PERCAYA SEBAGAI DASAR RELASI
"Perekat
yang menyatukan suatu hubungan, termasuk hubungan antara pemimpin dan yang
dipimpin adalah kepercayaan, dan kepercayaan itu dibangun atas dasar integritas." Demikian kata Brian Tracy. Kepercayaan
adalah fondasi dari semua hubungan. Hubungan kerja, bisnis, kepemimpinan
dan tentu saja cinta dibangun atas dasar kepercayaan. Tanpa itu, sebuah hubungan
tak akan berjalan, sebuah organisasi pun akan kacau, karena relasi itu dipenuhi
dengan saling curiga dan saling menjatuhkan.
Bayangkan
jika kita berada dalam sebuah lingkungan, hubungan atau organisasi tanpa
kepercayaan, para pekerjanya saling curiga satu sama lain dan para atasannya
berusaha mempertahankan posisinya masing-masing dengan segala cara. Organisasi seperti
itu sangat rapuh dan tinggal menunggu waktu untuk hancur.
Sebagai
seorang pemimpin, kita harus meluangkan banyak waktu untuk membangun
kepercayaan dari bawahan atau pengikut kita. Kepercayaan itu sebenarnya
dibangun atas fondasi sederhana. Jalanilah kehidupan dengan penuh
integritas dan hormati orang lain. Konsistensi dalam kata dan perbuatan.
Melakukan dan menepati apa yang kita
katakan pada orang lain. Untuk itu semua dibutuhkan komunikasi yang dialogal.
Sebelum kita
mengharapkan orang lain percaya pada kita, sebagai pemimpin kita harus percaya dahulu pada orang lain. Mendelegasikan tugas atau kewenangan
merupakan salah satu wujud memberi kepercayaan. Delegasikanlah kewenangan kita pada
mereka. Mereka pun akan merasa dipercaya dan dihargai atas kemampuan mereka. Memberi
delegasi kepada bawahan sama saja berarti kita mengakui keberadaannya.
Memang
harus disadari bahwa menumbuhkan kepercayaan tidaklah semudah membalikkan
telapak tangan. Apalagi kita pernah mengalami trauma atas penyalahgunaan
kepercayaan. Butuh waktu bertahun-tahun untuk membangun kepercayaan dan hanya
butuh waktu beberapa detik untuk menghancurkannya. Meskipun demikian tetaplah
berusaha untuk mempercayai. Belajarlah mempercayai, belajarlah untuk
jadi orang yang dipercaya.
by: adrian, diolah
dari email Anne Ahira
Baca
juga refleksi lainnya:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar