Minggu, 21 Juli 2013

Renungan Hari Minggu Biasa XVI-C

Hari Minggu Biasa XVI, Thn C/I
Bac I   : Kej 18: 1 – 10a; Bac II     : Kol 1: 24 – 28
Injil     : Luk 10: 38 – 42

Sabda Tuhan hari ini mau berbicara tentang hubungan dekat dengan Tuhan. Kedekatan relasi ini tidak disalahgunakan, melainkan ditunjukkan bagaimana seharusnya. Dalam bacaan pertama, yang diambil dari Kitab Kejadian, ditampilkan kedekatan hubungan Abraham dengan Allah. Abraham tidak memanfaatkan kedekatan relasi tersebut untuk kepentingan dirinya, melainkan Abraham tampil sebagai pelayan.

Hal senada tampak dalam bacaan kedua. Paulus memiliki relasi yang dekat dengan Kristus. Namun Paulus tidak menyalahgunakan kedekatan relasi ini untuk kenikmatan pribadinya, melainkan untuk melayani jemaat. Malah demi pelayanan umat ini Paulus harus menderita, tapi ia tetap bersuka cita. (ay. 24). Dalam suratnya kepada jemaat di Kolese Paulus menyatakan bahwa Kristus juga dekat dengan para jemaat. Namun Paulus meminta agar umat tidak menyalahgunakan kedekatan itu untuk kepentingan diri sendiri dengan mengorbankan orang lain.

Memanfaatkan kedekatan yang benar terlihat juga dalam Injil, yang ditampilkan oleh Maria. Kedekatan itu bukan hanya soal relasi emosional, melainkan juga pada fisik, yaitu “duduk dekat kaki Tuhan dan terus mendengarkan perkataan-Nya.” (ay. 39). Di sini Maria mau memberikan teladan kedekatan itu. Memang ada kesan kedekatan Maria semata untuk kepentingan dirinya. Namun kedekatan Maria itu berguna untuk mengetahui kehendak Tuhan baginya.

Melalui sabda-Nya hari ini, Tuhan menyadarkan kita bahwa kedekatan dengan diri-Nya hendaknya jangan disalahgunakan untuk kepentingan diri kita sendiri yang dapat mengorbankan sesama, melainkan untuk pelayanan bagi sesama. Dekat dengan Tuhan berarti ikut ambil bagian dalam tugas pelayanan-Nya. Bukan lantar berarti kita tidak perlu dekat dengan Tuhan. Justru kita dipanggil untuk hidup dekat dengan-Nya. Kedekatan itu dapat terlihat dalam devosi Sakramen Mahakudus, rajin menghadiri ekaristi, membaca kitab suci, doa dalam komunitas, dll. Akan tetapi dari kedekatan itu kita terpanggil kepada sesama.

by: adrian

Tidak ada komentar:

Posting Komentar