8 SYARAT
JADI PEMIMPIN
Setiap manusia
terlahir sebagai pemimpin. Minimal ia memimpin dirinya sendiri. Memimpin diri
sendiri juga membutuhkan keahlian tersendiri. Sebelum orang tampil memimpin
orang dalam dalam sebuah organisasi, adalah baik jika ia dapat memimpin dirinya
sendiri dahulu. Bagaimana ia bisa memimpin orang lain jika diri sendiri saja
tidak bisa dipimpin?
Sebagaimana bila
memimpin orang lain, seorang pemimpin harus dapat memecahkan masalah,
mendengarkan orang lain, menjadi contoh, merancang dan membuat skala prioritas
dan sebagainya, demikian pula terhadap diri sendiri. Setiap individu tentu tak
luput dari masalah. Oleh karena itu, bagaimana kita sebagai pribadi mengatasi
masalah pribadi itu, membuat rencana hidup, dll.
Dalam tulisan ini
uraian “pemimpin” lebih pada masalah keorganisasian. Artinya, yang mau dilihat
di sini adalah pemimpin dalam sebuah organisasi, seperti paroki, lembaga,
yayasan, kelompok, dll. Sekalipun terlahir sebagai pemimpin, namun tidak semua
manusia bisa tampil sebagai pemimpin; sekalipun sebuah organisasi itu memiliki
pemimpin, namun belum tentu ada kepemimpinan di sana.
Untuk menjadi
pemimpin dibutuhkan beberapa syarat. Pemimpin yang dimaksudkan di sini bukan
semata leader, melainkan lebih pada leadership. Syarat-syarat yang dibutuhkan
oleh seorang pemimpin adalah sebagai berikut.
1. PROBLEM SEEKER
Pertama-tama
seorang pemimpin harus memiliki kemampuan untuk dapat melihat dan menemukan
masalah. Sekecil apapun suatu masalah, harus dapat ditemukan akar masalahnya dan
diusahakan untuk segera mengatasinya. Masalah kecil yang dibiarkan akan dapat
menjadi masalah besar. Setelah menemukan masalah dan akar masalahnya, maka
seorang pemimpin diminta untuk dapat menyelesaikannya, bukan dengan membiarkan
waktu yang menyelesaikannya. Penyelesaian masalah itu tidak harus oleh pemimpin
sendirian, melainkan dapat meminta bantuan kepada rekan lainnya atau dalam
kebersamaan sebagai team work.
2. PROBLEM SOLVER
Setelah
menemukan akar masalah, seorang
pemimpin dituntut mampu membuat keputusan penting dan mencari jalan keluar dari
permasalahan. Jika tak mau julukan miss no
solution
tercetak di punggung, mulailah bertindak tegas dan hapus kebiasaan Anda
bersikap plin-plan. Jangan pula memupuk
kebiasaan melarikan diri dari tanggung jawab. Sebagai ‘nakhoda’ Andalah yng
berkewajiban mengemudikan ‘kapal’ ke arah yang benar.
Di sini seorang pemimpin harus memiliki kemampuan untuk menyortir masalah yang
ada berdasarkan skala prioritas. Penyelesaian masalah pun harus berdasarkan
skala prioritas.
3.
BERSIKAP
POSITIF
Setiap orang tak luput
dari kesalahan. Bila hal ini menimpa anak buah Anda, jangan langsung
mencecarnya dengan ‘segudang’ omelan. Selidiki latar belakang permasalahan
sehingga Anda dapat bersikap proposional. Jika Anda yang melakukan kesalahan, tak
perlu ragu mengakuinya dan meminta maaf kepada orang-orang terkait. Jangan lupa
melakukan perbaikan untuk menebus kekeliruan Anda tersebut. Jadi, sikap positip tidak lantas menghilangkan hal yang negatif. Kebenaran
dan kebaikan menjadi tujuannya.
4.
