Senin, 03 November 2025
Yang Penting Bicara Baik
Jumat, 31 Oktober 2025
IRRASIONALITAS PEMBENARAN KENABIAN MUHAMMAD
Rabu, 29 Oktober 2025
Bencana dan Kematian Adalah Kehendak Allah swt
Senin, 27 Oktober 2025
Umat Islam Dilarang Jalan-Jalan di Daerah Kafir
Jumat, 24 Oktober 2025
Tanggapan atas Manachem Ali: Kenabian Muhammad Ditolak Karena Bukan Keturunan Yahudi
Rabu, 22 Oktober 2025
Pendeta MYM Lupa akan Sejarah
Senin, 20 Oktober 2025
Muak dengan Retorika Kosong
Jumat, 17 Oktober 2025
BENARKAH TAUHID = MONOTEISME
Rabu, 15 Oktober 2025
Memahami Konsep Api Pencucian dalam Tradisi Yahudi
Senin, 13 Oktober 2025
Surga Islam
Jumat, 10 Oktober 2025
Menjawab Tuduhan Islam: Paulus Pendiri Agama Kristen
Sudah bukan rahasia lagi kalau umat islam bukan saja tidak suka melainkan juga penuh kebencian terhadap sosok Rasul Paulus. Berbagai tudingan negatif kerap dialamatkan kepada Rasul Bangsa Kafir ini. Salah satunya adalah tuduhan bahwa agama Kristen diciptakan oleh Paulus. Dengan tegas umat islam mengatakan bahwa Paulus telah mengubah ajaran Yesus sehingga akhirnya dia mendirikan agama Kristen. Umumnya umat kristiani tahu bahwa agamanya itu merujuk pada Yesus Kristus, pada ajaran Yesus. Namun sayangnya umat kristiani kebingungan menghadapi tuduhan umat islam ini.
Rabu, 08 Oktober 2025
Orang Menjalankan Ajaran Agamanya Koq Malah Dikritik
Senin, 06 Oktober 2025
INILAH KEKELIRUAN EDIS.TV YANG TIDAK DIKETAHUI ORANG
Jumat, 03 Oktober 2025
Menjawab Tuduhan Islam: Yesus Bukan Allah
Bagi umat kristiani, Yesus itu diimani sebagai Allah yang menjadi manusia. Jadi, dalam diri Yesus ada keallahan dan kemanusiaan. Keilahian dan kemanusiaan menyatu dalam Yesus. Akan tetapi, iman umat kristiani ini sering mendapat serangan dari umat islam. Berbagai logika disampaikan hanya untuk menolak dan menyangkal keallahan dalam kemanusiaan Yesus. Bagi umat islam Yesus hanyalah manusia biasa. Untuk mendukung kebenaran pernyataannya itu, tak jarang pula mereka mengutip ayat-ayat dari Alkitab. Sudah bisa dipastikan tujuan dan motivasi umat islam ini adalah untuk menyesatkan umat Kristen.
Rabu, 01 Oktober 2025
Retorika Kosong Islam Agama Damai #1
Selasa, 30 September 2025
RENUNGAN HARI SELASA BIASA XXVI, THN I
Renungan
Hari Selasa Biasa XXVI, Thn I
Bac
I Za 8: 20 – 23; Injil Luk 9: 51 – 56;
Bacaan liturgi hari ini
menampilkan dua pertentangan sikap. Dalam bacaan pertama, yang diambil dari
Nubuat Zakaria, ditampilkan sikap terbuka dari orang-orang bukan Yahudi yang
menerima dan mengakui keallahan Yahwe. Dikatakan bahwa mereka akan “datang
mencari Tuhan semesta alam di Yerusalem” (ay. 22). Bagi mereka Tuhannya banga
Yahudi adalah Allah yang menyertai umat-Nya.
Sikap orang-orang bukan Yahudi
ini bertentangan dengan orang Samaria dalam bacaan Injil. Diceritakan bahwa
orang-orang Samaria tidak mau menerima Yesus, karena perjalanan-Nya menuju
Yerusalem (ay. 53). Padahal Samaria masih termasuk golongan Yahudi. Di sini
orang Samaria tidak hanya menolak keallahan Yesus, tetapi juga tidak mau
mengakui Tuhan yang ada di Yerusalem. Mereka tidak tahu kalau Yesus Adalah Immanuel,
Allah beserta kita.
Tentulah lewat tampilan dua
pertentangan sikap di atas, lewat sabda-Nya Tuhan mau mengajak kita mengambil
sikap terbuka seperti orang-orang yang diwartakan dalam bacaan pertama. Sabda Tuhan
ini hendak menyadarkan kita bahwa Tuhan yang kita sembah adalah Tuhan bagi umat
bangsa lain juga, tidak hanya spesifik untuk kelompok kita saja. Allah itu satu
untuk semua orang. Dan karena Yesus adalah Allah yang menjadi manusia, maka
Yesus juga tidak hanya dikhususkan untuk orang Kristen saja. Kita harus
bersyukur jika ada orang lain yang menerima dan mengakui keallahan Yesus
by: adrian
Senin, 29 September 2025
PROTESTAN SELALU MELIHAT KATOLIK ITU SALAH. BENARKAH DEMIKIAN?
Jumat, 26 September 2025
Menjawab Tuduhan Islam: Alkitab Berubah-Ubah
Umat kristiani sering mendapat serangan dari saudaranya muslim terkait kitab sucinya. Umat Islam sering mengatakan bahwa Alkitab sudah tidak asli lagi karena Alkitab berubah-ubah. Untuk mendukung pernyataannya ini, biasanya umat islam menampilkan beberapa contoh kutipan ayat yang berubah dari Alkitab terbitan tahun sekian ke tahun lainnya. Ada kesan bahwa keaslian kitab suci ditentukan oleh ada tidaknya perubahan di dalamnya. Hal ini didasarkan pada wahyu allah swt sendiri.
Rabu, 24 September 2025
Rindu Komuni
Video berikut ini sangat menarik dan menyentuh hati. Sebuah refleksi pengalaman akan kerinduan menyambut Tubuh Kristus dalam ekaristi.
