Renungan Hari Jumat Biasa XXIX, Thn C/I
Bac
I : Rom 7: 18 – 25a; Injil : Luk 12: 54 – 59
Dalam Injil hari ini, Yesus mengeritik
sikap orang yang begitu pandai membaca tanda-tanda alam, namun lemah dalam
membaca kebenaran ilahi. Akan tetapi, bagi Yesus kelemahan itu bukan terletak
pada ketidakmampuan, melainkan pada ketidakmauan. Orang merasa membaca dan
melaksanakan kebenaran ilahi tidak mendatangkan keuntungan; malah dapat
dikatakan rugi. Karena itulah, banyak manusia yang mengabaikannya.
Dalam bacaan pertama hari ini Paulus
mengungkapkan refleksi dirinya. Kepada jemaat di Roma, Paulus memaparkan
pergolakan dirinya. Di satu sisi ia ingin melayani hukum Allah, tapi di sisi
lain ia melayani hukum dosa. Akan tetapi satu hal yang patut dipuji dari Paulus
adalah dia menyadari kelemahan dan kekuatannya. Dan Paulus tidak mau
dikendalikan kelemahannya. Dia selalu berjuang mengatasinya.
Seringkali terjadi, dalam kehidupan
ini, kita melupakan kebenaran Tuhan, sekalipun kita sebenarnya sudah mengetahui.
Kita merasa bahwa dengan melaksanakan kebenaran Tuhan, kita tidak mendapatkan “untung”
apa-apa. Keuntungan ini selalu dikaitkan dengan soal kenikmatan. Sabda Tuhan
hari ini mengajak kita untuk melawan kecenderungan itu. Kita dapat belajar dari
teladan Santo Paulus. Yang terpenting adalah kita terlebih dahulu harus
menyadari kelemahan dan kekuatan kita.
by: adrian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar