MUJIZAT CINTA KASIH
Kathryn Kuhlman dalam bukunya I Believe in Miracles mengingatkan bahwa di zaman modern yang bergerak serba pesat ini,
mujizat-mujizat tetap terjadi setiap hari dalam kehidupan manusia. ”Hanya saja
manusia kerap tidak memperhatikan atau menganggapnya sebagai sesuatu yang sudah
semestinya terjadi,” ungkapnya.
Misalnya, peristiwa kelahiran manusia, yang
sesungguhnya merupakan kejadian ajaib tetapi sudah dianggap biasa oleh
kebanyakan orang. Ahli kebidanan ternama dari Pittsburgh, AS, Dr Charles Joseph
Barone, berpendapat, “Sesungguhnya kelahiran bayi merupakan mujizat terbesar!”
Barone yang telah membidani lebih dari 25.000 bayi
mengemukakan, kelahiran bayi sesungguhnya melampaui pemahaman manusia.
”Peristiwa kelahiran tetaplah merupakan suatu rahasia yang tidak dapat
dipahami,” tandasnya.
Begitu pula dengan cinta. Banyak orang menganggap
perasaan cinta sebagai sesuatu yang lumrah. Dua insan manusia saling tertarik,
kemudian mereka merenda asmara. Padahal tidak semua orang bisa dengan mudah mewujudkannya. Tak terbilang
orang yang tak kunjung mendapatkan pasangan karena mereka kesulitan menemukan
orang yang bisa seiya-sekata dengan dirinya. Bagi orang yang berada dalam
kondisi demikian, menemukan cinta merupakan mujizat.
Ada banyak kisah cinta pernah kita dengar, yang
menunjukkqn bahwa apa yang mereka alami itu sebenarnya merupakan mujizat. Itu sebabnya, ”garam di laut, asam di
gunung bertemu di belanga.”
Kuhlman mengatakan, Roh Kudus merupakan kunci
terjadinya mujizat, sebab tidak ada yang mustahil bagi-Nya. “Bagaimanapun juga kebesaran Allah melampuai pengertian manusia. Tak ada manusia yang bisa menduga
seberapa dalam dan seberapa luas kuasa-Nya,” tulis Kuhlman.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar