Sabtu, 13 Juli 2013

(Pencerahan) Manusia & Hewan

ANIMAL RATIONALE
Bagi yang pernah nonton National Geographic atau Planet Animal di televisi, tentu sudah tak asing lagi dengan binatang yang bernama Wildebeest, hewan herbivora yang hidup di benua Afrika. Pada bulan Juni-Juli, sudah menjadi kebiasaan bagi kawanan wildebeest ini untuk melakukan migrasi. Pada musim migrasi ini kawanan wildebeest harus melewati sungai yang arusnya lumayan deras, yang dapat menyeret wildebeest. Tantangan bukan hanya itu saja. Di sungai itu sudah menanti ratusan buaya yang siap berpesta. Mereka sepertinya sudah tahu kalau musim migrasi (Juni-Juli) para wildebeest akan melewati sungai ini.

Peristiwa ini bukan cuma sekali dua kali dialami oleh seekor wildebeest. Setiap tahun mereka melakukan migrasi. Lokasi dan bahaya tetap sama, karena sudah biasa. Jadi, peristiwa itu terjadi berkali-kali. Sekalipun berbahaya tetap dilakukan. Walaupun nyawa taruhannya tetap diulangi. Ini terjadi karena wildebeest tidak menggunakan otak, tetapi insting.

Terkadang hidup manusia tak jauh berbeda dengan kawanan wildebeest tersebut. Punya otak tapi tak dipakai untuk berpikir. Sehingga ketika menghadapi masalah, tak ada usaha untuk mencari solusi mengatasi masalah melainkan hanya menerima masalah sebagai sebuah kenyataan hidup.

Kadang juga manusia terpaku pada kebiasaan yang sudah ada, sekalipun kebiasaan itu sudah out of date, bahkan sudah tak baik dan tak benar lagi. Manusia lebih memilih setia kepada kebiasaan daripada kebaikan dan kebenaran. Secara tidak langsung manusia hanya mengikuti dorongan instingnya saja. Tak bedanya dengan wildebeest.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar