Jumat, 01 Agustus 2025
ISLAM HARUS TAHU KENAPA BUKAN YESUS MATI DI SALIB
Dalam surah an-Nisa ayat 157 dikatakan bahwa yang wafat di kayu salib itu adalah orang yang diserupakan dengan Yesus. Dengan demikian, bukan Yesus yang wafat di salib. Ini merupakan wahyu Allah. Umat islam sangat yakin itu adalah kata-kata allah swt. Pernyataan bukan Yesus yang wafat di salib seakan mau menegaskan ulang akan pernyataan serupa yang sudah disuarakan sejak Doketisme. Namun, sadarkah umat islam kenapa sejak Doketisme muncul pendapat yang beragam tentang siapa yang mati di kayu salib itu?
Jumat, 25 Juli 2025
Siapa yang Disalibkan: Yesus atau Yudas Iskariot
Ada banyak cara untuk membenarkan alquran dari kesalahannya. Salah satu kesalahan alquran adalah soal kematian Yesus. Di dalam alquran bukan Yesus yang wafat di kayu salib melainkan orang lain yang diserupakan dengan Dia (QS 4: 157). Ketika umat islam kemudian membaca sejarah, mereka akhirnya sadar akan kesalahan alquran ini. Akan tetapi, karena sudah terlanjur diterima alquran sebagai kitab yang benar, maka diupayakanlah pembenarannya. Kebetulan ada dokumen-dokumen tua yang mengatakan bukan Yesus yang disalibkan.
#alquran, #kajianislam, #wafatyesus, #kajianalquran
Rabu, 23 Juli 2025
RENUNGAN HARI RABU BIASA, THN I
Renungan
Hari Rabu Biasa, Thn I
Bac
I Kel 16: 1 – 5, 9 – 15; Injil Mat 13: 1 – 9;
Tuhan Yesus, dalam Injil hari
ini, menyampaikan pengajaran lewat perumpamaan penabur, yang menaburkan
benihnya. Ada empat jenis tanah dimana benih itu jatuh. Yang menariknya adalah
Yesus menutup pengajarannya dengan berkata, “Siapa bertelinga, hendaklah ia
mendengar!” (ay. 9). Ini sebuah perintah. Dalam perintah itu tampak jelas makna
perumpamaannya, yaitu bahwa realitas tanah bukanlah kenyataan statis, melainkan
dinamis. Ia berhubungan dengan sikap keterbukaan dan kerendahan hati untuk
mendengarkan. Kerelaan dan keterbukaan untuk mendengar kehendak Allah dan setia
melaksanakannya, itulah gambaran tanah yang subur.
Gambaran yang berbeda dijumpai
dalam diri orang Israel. Dalam bacaan pertama, diceritakan bagaimana bangsa ini
bersungut-sungut (ay. 2). Mereka ingin kembali ke masa lampau (ay. 3), yang
sekalipun tertindas tapi masih terasa enak. Sederhananya, enak tapi sengsara. Ini
adalah gambaran dosa. Dosa itu memang menarik dan enak (bdk. kisah kejatuhan
manusia pertama), tapi mendatangkan maut. Keluar dari Mesir merupakan
simbolisasi keluar dari dosa, menjadi manusia yang merdeka. Namun sayangnya,
umat Israel tertutup telinga hatinya. Mereka bukan saja tidak mendengar
kehendak Allah, tetapi juga tak dapat melaksanakan kehendak-Nya. Bangsa Israel
mirip seperti gambaran tanah di pinggiran jalan, atau tanah berbatu-batu atau
tanah bersemak duri. Akan tetapi, meskipun demikian Allah tetap peduli kepada
mereka (ay. 4-5).
Telinga adalah indra
pendengaran. Ia berguna untuk mendengar. Dari pendengaran kita mendapatkan
sesuatu yang baik dan berguna bagi kehidupan. Dari aktivitas mendengar akan
menggerakkan kehendak dan kemauan untuk melakukan apa yang didengar. Jadi,
mendengar melahirkan kehendak, dan kehendak menggerakkan kita untuk melakukan
sesuatu yang baik dan berguna bagi kita. Semua itu tergantung pada sikap
keterbukaan dan kerendah-hatian kita untuk mendengar. Tanpa itu, dengan kata
lain, ketertutupan hati, membuat kita tidak bisa berkembang.
by: adrian
Jumat, 18 Juli 2025
Melihat Kematian Yesus Dari Alkitab Hingga Alquran
Ketika masih bayi Yesus dipersembahkan ke dalam Bait Allah, Simeon telah meramalkan kehidupan Yesus di masa depan. Dia berkata, "Sesungguhnya Anak ini ditentukan untuk menjatuhkan atau membangkitkan banyak orang di Israel dan untuk menjadi suatu tanda yang menimbulkan perbantahan." Peristiwa kematian Yesus sendiri akhirnya menimbulkan perbantahan. Ada yang mengatakan Yudas Iskariot yang mati di salib, ada pula yang mengatakan Simon Kirene. Ada yang mengatakan kemanusiaan Yesus yang wafat, dan ada pula yang mengatakan orang yang diserupakan dengan Yesus.
#alquran, #kajianalquran, #kajianislam
Jumat, 11 Juli 2025
MELIHAT UPAYA PEMBENARAN ALQURAN
Kata dasar "pembenaran" adalah BENAR. Kata "pem-benar-an" dapat dimaknai sebagai upaya membuat menjadi benar. Jika dikatakan membuat menjadi benar itu berarti sebelumnya adalah tidak benar. Demikianlah dengan upaya-upaya yang dilakukan oleh banyak tokoh islam terkait pembenaran alquran. Sebenarnya mereka tahu kalau alquran itu tidak benar, tapi mereka terus membelanya dan dicarilah upaya membenarkannya. Jadi, pembenaran alquran itu berarti membuat alquran menjadi benar; sebelumnya alquran itu tidak benar atau salah.
#alquran, #kajianalquran, #kajianislam
Jumat, 04 Juli 2025
MARI MEMAHAMI QS 29: 12 DENGAN NALAR AKAL SEHAT
Senin, 30 Juni 2025
KOMUNIKASI DIALOGAL ANTARA USKUP DAN IMAMNYA
Pada suatu kesempatan
mengunjungi sebuah paroki, beberapa umat yang saya temui di lokasi dan waktu
berbeda mengajukan satu pertanyaan yang kurang lebih sama, “Kapan pastor paroki
kami pindah?” Di balik pertanyaan itu, terekam perasaan jenuh menghadapi pastor
paroki yang sudah lama berkarya di paroki itu. Kejenuhan tersebut beralasan
karena selama menjabat sebagai pastor paroki, sepertinya tidak ada greget hidup
menggereja. Sepertinya pastor paroki, karena sudah nyaman dan mapan, memilih
untuk diam dan menikmati sehingga hidup menggereja pun menjadi stagnan. Pastoral
seperti air mengalir.
Menghadapi pertanyaan itu saya
tidak mau masuk dalam konflik kepentingan atau konflik lainnya. Atau mungkin
untuk menjaga korps. Karena itu, dengan gaya diplomasi, saya menjawab, “Hanya
Roh Kudus yang tahu.”
Tentu ada yang bingung dengan
jawaban saya ini atau menganggap saya bercanda. Mungkin ada yang mengatakan
bahwa pernyataan saya tersebut hanyalah sebuah kiasan, mengutip pernyataan
Tuhan Yesus berkaitan dengan kedatangan Kerajaan Allah. Akan tetapi perlu
ditegaskan bahwa jawaban di atas bukanlah kiasan. Memang hanya Roh Kudus yang
tahu. Kenapa bisa begitu?
Sabtu, 28 Juni 2025
KELEDAI LIAR SEBAGAI KARAKTER ARAB (+ISLAM)
Islam, Yahudi dan Kristen
dikenal sebagai agama Samawi. Dari etimologinya, kata samawi (kata
adjektif) memiliki arti “berhubungan dengan langit”. Jika ditambahkan dengan
kata agama, menjadi agama samawi, maka dapat dimengerti
sebagai agama dari langit. Hal ini didasarkan pada keyakinan bahwa agamanya
dibangun berdasarkan wahyu Allah melalui para malaikat (dari langit) dan
diteruskan oleh para nabi.
Agama samawi dikenal juga dengan
sebutan agama Abrahamik. Hal ini didasarkan pada peran Abraham (Islam:
Ibrahim), sebagai bapak kaum beriman. Sebagaimana diketahui, Abraham dikenal
sebagai orang yang memulai kepercayaan monoteistik. Dari dialah lahir keturunan
anak-anak bangsa, yang kemudian dikenal sebagai penganut agama Islam, Yahudi
dan Kristen.
Dari Kitab Kejadian, kita dapat
mengetahui bahwa Abraham mempunyai dua orang putera dari dua wanita yang ada
padanya. Dari Sarah, isterinya yang sah, Abraham mendapat Ishak, dan dari
Hagar, budaknya, ia mendapat Ismail. Diketahui, Hagar berasal dari Mesir (Kej
16: 3).
Salah satu perdebatan yang tak
pernah selesai antara orang Kristen dan Islam adalah siapa yang dipersembahkan
Abraham di Bukit Moria. Dan ini menjadi sebuah lelucon anak cucu Abraham. Orang
Islam mengatakan bahwa Ismail yang dipersembahkan, meski dasarnya sangat lemah.
Sementara orang Kristen mengatakan Ishak-lah yang dipersembahkan, karena dia
merupakan anak sah. Hanya orang Yahudi tidak mau masuk ke dalam perdebatan ini,
karena mereka tahu bahwa yang dipersembahkan Abraham adalah seekor kambing.
Bagaimana dari dua putera
Abraham ini muncul 3 agama monoteistik? Seperti yang diketahui, Abraham
mendapatkan putera sah, yaitu Ishak, yang darinya lahir bangsa Israel. Orang
Israel diidentikkan dengan agama Yahudi. Dalam agama Yahudi ada keyakinan mesianistik,
dimana Allah akan melaksanakan karya penebusan-Nya.
Rabu, 25 Juni 2025
MARI MEMAHAMI QS 3: 24 DENGAN NALAR AKAL SEHAT
Senin, 23 Juni 2025
BAGAIMANA BERSIKAP SAAT UMAT MENOLAK
Ketika ditahbiskan, seorang imam
memiliki jabatan sebagai gembala. Umat adalah kawanan gembalaannya. Tentulah
sangat diharapkan agar seorang imam bisa menampilkan dirinya sebagai seorang
gembala yang baik, sebagaimana yang pernah diungkapkan Tuhan Yesus (lih. Yoh 10: 1 – 11) atau yang ditegaskan oleh Petrus
(lih. 1Ptr 5: 1 – 11).
Akan tetapi, tak bisa dipungkiri
bahwa tidak ada manusia yang sempurna di muka bumi ini. Demikian pula seorang
gembala. Untuk menjadi gembala yang baik, sebagaimana yang diminta oleh Tuhan,
tidaklah semudah membalikkan telapak tangan. Ada begitu banyak persoalan dan
perjuangan, baik itu menyangkut hal eksternal maupun internal diri gembala itu
sendiri.
Paus Fransiskus sendiri, pada
bulan Oktober 2014 lalu sudah menyatakan akan adanya gembala yang buruk, yang
hanya sibuk dengan kepentingan diri sendiri, menyangkut uang dan kekuasaan.
Sekalipun penuh dengan kelemahan dan kekurangan, bukan lantas berarti seorang
gembala menyerah begitu saja tanpa ada niat untuk perbaikan diri. Memang tidak
ada manusia yang sempurna, tapi setiap kita dipanggil kepada kesempurnaan.
Tuhan Yesus pernah bersabda, “… haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu
yang di sorga adalah sempurna.” (Mat 5: 48).
Adanya gambaran gembala yang
buruk inilah yang sering membuat domba memberontak. Kita dapat membagi
pemberontakan ini ke dalam dua kelompok. Pertama, pemberontakan
halus. Umat melakukan perlawanan secara diam. Tampil di permukaan seperti
tidak ada pergejolakan. Umat seakan mendengar apa yang dikatakan sang gembala,
namun dengan diam mengabaikannya. Perlahan-lahan umat enggan mengikuti kegiatan
menggereja, malas mengikuti ekaristi hari Minggu, dan menolak setiap kebijakan
sang gembala,
Sabtu, 21 Juni 2025
MELAWAN NARKOBA BERAWAL DARI DALAM KELUARGA
Dewasa kini masalah narkoba
cukup menyita perhatian kita. Masalah narkoba bukan hanya soal hukuman mati,
melainkan juga soal penyebaran, bahaya pemakaian, bisnis dan rusaknya moral
bangsa. Soal bahaya penyalahgunaan narkoba hampir semua kita sudah mengetahuinya.
Malah bisa dikatakan bahwa narkoba dapat merusak moral bangsa. Namun menjadi
pertanyaan kita, sekalipun sudah tahu berbahaya, kenapa penyebarannya kian
marak.
Ketika seorang dosen kedapatan
menggunakan narkoba, seakan kita sudah kehilangan pegangan. Dosen atau guru,
yang seharusnya memberikan contoh teladan baik bagi generasi muda, justru
terlibat dalam dunia haram ini. Dunia pendidikan sebagai benteng pertahanan
kaum muda dari serangan bahaya narkoba perlahan mulai runtuh.
Dari data yang ada, pengguna
narkoba terbesar berasal dari kalangan kaum muda dan remaja. Mereka umumnya
masih berada di bangku pendidikan. Karena itu, jika lembaga pendidikan saja
sudah tercemar dengan benda haram ini, lantas kepada siapa kita berharap?
Apakah kepada polisi? Sudah menjadi rahasia umum bahwa ada begitu banyak polisi
juga terlibat dalam bisnis haram ini. Bandingkan saja dengan kisah mafia
narkoba di Amerika dalam film The American Gangster. Memang seperti
film itu, kita juga tentu berharap masih ada polisi bersih.
Bukan berarti kita meremehkan
polisi atau Badan Narkotika Nasional (BNN), atau lembaga-lembaga lain. Kita
masih bisa berharap kepada mereka (mengharapkan hadirnya polisi bersih). Akan
tetapi, janganlah menggantungkan pengharapan itu hanya kepada mereka saja.
Keluarga hendaknya menjadi benteng pertahanan terakhir melawan gempuran bahaya
narkoba ini.
Rabu, 18 Juni 2025
MARI MEMAHAMI QS 2: 111 DENGAN NALAR AKAL SEHAT
Minggu, 15 Juni 2025
Fenomena Menarik dari Kehadiran Para Habib yang Bikin Resah
Sabtu, 14 Juni 2025
RENUNGAN HR TRITUNGGAL MAHAKUDUS, THN C
Renungan
HR Tritunggal Mahakudus, Thn C
Bac
I Ams 8: 22 – 31; Bac II Rom 5: 1 – 5;
Injil Yoh 16: 12 – 15
Hari ini Gereja Universal
mengajak kita untuk merayakan Hari Raya Tritunggal Mahakudus. Cukup menarik
bahwa hari raya Tritunggal Mahakudus ini dirayakan setelah kita merayakan
Pentakosta. Hari raya pentakosta merupakan hari raya Roh Kudus. Hal ini seakan
hendak merangkum perjalanan Allah dalam sejarah keselamatan umat manusia: Allah
Bapa sang Pencipta, Allah Putera (Tuhan Yesus) sang Kasih dan Allah Roh Kudus
sang Penghibur. Ketiganya menjadi satu kesatuan tak terpisahkan, yaitu
Tritunggal Mahakudus. Allah Tritunggal merupakan salah satu ajaran iman umat
Kristen. Allah satu namun hadir dalam tiga pribadi, yaitu Bapa, Putera dan Roh
Kudus. Namun pada titik inilah umat sering bingung dan “diserang” oleh umat
lain: satu koq ada tiga? Ada umat bertanya pendasaran ajaran
ini. Sabda Tuhan hari ini, jika dibaca sebagai satu kesatuan bacaan liturgi,
secara implisit mengungkapkan adanya Allah Tritunggal itu.
