Santa katarina aleksandria, perawan & martir
Sejak Abad Pertengahan
banyak gereja ditahbiskan dengan nama pelindung Santa Katarina. Demikian pula
banyak anak puteri diberi nama Katarina. Dari antara mereka, beberapa orang
kemudian menjadi orang kudus terkenal seperti misalnya: Katarina dari Genoa,
Katarina dari Siena, dan Katarina Laboure. Buku-buku kisah para kudus dan
sejarah umat kristen pertama melukiskan Katarina dari Aleksandria sebagai
seorang martir dan perawan yang cantik rupawan dan sangat pandai. Ia lahir pada
abad ketiga dari sebuah keluarga bangsawan kaya raya di Aleksandria. Sayang
bahwa riwayat hidupnya telah dibumbui dengan berbagai cerita ajaib sehingga
sulit bagi kita untuk mengenal cerita historis yang sebenarnya. Kisah yang ada
muncul agak kemudian dan tanpa makna historis.
Ketika menanjak dewasa,
ia didesak orang tuanya agar cepat-cepat berumah tangga. Tetapi Katarina selalu
menjawab, “Saya hanya mau menikah dengan lelaki yang lebih cakap, lebih pandai,
lebih kaya dan lebih berkuasa daripada saya.”
Banyak lelaki tertarik
padanya dan bermaksud menikahinya. Beberapa orang pelamar datang tetapi tak
satu pun dari antara mereka berkenan di hatinya. Lalu Katarina mengunjungi
seorang rahib yang suci dan pandai untuk meminta petuahnya. Rahib itu bercerita
banyak tentang Tuhan Yesus, Raja segala Raja yang lebih berkuasa, lebih pandai
dan lebih suci daripada semua raja di seantro jagad.
Berkatalah Katarina,
“Kalau begitu saya akan mengabdi Raja Yesus Kristus dan hanya kepada-Nya saya
mengabdi!”
Ketika itulah ia mulai
mengenal dan memeluk iman kristen. Ia dengan tekun mempelajari segala sesuatu
yang berkenan dengan ajaran iman kristen dan mendermakan harta kekayaannya
kepada kaum miskin.
Katarina menjadi
semakin terkenal di Aleksandria. Ketenaran namanya sempat terdengar oleh Kaisar
Roma, Maksimianus dan memerintahkan agar Katarina menyembah patung dewa-dewi
kafir Romawi. Hal itu ditolaknya dengan tegas. Selanjutnya untuk membawa
Katarina kepada jalan yang sesat, ia dihadapkan kepada 50 orang filsuf untuk
membuktikan kepalsuan imannya. Tetapi ia memenangkan perdebatan itu dan
mempermalukan mereka. Di hadapan mereka ia menyajikan kebenaran iman kristen
disertai bukti-bukti yang tak dapat dibantah kebenarannya. Dari
keterangan-keterangannya beberapa filsuf menemukan kebenaran sejati yang
dicarinya selama ini dan bertobat menjadi kristen mengikuti Katarina.
Gubernur menjadi sangat
marah dan menjatuhkan hukuman bakar hidup-hidup atas para filsuf itu. Karena
senajata perdebatan tak mempan untuk menaklukkan Katarina maka kekerasan serta
kelaliman para algojo mendapat giliran. Katarina disekap di dalam penjara dan
selama dua jam lamanya dia disesah dengan cemeti tajam. Namun siksaan-siksaan itu
tidak pernah mempan untuk menaklukkan keteguhan imannya. Katarina kemudian
dijatuhi hukuman mati dengan gilasan roda kayu besar berduri. Tetapi secara
ajaib roda itu terbongkar dan hancur berkeping-keping. Tanda-tanda ajaib ini
menunjukkan bahwa Tuhan menyertai hamba-Nya dan memberinya kekuatan sehingga ia
tidak menyerah pada kekerasan orang-orang kafir itu. Akhirnya jalan
satu-satunya yang ditempuh oleh musuh-musuhnya ialah memenggal lehernya dengan
pedang. Dengan cara itu Katarina mengakhiri hidupnya sebagai seorang martir
Kristus di hadapan para algojo kafir. Peristiwa ini terjadi pada tahun 307 di
Aleksandria.
Sumber: Orang Kudus Sepanjang Tahun
Tidak ada komentar:
Posting Komentar