Senin, 22 September 2025
MARI MELIHAT POSTINGAN EDIS.TV DENGAN KRITIS
Minggu, 21 September 2025
Yesus Mewartakan Kerajaan Allah lewat Tindakan & Mukjizat
Jumat, 19 September 2025
MENGKRITISI BUKU LOUAY FATOOHI
Sudah jadi rahasia umum kalau umat islam itu selalu dikaitkan dengan penyesat, karena mereka selalu menyebarkan penyesatan terhadap orang-orang Kristen. Buku yang ditulis oleh Fatoohi ini menjadi buktinya. Dia seorang muallaf, dan menampilkan ajaran kekristenan. Sekalipun mengaku agama awalnya adalah Kristen, namun bukan lantas berarti Fatoohi paham akan ajaran Kristen. Hal itu terlihat dari uraiannya, yang bukan menampilkan data kebenaran, tapi upaya penyesatan.
Rabu, 17 September 2025
Retorika Kosong Dondy Tan
Selasa, 16 September 2025
RENUNGAN HARI SELASA BIASA XXIV, THN I
Renungan
Hari Selasa Biasa XXIV, Thn I
Bac
I 1Tim 3: 1 – 13; Injil Luk 7: 11 – 17;
Mother Theresia
dari Kalkuta pernah mengatakan bahwa salah satu penyakit terbesar abad ini bukanlah
HIV/AIDS, kanker atau jantung, melainkan ketidak-peduliaan. Manusia hanya sibuk
dengan dirinya atau kelompoknya sendiri dan tidak mau peduli pada nasib
penderitaan sesamanya. Masing-masing orang sibuk dengan kepentingannya sendiri.
Korupsi yang merajalela mempunyai akar pada ketidak-pedulian. Koruptor adalah
orang yang menari di atas penderitaan orang lain. Banyak kekacauan di dunia ini
juga berakar pada ketidak-pedulian.
Sabda Tuhan hari ini mengajak
kita untuk menyingkirkan semangat egoisme dan membangun semangat peduli pada
orang lain. Tuhan menghendaki kita peduli pada sesama, karena Allah itu adalah
Allah yang peduli. Hal ini tampak dalam Injil hari ini. Ketika melihat ibu yang
kehilangan anaknya laki-laki yang tunggal, dikatakan “tergeraklah hati-Nya oleh
belas kasihan” sehingga kemudian Tuhan Yesus berkata, “Jangan menangis!” (ay.
13). Lalu terjadilah mukjizat. Rasul Paulus juga, dalam bacaan pertama, memberi
tekanan pada kepedulian. Suratnya yang pertama kepada Timotius memang
dialamatkan kepada para pemuka jemaat, namun pesannya bisa juga untuk umat
biasa. Secara sederhana beberapa nasehat Paulus tersebut mengarah pada
pembentukan sikap peduli pada orang lain. Paulus minta agar pemuka umat lebih
berorientasi pada jemaat, ketimbang diri sendiri.
Oleh karena itu, lewat
sabda-Nya hari ini, Tuhan menghendaki supaya kita berani menyingkirkan sikap
hanya mementingkan kepentingan diri sendiri atau kelompok. Tuhan mau agar kita
membangun sikap peduli pada orang lain yang memang membutuhkan bantuan. Janganlan
kita menegarkan hati kita akan penderitaan sesama. Hendaklah kita mau berbagi
dari apa yang kita punya untuk meringankan penderitaan sesama.
by: adrian
Senin, 15 September 2025
TAMPILAN BARU PROTESTAN. ADAKAH AGENDA TERSEMBUNYI
Jumat, 12 September 2025
Perbandingan Ayat Cinta dan Ayat Perang dalam Alquran
Rabu, 10 September 2025
Islam Berada di atas Hukum
Senin, 08 September 2025
Menemukan Wajah Katolik dengan Bantuan Analogi Anamorphosis
Jumat, 05 September 2025
Perbandingan Ayat Membunuh dan Ayat Cinta dalam Alquran
Sering terdengar pernyataan dari umat islam bahwa islam itu rahmatan lil alamin atau agama kasih. Namun, tak bisa dihindari satu momok dalam ajaran islam adalah perintah membunuh. Sudah menjadi rahasia umum kalau dalam alquran ada begitu banyak wahyu allah yang menggunakan kata "membunuh". Dan di antaranya ada yang berbentuk perintah, seperti bunuhlah, penggallah, pancunglah. Hal ini membuat islam dikenal sebagai agama sadis dan biadab.
Minggu, 31 Agustus 2025
Jangan Cuma Salahkan Orangnya
Jumat, 29 Agustus 2025
Melihat Ayat Membunuh dalam Alquran
Satu momok dalam ajaran islam adalah perintah membunuh. Sudah menjadi rahasia umum kalau dalam alquran ada begitu banyak wahyu allah yang menggunakan kata "membunuh". Dan di antaranya ada yang berbentuk perintah, seperti bunuhlah, penggallah, pancunglah. Hal ini membuat islam dikenal sebagai agama sadis dan biadab.
Selasa, 26 Agustus 2025
Alquran Sudah Ada Sebelum Muhammad Ada
Senin, 25 Agustus 2025
MENGKRITISI PEMBENARAN PRAKTEK POLIGAMI MUHAMMAD
Minggu, 24 Agustus 2025
Kata "Katolik" Lebih Biblis Ketimbang "Protestan"
Sering orang protestan mengkritik Gereja Katolik tidak berdasarkan kitab suci. Beda dengan protestan. Mereka selalu berdasarkan prinsip sola scriptura. Klaim protestan ini pastilah tidak berdasar. Buktinya kata "protestan" tidak dijumpai dalam kitab suci, sementara "katolik" ada.
Sabtu, 23 Agustus 2025
Dondy Tan Harus Berani Jujur
Ketika Protestan Takut terhadap Kebenaran
Orang yang sudah terbiasa berada di kegelapan, akan merasa sakit matanya ketika melihat terang. Dia akan mengatakan terang itu tidak hanya menyilaukan mata atau merusak mata tetapi juga terang itu berbahaya. Dia akan tetap merasa nyaman dengan kegelapannya. Baginya terang itu salah. Demikianlah halnya dengan protestan, seperti pendeta MYM. Ketika Romo Patris memberitakan terang kebenaran, banyak pendeta protestan merasa terusik. Mereka menyalahkan Romo Patris, yang membawa terang kebenaran itu. Bahkan ada yang melaporkannya ke polisi atas nama penistaan agama.
Jumat, 22 Agustus 2025
Menemukan Ajaran Doketisme dalam Alquran
Umat islam sangat yakin kalau alquran itu langsung dari allah swt. Apa yang tertulis di dalam alquran dipercaya sebagai kata-kata allah yang disampaikan kepada muhammad. Sangat menarik kalau ayat-ayat alquran dikritisi dengan membandingkan dengan dokumen-dokumen tua. Tak bisa dipungkiri kalau ada banyak teks alquran yang memiliki kemiripan dengan ajaran dokestime, terlebih terkait kematian Yesus. Perlu diketahui, aliran doketisme sudah muncul pada abad II, sementara alquran baru muncul pada abad VI atau VII. Menjadi pertanyaan, apakah allah swt mengutip ajaran doketisme ataukah allah swt pernah menyampaikan wahyu-Nya kepada pendiri aliran doketisme?
Senin, 18 Agustus 2025
Tanggapan atas Kritik Dondy Tan tentang Kontradiksi dalam Alkitab
Jumat, 15 Agustus 2025
UPAYA PEMBENARAN KENABIAN MUHAMMAD
Setelah melakukan berbagai upaya pembenaran terhadap alquran, umat islam juga disibukkan dengan upaya pembenaran kenabian muhammad. Tak bisa dipungkiri upaya ini dilakukan karena umat islam mau mengikuti mode Yesus. Dalam kekristenan sosok Yesus ada disebut dalam kitab suci orang Yahudi. Karena islam merupakan agama pelengkap Yahudi dan Kristen, maka muhammad pun harus ada disebut dalam kitab suci Yahudi dan Kristen. Sayangnya, itu tak ada. Karena itulah, dilakukan upaya untuk membenarkan muhammad sebagai nabi.
Senin, 11 Agustus 2025
APOLOGET KRISTEN INI MALAH MEMBELA ISLAM DAN ALQURAN
Sabtu, 09 Agustus 2025
MEMAHAMI DOGMA AJARAN IMAN MARIA DIANGKAT KE SURGA
Kita tahu bahwa kitab suci
baru dikanon secara resmi pada Konsili Kartago III pada tahun 397. Memang di
abad kedua sudah ada keempat Injil (Markus, Lukas, Matius dan Yohanes) dan surat-surat katolik lainnya, namun
semua itu bukan dalam satu kesatuan kitab. Sebagai satu kesatuan kitab baru
resmi ada pada tahun 397. Ada 73 kitab yang diakui sebagai kitab suci. Nah, apa
yang terjadi sebelum tahun 397 itu dikenal sebagai tradisi suci. Segala tulisan,
ajaran, kebiasaan yang hidup di dalam jemaat perdana disebut sebagai tradisi
suci. Semua itu masuk dalam ajaran iman Gereja Katolik. Magisterium adalah
pengajaran dari otoritas resmi Gereja. Surat-surat dan tulisan para paus,
dokumen-dokumen konsili masuk ke dalam kategori ini.
Dogma ajaran iman Maria
diangkat ke surga ditemukan dalam konstitusi apostolik Munificientisimus Deus,
yang dikeluarkan oleh Paus Pius XII pada 1 November 1950. Dalam konstitusi
apostolik itu dinyatakan “… oleh otoritas Tuhan kita Yesus Kristus, para rasul
Petrus dan Paulus, dan dengan otoritas kami sendiri, kami menyatakan dan
mengumumkan bahwa merupakan dogma yang diwahyukan oleh Allah bahwa Maria,
Bunda Allah yang tak bernoda, setelah menyelesaikan perjalanan hidupnya di
dunia, diangkat tubuh dan jiwanya ke dalam kemuliaan surga.”
Apakah ajaran ini lahir dari
pemikiran Paus Pius XII yang muncul tiba-tiba tanpa pendasaran? Jawabannya TIDAK.
Dogma ini lahir dari refleksi panjang Gereja. Dari tahun 1849 hingga 1950
Vatikan banyak dikirimi surat permohonan dari segala penjuru dunia agar
kepercayaan Maria diangkat ke surga diumumkan secara resmi sebagai dogma. Akan tetapi, bukan
surat permohonan ini saja yang menjadi dasar lahirnya dogma ini.
Refleksi Paus Pius XII tidak
bisa dilepaskan juga dari tradisi suci. Terekam dalam sejarah Gereja bahwa
sejak abad-abad awal umat kristiani telah percaya bahwa Maria diangkat ke
surga, baik secara jiwa maupun tubuh. Tradisi ini hidup dalam liturgi, tulisan
para Bapa Gereja dan devosi umat. Dalam tulisan-tulisan kuno seperti Transitus
Mariae (abad V) tercermin kepercayaan bahwa Maria tidak mengalami kerusakan
tubuh setelah kematiannya. Konsili Efesus (431) menegaskan Maria sebagai Bunda
Allah.
Bukan tidak mustahil refleksi
Paus Pius XII dikaitkan juga dengan teks-teks kitab suci. Kitab Kejadian 3: 15 dipakai
dimana di dalamnya perempuan yang mengalahkan ular dikaitkan dengan Bunda Maria.
Hal yang sama dengan kitab Wahyu 12: 1, dimana wanita yang berselebung matahari
sering ditafsirkan secara simbolis sebagai Bunda Maria dalam kemuliaan surga. Kitab
Mazmur 132: 8 mengaitkan Tabut Perjanjian yang ikut dengan Tuhan ke tempat
peristirahatan-Nya (baca: surga). Bunda Maria adalah Tabut Perjanjian Baru.
