Renungan Hari Kamis
Biasa XX, Thn C/I
Bac I : Hak 11: 29 – 39a; Injil : Mat 22: 1 – 14
Dalam Injil hari ini Yesus bercerita tentang Kerajaan Sorga
dalam bentuk perumpamaan pesta perkawinan. Dalam tradisi Israel, juga beberapa
daerah umumnya, pesta perkawinan selalu mendatangkan suka cita. Di sana ada tawa
kebahagiaan dan juga kenikmatan makan minum. Dan inilah gambaran sorga. Kebahagiaan
dan kenikmatan ini ditawarkan kepada manusia, namun banyak orang menolaknya
dengan berbagai alasan pribadi sehingga murkalah tuan pesta itu (ay. 7).
Bacaan pertama mengisahkan perjanjian Yefta dengan Allah
ketika ia hendak menyerang orang-orang Amon yang membuat bangsa Israel
menderita. Mereka ingin bahagia. Karena itu, Yefta bernazar kepada Tuhan jika
ia dan bangsa Israel bebas dari bangsa Amon, yang berarti mereka bahagia. Namun
tantangan bagi Yefta untuk memenuhi nazarnya sangatlah berat karena menyangkut
kepentingan pribadinya. Namun karena kesetiaannya pada nazarnya, ia tetap
memenuhi nazarnya tersebut.
Sabda Tuhan hari ini menghendaki kita untuk tetap setia
mengikuti panggilan Tuhan dalam hidup kita. Perlu disadari bahwa kehendak Tuhan
adalah kebahagiaan dalam hidup kita. Namun seringkali kita tidak peduli akan
tawaran kebahagiaan Tuhan ini, dan lebih sibuk dengan urusan pribadi kita. Untuk
itulah, Tuhan mengajak kita untuk bersikap berani seperti Yefta, yang mau
mengorbankan kepentingan dirinya demi Tuhan.
by: adrian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar