SANTO
HILARIUS, USKUP & PUJANGGA GEREJA
Hilarius lahir di Galia
Selatan (sekarang: Perancis). Semenjak kecil, ia dididik dalam tata cara
kekafiran yang tidak mengenal adat istiadat kristen. Pada usia setengah baya,
ia bertobat dan masuk ke pangkuan Gereja kudus bersama anak isterinya, berkat
kebiasaannya membaca buku-buku rohani dan Kitab Suci.
Hilarius, seorang yang
saleh, pandai dan bijaksana. Karena bakatnya ini ia ditahbiskan menjadi imam
dan selanjutnya diangkat sebagai uskup di kota asalnya, Poiters (baca: pwatie).
Pada masa
kepemimpinannya, bidaah Arianisme semakin menghebat. Tugas para Uskup Ortodoks
menjadi semakin berat. Meskipun demikian, Uskup Hilarius tetap menjadi pembela
iman yang benar. Oleh karena itu, ia ditangkap dan dihadapkan kepada Kaisar
Konstansius. Ia dibuang ke Phrygia. Selama tiga tahun ia hidup di pengasingan. Di
sana ia memanfaatkan waktunya untuk menulis bukunya yang termashyur mengenai
Tritunggal yang Mahakudus.
Walaupun ia dibuang
namun ia tidak pernah membiarkan para Arian merajalela dengan ajarannya yang
sesat itu. Sehabis masa pembuangan itu ia tidak juga diizinkan kembali ke
negarinya. Oleh karena itu, ia pergi ke Konstantinopel. Menghadapi kekokohan
iman Hilarius ini, para penantangnya mengizinkan dia kembali ke tanah airnya di
Gallia Selatan.
Di tempat asalnya ini, Hilarius
tetap mencurahkan tenaganya bagi tegaknya ajaran iman yang benar dan kemurnian
iman kristen, sampai ia wafat pada tahun 368. Hilarius dihormati Gereja sebagai
seorang Pujangga Gereja.
Sumber: Orang Kudus Sepanjang Tahun
Tidak ada komentar:
Posting Komentar