Dengan dasar inilah Paus Pius
XII akhirnya mengumumkan secara resmi dogma ajaran iman Maria diangkat ke
surga.
by: adrian
Jumat, 08 Agustus 2025
Ini Alasan Kenapa Ustad Mualaf Sibuk Bahas Kekristenan
Ada banyak ustad mualaf yang pekerjaan utamanya seperti membahas kekristenan. Dia terus menerus menyerang kekristenan. Dia terus mencari-cari kesalahan ajaran atau kitab suci Kristen. Sementara ajaran dan kitab suci agama barunya sendiri belum dipahami dan dilaksanakan. Kenapa ini dilakukan? Video berikut ini mencoba memberikan jawabannya.
Selasa, 05 Agustus 2025
Sikap Kritis Islam Hanya Sebatas Persoalan Habaib
Jumat, 01 Agustus 2025
ISLAM HARUS TAHU KENAPA BUKAN YESUS MATI DI SALIB
Dalam surah an-Nisa ayat 157 dikatakan bahwa yang wafat di kayu salib itu adalah orang yang diserupakan dengan Yesus. Dengan demikian, bukan Yesus yang wafat di salib. Ini merupakan wahyu Allah. Umat islam sangat yakin itu adalah kata-kata allah swt. Pernyataan bukan Yesus yang wafat di salib seakan mau menegaskan ulang akan pernyataan serupa yang sudah disuarakan sejak Doketisme. Namun, sadarkah umat islam kenapa sejak Doketisme muncul pendapat yang beragam tentang siapa yang mati di kayu salib itu?
Jumat, 25 Juli 2025
Siapa yang Disalibkan: Yesus atau Yudas Iskariot
Ada banyak cara untuk membenarkan alquran dari kesalahannya. Salah satu kesalahan alquran adalah soal kematian Yesus. Di dalam alquran bukan Yesus yang wafat di kayu salib melainkan orang lain yang diserupakan dengan Dia (QS 4: 157). Ketika umat islam kemudian membaca sejarah, mereka akhirnya sadar akan kesalahan alquran ini. Akan tetapi, karena sudah terlanjur diterima alquran sebagai kitab yang benar, maka diupayakanlah pembenarannya. Kebetulan ada dokumen-dokumen tua yang mengatakan bukan Yesus yang disalibkan.
#alquran, #kajianislam, #wafatyesus, #kajianalquran
Rabu, 23 Juli 2025
RENUNGAN HARI RABU BIASA, THN I
Renungan
Hari Rabu Biasa, Thn I
Bac
I Kel 16: 1 – 5, 9 – 15; Injil Mat 13: 1 – 9;
Tuhan Yesus, dalam Injil hari
ini, menyampaikan pengajaran lewat perumpamaan penabur, yang menaburkan
benihnya. Ada empat jenis tanah dimana benih itu jatuh. Yang menariknya adalah
Yesus menutup pengajarannya dengan berkata, “Siapa bertelinga, hendaklah ia
mendengar!” (ay. 9). Ini sebuah perintah. Dalam perintah itu tampak jelas makna
perumpamaannya, yaitu bahwa realitas tanah bukanlah kenyataan statis, melainkan
dinamis. Ia berhubungan dengan sikap keterbukaan dan kerendahan hati untuk
mendengarkan. Kerelaan dan keterbukaan untuk mendengar kehendak Allah dan setia
melaksanakannya, itulah gambaran tanah yang subur.
Gambaran yang berbeda dijumpai
dalam diri orang Israel. Dalam bacaan pertama, diceritakan bagaimana bangsa ini
bersungut-sungut (ay. 2). Mereka ingin kembali ke masa lampau (ay. 3), yang
sekalipun tertindas tapi masih terasa enak. Sederhananya, enak tapi sengsara. Ini
adalah gambaran dosa. Dosa itu memang menarik dan enak (bdk. kisah kejatuhan
manusia pertama), tapi mendatangkan maut. Keluar dari Mesir merupakan
simbolisasi keluar dari dosa, menjadi manusia yang merdeka. Namun sayangnya,
umat Israel tertutup telinga hatinya. Mereka bukan saja tidak mendengar
kehendak Allah, tetapi juga tak dapat melaksanakan kehendak-Nya. Bangsa Israel
mirip seperti gambaran tanah di pinggiran jalan, atau tanah berbatu-batu atau
tanah bersemak duri. Akan tetapi, meskipun demikian Allah tetap peduli kepada
mereka (ay. 4-5).
Telinga adalah indra
pendengaran. Ia berguna untuk mendengar. Dari pendengaran kita mendapatkan
sesuatu yang baik dan berguna bagi kehidupan. Dari aktivitas mendengar akan
menggerakkan kehendak dan kemauan untuk melakukan apa yang didengar. Jadi,
mendengar melahirkan kehendak, dan kehendak menggerakkan kita untuk melakukan
sesuatu yang baik dan berguna bagi kita. Semua itu tergantung pada sikap
keterbukaan dan kerendah-hatian kita untuk mendengar. Tanpa itu, dengan kata
lain, ketertutupan hati, membuat kita tidak bisa berkembang.
by: adrian
Jumat, 18 Juli 2025
Melihat Kematian Yesus Dari Alkitab Hingga Alquran
Ketika masih bayi Yesus dipersembahkan ke dalam Bait Allah, Simeon telah meramalkan kehidupan Yesus di masa depan. Dia berkata, "Sesungguhnya Anak ini ditentukan untuk menjatuhkan atau membangkitkan banyak orang di Israel dan untuk menjadi suatu tanda yang menimbulkan perbantahan." Peristiwa kematian Yesus sendiri akhirnya menimbulkan perbantahan. Ada yang mengatakan Yudas Iskariot yang mati di salib, ada pula yang mengatakan Simon Kirene. Ada yang mengatakan kemanusiaan Yesus yang wafat, dan ada pula yang mengatakan orang yang diserupakan dengan Yesus.
#alquran, #kajianalquran, #kajianislam
Jumat, 11 Juli 2025
MELIHAT UPAYA PEMBENARAN ALQURAN
Kata dasar "pembenaran" adalah BENAR. Kata "pem-benar-an" dapat dimaknai sebagai upaya membuat menjadi benar. Jika dikatakan membuat menjadi benar itu berarti sebelumnya adalah tidak benar. Demikianlah dengan upaya-upaya yang dilakukan oleh banyak tokoh islam terkait pembenaran alquran. Sebenarnya mereka tahu kalau alquran itu tidak benar, tapi mereka terus membelanya dan dicarilah upaya membenarkannya. Jadi, pembenaran alquran itu berarti membuat alquran menjadi benar; sebelumnya alquran itu tidak benar atau salah.
#alquran, #kajianalquran, #kajianislam
Jumat, 04 Juli 2025
MARI MEMAHAMI QS 29: 12 DENGAN NALAR AKAL SEHAT
Senin, 30 Juni 2025
KOMUNIKASI DIALOGAL ANTARA USKUP DAN IMAMNYA
Pada suatu kesempatan
mengunjungi sebuah paroki, beberapa umat yang saya temui di lokasi dan waktu
berbeda mengajukan satu pertanyaan yang kurang lebih sama, “Kapan pastor paroki
kami pindah?” Di balik pertanyaan itu, terekam perasaan jenuh menghadapi pastor
paroki yang sudah lama berkarya di paroki itu. Kejenuhan tersebut beralasan
karena selama menjabat sebagai pastor paroki, sepertinya tidak ada greget hidup
menggereja. Sepertinya pastor paroki, karena sudah nyaman dan mapan, memilih
untuk diam dan menikmati sehingga hidup menggereja pun menjadi stagnan. Pastoral
seperti air mengalir.
Menghadapi pertanyaan itu saya
tidak mau masuk dalam konflik kepentingan atau konflik lainnya. Atau mungkin
untuk menjaga korps. Karena itu, dengan gaya diplomasi, saya menjawab, “Hanya
Roh Kudus yang tahu.”
Tentu ada yang bingung dengan
jawaban saya ini atau menganggap saya bercanda. Mungkin ada yang mengatakan
bahwa pernyataan saya tersebut hanyalah sebuah kiasan, mengutip pernyataan
Tuhan Yesus berkaitan dengan kedatangan Kerajaan Allah. Akan tetapi perlu
ditegaskan bahwa jawaban di atas bukanlah kiasan. Memang hanya Roh Kudus yang
tahu. Kenapa bisa begitu?
Sabtu, 28 Juni 2025
KELEDAI LIAR SEBAGAI KARAKTER ARAB (+ISLAM)
Islam, Yahudi dan Kristen
dikenal sebagai agama Samawi. Dari etimologinya, kata samawi (kata
adjektif) memiliki arti “berhubungan dengan langit”. Jika ditambahkan dengan
kata agama, menjadi agama samawi, maka dapat dimengerti
sebagai agama dari langit. Hal ini didasarkan pada keyakinan bahwa agamanya
dibangun berdasarkan wahyu Allah melalui para malaikat (dari langit) dan
diteruskan oleh para nabi.
Agama samawi dikenal juga dengan
sebutan agama Abrahamik. Hal ini didasarkan pada peran Abraham (Islam:
Ibrahim), sebagai bapak kaum beriman. Sebagaimana diketahui, Abraham dikenal
sebagai orang yang memulai kepercayaan monoteistik. Dari dialah lahir keturunan
anak-anak bangsa, yang kemudian dikenal sebagai penganut agama Islam, Yahudi
dan Kristen.
Dari Kitab Kejadian, kita dapat
mengetahui bahwa Abraham mempunyai dua orang putera dari dua wanita yang ada
padanya. Dari Sarah, isterinya yang sah, Abraham mendapat Ishak, dan dari
Hagar, budaknya, ia mendapat Ismail. Diketahui, Hagar berasal dari Mesir (Kej
16: 3).
Salah satu perdebatan yang tak
pernah selesai antara orang Kristen dan Islam adalah siapa yang dipersembahkan
Abraham di Bukit Moria. Dan ini menjadi sebuah lelucon anak cucu Abraham. Orang
Islam mengatakan bahwa Ismail yang dipersembahkan, meski dasarnya sangat lemah.
Sementara orang Kristen mengatakan Ishak-lah yang dipersembahkan, karena dia
merupakan anak sah. Hanya orang Yahudi tidak mau masuk ke dalam perdebatan ini,
karena mereka tahu bahwa yang dipersembahkan Abraham adalah seekor kambing.
Bagaimana dari dua putera
Abraham ini muncul 3 agama monoteistik? Seperti yang diketahui, Abraham
mendapatkan putera sah, yaitu Ishak, yang darinya lahir bangsa Israel. Orang
Israel diidentikkan dengan agama Yahudi. Dalam agama Yahudi ada keyakinan mesianistik,
dimana Allah akan melaksanakan karya penebusan-Nya.
Rabu, 25 Juni 2025
MARI MEMAHAMI QS 3: 24 DENGAN NALAR AKAL SEHAT
Senin, 23 Juni 2025
BAGAIMANA BERSIKAP SAAT UMAT MENOLAK
Ketika ditahbiskan, seorang imam
memiliki jabatan sebagai gembala. Umat adalah kawanan gembalaannya. Tentulah
sangat diharapkan agar seorang imam bisa menampilkan dirinya sebagai seorang
gembala yang baik, sebagaimana yang pernah diungkapkan Tuhan Yesus (lih. Yoh 10: 1 – 11) atau yang ditegaskan oleh Petrus
(lih. 1Ptr 5: 1 – 11).
Akan tetapi, tak bisa dipungkiri
bahwa tidak ada manusia yang sempurna di muka bumi ini. Demikian pula seorang
gembala. Untuk menjadi gembala yang baik, sebagaimana yang diminta oleh Tuhan,
tidaklah semudah membalikkan telapak tangan. Ada begitu banyak persoalan dan
perjuangan, baik itu menyangkut hal eksternal maupun internal diri gembala itu
sendiri.
Paus Fransiskus sendiri, pada
bulan Oktober 2014 lalu sudah menyatakan akan adanya gembala yang buruk, yang
hanya sibuk dengan kepentingan diri sendiri, menyangkut uang dan kekuasaan.
Sekalipun penuh dengan kelemahan dan kekurangan, bukan lantas berarti seorang
gembala menyerah begitu saja tanpa ada niat untuk perbaikan diri. Memang tidak
ada manusia yang sempurna, tapi setiap kita dipanggil kepada kesempurnaan.
Tuhan Yesus pernah bersabda, “… haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu
yang di sorga adalah sempurna.” (Mat 5: 48).
Adanya gambaran gembala yang
buruk inilah yang sering membuat domba memberontak. Kita dapat membagi
pemberontakan ini ke dalam dua kelompok. Pertama, pemberontakan
halus. Umat melakukan perlawanan secara diam. Tampil di permukaan seperti
tidak ada pergejolakan. Umat seakan mendengar apa yang dikatakan sang gembala,
namun dengan diam mengabaikannya. Perlahan-lahan umat enggan mengikuti kegiatan
menggereja, malas mengikuti ekaristi hari Minggu, dan menolak setiap kebijakan
sang gembala,
Sabtu, 21 Juni 2025
MELAWAN NARKOBA BERAWAL DARI DALAM KELUARGA
Dewasa kini masalah narkoba
cukup menyita perhatian kita. Masalah narkoba bukan hanya soal hukuman mati,
melainkan juga soal penyebaran, bahaya pemakaian, bisnis dan rusaknya moral
bangsa. Soal bahaya penyalahgunaan narkoba hampir semua kita sudah mengetahuinya.
Malah bisa dikatakan bahwa narkoba dapat merusak moral bangsa. Namun menjadi
pertanyaan kita, sekalipun sudah tahu berbahaya, kenapa penyebarannya kian
marak.
Ketika seorang dosen kedapatan
menggunakan narkoba, seakan kita sudah kehilangan pegangan. Dosen atau guru,
yang seharusnya memberikan contoh teladan baik bagi generasi muda, justru
terlibat dalam dunia haram ini. Dunia pendidikan sebagai benteng pertahanan
kaum muda dari serangan bahaya narkoba perlahan mulai runtuh.
Dari data yang ada, pengguna
narkoba terbesar berasal dari kalangan kaum muda dan remaja. Mereka umumnya
masih berada di bangku pendidikan. Karena itu, jika lembaga pendidikan saja
sudah tercemar dengan benda haram ini, lantas kepada siapa kita berharap?
Apakah kepada polisi? Sudah menjadi rahasia umum bahwa ada begitu banyak polisi
juga terlibat dalam bisnis haram ini. Bandingkan saja dengan kisah mafia
narkoba di Amerika dalam film The American Gangster. Memang seperti
film itu, kita juga tentu berharap masih ada polisi bersih.
Bukan berarti kita meremehkan
polisi atau Badan Narkotika Nasional (BNN), atau lembaga-lembaga lain. Kita
masih bisa berharap kepada mereka (mengharapkan hadirnya polisi bersih). Akan
tetapi, janganlah menggantungkan pengharapan itu hanya kepada mereka saja.
Keluarga hendaknya menjadi benteng pertahanan terakhir melawan gempuran bahaya
narkoba ini.
Rabu, 18 Juni 2025
MARI MEMAHAMI QS 2: 111 DENGAN NALAR AKAL SEHAT
Minggu, 15 Juni 2025
Fenomena Menarik dari Kehadiran Para Habib yang Bikin Resah
Sabtu, 14 Juni 2025
RENUNGAN HR TRITUNGGAL MAHAKUDUS, THN C
Renungan
HR Tritunggal Mahakudus, Thn C
Bac
I Ams 8: 22 – 31; Bac II Rom 5: 1 – 5;
Injil Yoh 16: 12 – 15
Hari ini Gereja Universal
mengajak kita untuk merayakan Hari Raya Tritunggal Mahakudus. Cukup menarik
bahwa hari raya Tritunggal Mahakudus ini dirayakan setelah kita merayakan
Pentakosta. Hari raya pentakosta merupakan hari raya Roh Kudus. Hal ini seakan
hendak merangkum perjalanan Allah dalam sejarah keselamatan umat manusia: Allah
Bapa sang Pencipta, Allah Putera (Tuhan Yesus) sang Kasih dan Allah Roh Kudus
sang Penghibur. Ketiganya menjadi satu kesatuan tak terpisahkan, yaitu
Tritunggal Mahakudus. Allah Tritunggal merupakan salah satu ajaran iman umat
Kristen. Allah satu namun hadir dalam tiga pribadi, yaitu Bapa, Putera dan Roh
Kudus. Namun pada titik inilah umat sering bingung dan “diserang” oleh umat
lain: satu koq ada tiga? Ada umat bertanya pendasaran ajaran
ini. Sabda Tuhan hari ini, jika dibaca sebagai satu kesatuan bacaan liturgi,
secara implisit mengungkapkan adanya Allah Tritunggal itu.
Dalam bacaan pertama, terlihat
jelas ada relasi antara Allah pencipta dengan “aku”. Ada 2 kata kunci untuk
memahami siapa “aku” ini. Kata kunci itu adalah “aku” sudah ada sebelum bumi
ada (ay 23), dan “aku” telah lahir (ay 24, 25). Frasa “telah lahir” mau
menunjukkan bahwa “aku” telah dilahirkan oleh Allah pencipta. Dari 2 kata kunci
ini dapatlah disimpulkan bahwa “aku” di sini adalah Yesus Kristus. Dalam Yohanes
17: 5 dan 24 Yesus mengatakan bahwa dirinya telah ada sebelum dunia ada. Dan dalam
rumusan syahadat Nicea-Konstantinopel dinyatakan bahwa Yesus Kristus
dilahirkan, bukan dijadikan.
Sama seperti bacaan pertama,
Rasul Paulus dalam suratnya kepada jemaat di Roma juga mengungkapkan relasi 2
pribadi trinitas, yaitu Bapa dan Putera, antara Allah dengan “Tuhan kita, Yesus
Kristus” (ay. 1). Secara implisit Paulus mengatakan bahwa oleh Yesus Kristus
kita diselamatkan sehingga kita “menerima kemuliaan Allah” (ay 2).
