyerah, melainkan untuk berjuang. Thomas Alva Edison sudah melakukannya. Bagaimana dengan Anda? Jangan takut dengan kegagalan. Hari ini gagal, masih ada hari esok.
Jakarta, 3 Maret 2014
by: adrian

Tidak ada komentar:

Posting Komentar