Sabtu, 09 Maret 2013

Orang Kudus 9 Maret: St. Gregorius Nyssa

Santo gregorius nyssa, uskup & bapa gereja
Gregorius lahir di Kaesarea sekitar tahun 330. Keluarganya sungguh keluarga yang terberkati. Ibunya, anak seorang martir. Dua orang kakaknya, Basilius Agung dan Petrus Sebaste, digelari ‘kudus’ oleh Gereja. Demikian juga Makrina, saudarinya yang tertua. Gregorius dikenal aktif di dalam masalah-masalah Gereja dan berpengaruh besar di dalam beberapa konsili dan sinode.

Ia dididik oleh kakaknya Basilus Agung. Kemudian ia menikah dengan Theosebeia dan dianugerahi beberapa orang anak. Sebagai aktifis Gereja ia diberi tugas sebagai lektor. Tetapi tugas suci ini kemudian ditinggalkannya karena ia mulai tertarik pada pekerjaan sebagai pengajar ilmu retorika. Pekerjaan ini pun kemudian ditinggalkan lagi karena dianggap tidak berkaitan sedikit pun dengan hal-hal keagamaan. Karena ketidakpuasan itu dan lebih-lebih karena pengaruh kakaknya, ia kembali aktif di dalam tugas-tugas yang berkaitan dengan urusan-urusan keagamaan. Dalam menjalankan tugas itu, hatinya tergerak untuk mengabdikan dirinya pada Tuhan. Ia lalu memutuskan untuk menjadi imam. Pada masa itu kehidupan selibat imam-imam belum menjadi suatu kewajiban di dalam hukum Gereja sehingga perkawinannya dengan Theosebeia tidaklah menjadi halangan baginya untuk menerima tahbisan imamat.

Atas pengaruh dan bujukan kakaknya Basilius, ia kemudian ditahbiskan menjadi uskup di Nyssa, wilayah propinsi Kapadokia, Asia Kecil, pada tahun 372. Dengan keahliannya dan imannya yang kokoh, ia menjadi seorang pembela ulung ajaran para Rasul terhadap rongrongan penganut arianisme. Karena itu atas desakan pengikut-pengikut arianisme, Demosthenes, Gubernur Propinsi Pontus, mengusir dia dari keuskupannya. Ia baru kembali lagi memimpin keuskupannya pada tahun 378 setelah Demosthenes meninggal dunia.

Pada konsili di Antiokia tahun 379 yang diadakan untuk mengutuk kaum arian dan kesalahan-kesalahan kaum Melitian, Gregorius tampil sangat menonjol dengan pandangan-pandangannya yang benar. Ia kemudian diutus oleh semua uskup Timur untuk melawan kaum arian yang menyebarkan ajaran-ajarannya yang salah di Gereja-gereja Palestina dan Arab. Ketika berada di Palestina ia terkejut oleh sikap tak terpuji para peziarah yang mengunjungi tempat-tempat suci di mana Yesus lahir, hidup dan wafat. Ketidakpuasannya dan kemarahannya dituangkan di dalam tulisan-tulisannya. Di dalamnya ia mengingatkan semua orang kristen untuk menaruh hormat pada tempat-tempat suci. Ia dengan tegas mengatakan bahwa kegiatan ziarah bukanlah jaminan untuk mendapatkan hidup suci dan tidak dengan sendirinya mendatangkan keselamatan bagi seorang peziarah.

Gregorius dikenal sebagai Bapa Gereja yang banyak menulis. Tulisan-tulisannya berisi pandangan-pandangan iman yang benar yang diperkuat dengan pandangan filosofis yang berkembang pada masa itu. Tulisan-tulisannya yang berhubungan dengan Kitab Suci menggunakan metode allegoris yang dikembangkan oleh Origenes. Tulisannya tentang Trinitas dilukiskan dengan memanfaatkan teori ide-ide dari Plato. Kotbah-kotbahnya sangat disenangi orang karena berisi pandangan-pandangan iman yang sesuai dengan ajaran para rasul.

Pada konsili di Konstantinopel tahun 381, Gregorius ikut aktif memberi pandangan-pandangannya tentang ajaran iman yang benar. Ia dianggap sebagai tiang agung pengajaran iman yang benar. Ia meninggal pada tahun 394.

Sumber: Orang Kudus Sepanjang Tahun

Tidak ada komentar:

Posting Komentar