Dalam Injil ketiga pribadi
trinitas ini dimunculkan oleh Yohanes. Di sana ada Roh Kudus, ada Yesus Kristus
dan ada (Allah) Bapa. Ada 2 kata kunci untuk melihat keterkaitan 3 pribadi
tinitas yang berpusat pada Bapa. Kedua kata kunci itu adalah memuliakan dan
memberitakan (ay 14). Kita tahu bahwa dalam hidupnya Yesus berusaha menghantar
orang untuk sampai memuliakan Allah (lihat peristiwa-peristiwa mukjizat). Yesus
sendiri memuliakan Allah Bapa-Nya (Yoh 12: 28). Demikian pula dengan Roh Kudus.
Yesus berkata bahwa Roh Kudus “akan memuliakan Aku” (ay 14). Sama seperti Yesus
yang memberitakan pekerjaan Bapa (bdk. Yoh 5: 19), demikian pula Roh Kudus
memberitakan tentang Yesus (ay. 14).
Sabda Tuhan hari ini mau
menegaskan kepada kita kebenaran Tritunggal Mahakudus. Umat tak perlu lagi
merasa bingung memikirkannya. Satu hal yang perlu disadari adalah Tritunggal
Mahakudus bukanlah suatu ajaran pengetahuan sehingga harus dipahami dan dimengerti
dengan akali, melainkan lebih dari suatu ajaran iman yang harus diimani dan
dihayati. Dengan mengimani Tritunggal Mahakudus, kita disadarkan akan status
kita sebagai ahli waris keselamatan. Namun diingat pula bahwa kita diminta
untuk mewartakan keselamatan itu kepada orang lain supaya mereka pun dapat
merasakannya. Jadi, sama seperti Yesus hadir untuk memberitakan kemuliaan
Allah, dan Roh Kudus memberitakan tentang hidup dan perbuatan Yesus, hendaklah
kita sekarang ini memberitakan trinitas.
by:
adrian
Kamis, 12 Juni 2025
KENAPA DALAM SATU HAL INI UMAT ISLAM BISA BERSATU
Senin, 09 Juni 2025
AKANKAH TUHAN MENDENGARKAN DOA ORANG BERDOSA
Di hadapan para muridnya, sang
Guru Agung duduk bersila. Tak lama kemudian ia bercerita. “Ada seorang
perempuan. Sore, setelah selesai mandi, perempuan itu khusyuk berdoa: ‘Tuhan,
berilah malam ini pria hidung belang yang banyak dan royal. Ibu sedang sakit.
Aku butuh duit untuk biaya berobat. Kabulkanlah doa hamba-Mu yang hina ini.
Amin!’
Setelah berdoa, ia segera
mengenakan pakaian “dinas”-nya, merias wajahnya dengan make up supaya
kelihatan menarik. Sesudah semuanya beres, ia ke luar rumah dan berjalan menuju
tempat biasanya ia mangkal bersama wanita-wanita seprofesi.
Sungguh di luar dugaan, dia
mendapatkan pengguna jasanya cukup banyak. Kalau biasanya dia hanya melayani
maksimal 2 orang sepanjang malam, kali itu ia mendapat 5 orang. Semuanya royal
dan murah hati. Perempuan itu mendapatkan uang yang banyak.”
Cerita berhenti sampai di situ.
Suasana hening. Para murid serius mendengarkan cerita sang Guru Agung. Dan
mereka masih menunggu kelanjutannya.
Tak lama kemudian sang Guru
Agung angkat bicara. Ia bertanya, “Menurut kalian, apakah doa perempuan itu
dikabulkan Tuhan atau kebetulan saja?”
Sabtu, 07 Juni 2025
SALAH PAHAM SOAL MATIUS 6: 3
Gereja
adalah bagian dari dunia. Karena itu prinsip-prinsip keduniaan, meski tidak
semuanya, dapat diadopsi oleh Gereja. Salah satunya adalah soal transparansi
laporan keuangan. Sudah saatnya pengelolaan harta benda Gereja, termasuk
keuangan, dilakukan secara transparan agar umat mengetahuinya.
Ada
beberapa alasan kenapa Gereja, dalam hal ini paroki, harus transparan dalam
pengelolaan keuangan. Pertama, sumber keuangan paroki adalah dari
umat (kolekte, intensi, stipendium, donasi, dll). Oleh karena itu, adalah hak
umat untuk mengetahui pengelolaan keuangan paroki: berapa yang masuk, bagaimana
dikelola, bagaimana pemakaiannya, berapa keluar, berapa hasil akhirnya, dll.
Dapatlah dikatakan bahwa transparansi merupakan bentuk akuntabilitas.
Kedua, dengan
adanya transparansi keuangan berarti umat dilibatkan; umat menjadi
berpartisipasi aktif. Di sini umat akan merasa memiliki Gereja (cinta akan
parokinya), melalui kontrolnya atas laporan keuangan yang dibuat secara
transparan.
Rabu, 04 Juni 2025
Menjawab Tuduhan Islam: Dimana Yesus Dilahirkan
Senin, 02 Juni 2025
MELIHAT RELEVANSI LUKAS 5: 27 - 32 BAGI PARA IMAM DEWASA KINI
Ketika sedang dalam perjalanan,
Tuhan Yesus melihat seorang pemungut cukai bernama Matius. Ia sedang duduk di
kantornya. Tanpa basa-basi, Tuhan Yesus memanggilnya untuk mengikuti Dia. Dan
Matius pun segera berdiri dan meninggalkan pekerjaannya, lalu mengikuti Yesus.
Menjelang malam, Matius
mengundang Tuhan Yesus dan para rasul-Nya ke rumahnya. Dia mengadakan acara
makan-makan. Turut hadir di sana rekan-rekan kerjanya, para pemungut cukai.
Tuhan Yesus duduk makan bersama dengan mereka. Sambil menikmati sajian tuan rumah,
Dia bersenda gurau dengan mereka. Suasana terasa santai dan ramai.
Kebetulan peristiwa tersebut
disaksikan oleh orang-orang Farisi. Mereka kaget dan merasa jijik menyaksikan
Tuhan Yesus bergaul dengan para pemungut cukai. Kepada para rasul, kaum Farisi
ini berkomentar, “Mengapa Gurumu makan bersama-sama dengan pemungut cukai?
Bukankah mereka itu orang berdosa?”
Tanpa diduga, komentar mereka
itu didengar Tuhan Yesus. Maka Tuhan Yesus keluar menghampiri mereka dan
berkata, “Bukan orang sehat yang memerlukan dokter, tetapi orang sakit. Aku
datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa, supaya mereka
bertobat.”
Kisah di atas dapat dibaca dalam
Injil Lukas 5: 27 – 32. Kisah ini sungguh sangat
menarik untuk direnungkan, terlebih bagi para imam. Kenapa harus para imam?
Sebagaimana diketahui, imam adalah alter Christi. Imam, karena
rahmat tahbisannya, menjadi identik dengan Yesus. Karena itu, kisah ini menjadi
lebih menarik untuk direnungkan bagi para imam. Karena dikhususkan buat para
imam, maka fokus renungannya bukan pada kaum Farisi, melainkan Tuhan Yesus.
Kamis, 29 Mei 2025
Menjawab Tuduhan Islam: Allah Berdoa Kepada Allah
Selasa, 27 Mei 2025
Saatnya Menjadi Waras. Jangan Cuma Berani Mengkritisi Habib
Sabtu, 24 Mei 2025
KETIKA MENTAL ABS MERASUK KE GEREJA
Pada jaman rezim Soeharto, kita
kenal istilah “Asal Bapak Senang” alias ABS. Istilah ini dikenakan kepada
Presiden RI, Soeharto. Maksud dari istilah ini adalah bawahan-bawahan Soeharto
selalu memberi laporan yang baik dan bagus dengan tujuan supaya Soeharto
senang. Apapun keadaan dan situasinya, laporannya selalu yang baik dan bagus.
Presiden tidak suka jika ada
berita negatif tentang negeri ini. Presiden akan marah kalau mendengar berita
buruk itu. Tentulah, pemberi laporan akan sedikit mendapat teguran dan ancaman.
Oleh karena itu, para menteri berusaha memberikan laporan yang positif, bukan
hanya untuk menghindari dari teguran dan amarah, melainkan juga supaya presiden
senang. Dari sinilah muncul istilah ABS itu.
Bisa dikatakan bahwa metode
“Asal Bapak Senang” menutup mata dan telinga presiden akan situasi dan kondisi
bangsa yang sebenarnya. Presiden tidak akan tahu bahwa ada rakyat yang
kekurangan makanan atau anak sekolah terlantar. Bawahan-bawahan presiden selalu
memberi laporan bahwa rakyat hidup damai sejahtera dan pendidikan Indonesia
maju.
Metode Asal Bapak Senang ini
ternyata bukan hanya ada dalam dunia sekular (politik kenegaraan). Di kehidupan
Gereja juga bisa ditemui metode dan juga sekaligus mental ABS ini. Mungkin
istilahnya tidak ABS melainkan AUS (Asal Uskup Senang).
RENUNGAN HARI MINGGU PASKAH VI, THN C
Renungan
Hari Minggu Paskah VI, Thn C
Bac
I Kis 15: 1–2, 22–29; Bac II Why 21: 10–14, 22–23;
Injil Yoh 14: 23 – 29
Kalau kita membaca dan
merenungkan bacaan pertama hari ini, kita dapat mengetahui sedikit situasi
jemaat perdana yang ada di luar Yerusalem. Para jemaat, yang belum lama
menerima pengajaran tentang Kristus dan telah menerima Kristus, mengalami dilema
dalam hidup terkait iman akan Kristus. Ada orang-orang menyebarkan ajaran
terkait dengan Kristus tapi bertentangan dengan apa yang pernah disampaikan
oleh para rasul. Hal ini membuat jemaat merasa gelisah dan goyah imannya. “Kami
telah mendengar, bahwa ada beberapa orang di antara kami, yang tiada mendapat
pesan dari kami, telah menggelisahkan dan menggoyangkan hatimu dengan ajaran
mereka” (ay.24). Karena itulah, para rasul menyampaikan pesan lewat Rasul Paulus,
Barnabas, Silas dan Yudas. Pesan para rasul ini sejalan dengan pesan Yesus. Dalam
Injil Yesus berpesan, “Janganlah gelisah dan gentar hatimu.” (ay. 27c). Para murid-Nya
tak perlu gelisah dan gentar, karena ada Roh Kudus “yang diutus Bapa dalam
nama-Ku” (ay. 26). Roh Kudus ini akan mengingatkan para murid akan semua yang
pernah dikatakan Yesus.
Yohanes, dalam kitab Wahyu
yang menjadi bacaan kedua, secara tidak langsung merefleksikan persoalan yang
ada dalam bacaan pertama dan nasehat Yesus dalam Injil. Yohanes hendak
mengingatkan jemaatnya bahwa iman mereka itu didasarkan pada iman para rasul. Kota
yang kudus (ay. 10) dalam penglihatan Yohanes adalah Gereja. Lalu Yohanes
menulis bahwa “tembok kota itu mempunyai dua belas batu dasar dan di atasnya
tertulis kedua belas nama kedua belas rasul Anak Domba” (ay. 14). Karena itu,
jika umat menemukan ajaran iman yang bertentangan dengan ajaran para rasul,
dengan sendirinya umat tak perlu gelisah dan gentar. Langsung tolak. Roh Kudus
akan mengingatkan mereka akan hal itu.
Dewasa ini para murid Kristus
masih terus menghadapi ajaran-ajaran yang bertentangan dengan ajaran para rasul.
Hal itu bisa datang dari kalangan islam, bisa juga dari kalangan protestan. Tak
sedikit ustad-ustad dan juga pendeta-pendeta menyampaikan pengajaran yang
membuat umat katolik gelisah dan gentar. Sabda Tuhan hari ini mengajak kita
untuk tidak usah gelisah dan takut. Yesus sudah menjanjikan Roh Kudus yang akan
mengingatkan kita akan pengajaran Yesus yang diwartakan para rasul.
by: adrian