KOMUNIKASI, KOMUNIKASI
Karyawan sebaik apapun
akan kehilangan arah bila dibiarkan ‘berjalan dalan gelap’. Sebagai pemimpin,
Anda perlu menjelaskan seterang mungkin tentang tujuan bersama yang hendak
diraih dan strategi mencapainya. Bekali pula anak buah dengan penilaian
terhadap hasil kerjanya selama ini, sehingga mereka dapat belajar cara
melakukan tugas dengan benar. Pelihara komunikasi dua arah dengan bawahan dan
mintalah feedback dari mereka setiap
kali Anda meluncurkan kebijakan baru. Untuk itu
dibutuhkan sikap mau mendengarkan, bukan hanya diri sendiri tetapi juga orang
lain, baik dari kalangan atas maupun dari bawah. Seorang pemimpin harus
mempunyai prinsip ini: kebenaran bukan berasal dari jabatan dan gelar
seseorang, melainkan dari kedalaman hati manusia. Untuk bisa mendengarkan itu
maka seorang pemimpin harus memiliki keutamaan kerendahan hati. Hanya orang
yang rendah hati mau mendengarkan suara orang lain.
5.
MENJADI INSPIRASI
Seorang pemimpin harus
mampu menetapkan standard dan jadi contoh bagi anak buahnya. Jadilah inspirasi
bagi bawahan. Up date benak Anda dengan
informasi terkini, tidak pelit membagi pengalaman dan patuhi peraturan yang
Anda buat sendiri, misalnya selalu tiba di kantor on
time.
6.
TUMBUHKAN MOTIVASI
Berikan penghargaan
terhadap prestasi – sekecil apapun itu, yang dilakukan anak buah Anda. Bahkan
karyawan yang paling hobi telat sekalipun akan berusaha memperbaiki diri
apabila Anda memujinya ketika ia datang tepat waktu (apalagi bila pujian itu
diberikan tanpa ada kesan menyindir). Secara berkala, ajukan pula pertanyaan
dan tantangan yang mampu merangsang kreativitas berpikir anak buah Anda.
Misalnya, meminta pendapat mereka atas sebuah proyek kecil. Atau minta ide
mereka untuk mempercantik kantor. Intinya, jangan hanya
puas dengan keadaan yang sudah ada. Terkadang perubahan dibutuhkan, sejauh itu
baik dan berguna bagi perkembangan bersama.
7.
HUBUNGAN BAIK
Jalin hubungan
profesional dan interpersonal yang harmonis dengan seluruh anak buah. Ingat, di
balik statusnya sebagai bawahan, karyawan adalah pribadi yang memiliki latar
belakang unik dan permasalahan tertentu. Luangkan waktu untuk mengenal karyawan
secara personal sehingga Anda mampu melakukan coaching tepat sasaran. Akan tetapi perlu juga menjaga jarak dengan mereka agar tetap ada pembeda
antara Anda dengan bawahan. Relasi baik dengan bawahan hanya mau menunjukkan
kepedulian dan perhatian seorang pemimpin.
8.
TURUN GUNUNG
Mentang-mentang kartu nama telah dihiasi title manager atau pastor kepala
paroki,
lantas Anda merasa bebas dari kewajiban dan melakukan ‘dirty job’ atau pekerjaan anak buah. Seorang pemimpin
akan dihargai anak buahnya apabila ia bersedia terjun ke lapangan, dan tidak
asal main perintah saja. Semakin hebat lagi hormat anak buah bila pekerjaan itu
bisa dilakukan dengan lancar. ‘Turun gunung’, masuk lumpur, itu perlu karena
akan menunjukkan kualitas Anda kepada anak buah.
Dalam hal ini, ajaran Yesus tentang kepemimpinan menjadi kena. Yesus
mengajarkan bahwa seorang pemimpin yang baik adalah seorang yang mau melayani
(Mat 20: 26; 23: 11).
by: adrian, dari berbagai sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar