TINGGALKAN BEBAN MASA LALU
Setiap orang pastilah pernah mengalami pengalaman terluka dalam hidup.
Tak jarang pula pengalaman pahit itu diikuti dengan rasa trauma. Jika mengalami trauma yang sangat besar pada masa lalu ia akan meninggalkan bekas.
Dan sering kali
terjadi bahwa trauma ini lantas digunakan
sebagai 'kambing hitam' atas keterpurukan
saat ini. Kita terus terikat dengannya, meski itu
menyakitkan.
Bila kita tak bisa lepas dari trauma, maka cobalah tanyakan hal ini pada diri sendiri, "Berapa banyak luka lagi yang akan saya biarkan diderita oleh diri saya sendiri? Apakah trauma ini pantas menghancurkan seluruh sisa hidup saya? Siapa yang berkuasa disini, diri saya--ataukah trauma?"
Mari kita belajar dari alam. Perhatikanlah
daun-daun yang mati dan berguguran dari pohon, ia
sebenarnya
memberikan hidup baru pada pohon. Bahkan sel-sel dalam tubuh kita pun selalu memperbaharui diri. Segala sesuatu di alam ini memberikan jalan kepada kehidupan yang baru dan membuang yang lama. Satu-satunya yang menghalangi kita untuk melangkah dari masa lalu adalah pikiran kita sendiri.
Sering kali terjadi bahwa beban
berat masa lalu, dibawa dari hari ke
hari. Beban itu berubah menjadi ketakutan dan kecemasan, yang kemudian pada akhirnya akan menghancurkan hidup kita
sendiri. Ingatlah, hanya seorang pemenanglah yang bisa melihat potensi, sementara seorang pecundang sibuk mengingat masa lalu.
Bila
kita sibuk menghabiskan waktu dan energi kita memikirkan masa lalu dan mengkhawatirkan masa depan, maka kita tidak memiliki hari ini untuk disyukuri.
Saat kita merasa sedih dan putus asa atau bahkan menderita, coba renungkan keadaan di sekitar kita. Barangkali masih banyak yang lebih parah dibandingkan kita? Tetaplah tegar dan percaya diri, berpikir positif dan optimis, berjuang terus, dan pantang mundur.
by: adrian, diolah dari email Anne Ahira
Tidak ada komentar:
Posting Komentar