Dalam bacaan pertama, terlihat
jelas ada relasi antara Allah pencipta dengan “aku”. Ada 2 kata kunci untuk
memahami siapa “aku” ini. Kata kunci itu adalah “aku” sudah ada sebelum bumi
ada (ay 23), dan “aku” telah lahir (ay 24, 25). Frasa “telah lahir” mau
menunjukkan bahwa “aku” telah dilahirkan oleh Allah pencipta. Dari 2 kata kunci
ini dapatlah disimpulkan bahwa “aku” di sini adalah Yesus Kristus. Dalam Yohanes
17: 5 dan 24 Yesus mengatakan bahwa dirinya telah ada sebelum dunia ada. Dan dalam
rumusan syahadat Nicea-Konstantinopel dinyatakan bahwa Yesus Kristus
dilahirkan, bukan dijadikan.
Sama seperti bacaan pertama,
Rasul Paulus dalam suratnya kepada jemaat di Roma juga mengungkapkan relasi 2
pribadi trinitas, yaitu Bapa dan Putera, antara Allah dengan “Tuhan kita, Yesus
Kristus” (ay. 1). Secara implisit Paulus mengatakan bahwa oleh Yesus Kristus
kita diselamatkan sehingga kita “menerima kemuliaan Allah” (ay 2).
Dalam Injil ketiga pribadi
trinitas ini dimunculkan oleh Yohanes. Di sana ada Roh Kudus, ada Yesus Kristus
dan ada (Allah) Bapa. Ada 2 kata kunci untuk melihat keterkaitan 3 pribadi
tinitas yang berpusat pada Bapa. Kedua kata kunci itu adalah memuliakan dan
memberitakan (ay 14). Kita tahu bahwa dalam hidupnya Yesus berusaha menghantar
orang untuk sampai memuliakan Allah (lihat peristiwa-peristiwa mukjizat). Yesus
sendiri memuliakan Allah Bapa-Nya (Yoh 12: 28). Demikian pula dengan Roh Kudus.
Yesus berkata bahwa Roh Kudus “akan memuliakan Aku” (ay 14). Sama seperti Yesus
yang memberitakan pekerjaan Bapa (bdk. Yoh 5: 19), demikian pula Roh Kudus
memberitakan tentang Yesus (ay. 14).
Sabda Tuhan hari ini mau
menegaskan kepada kita kebenaran Tritunggal Mahakudus. Umat tak perlu lagi
merasa bingung memikirkannya. Satu hal yang perlu disadari adalah Tritunggal
Mahakudus bukanlah suatu ajaran pengetahuan sehingga harus dipahami dan dimengerti
dengan akali, melainkan lebih dari suatu ajaran iman yang harus diimani dan
dihayati. Dengan mengimani Tritunggal Mahakudus, kita disadarkan akan status
kita sebagai ahli waris keselamatan. Namun diingat pula bahwa kita diminta
untuk mewartakan keselamatan itu kepada orang lain supaya mereka pun dapat
merasakannya. Jadi, sama seperti Yesus hadir untuk memberitakan kemuliaan
Allah, dan Roh Kudus memberitakan tentang hidup dan perbuatan Yesus, hendaklah
kita sekarang ini memberitakan trinitas.
by:
adrian
Kamis, 12 Juni 2025
KENAPA DALAM SATU HAL INI UMAT ISLAM BISA BERSATU
Senin, 09 Juni 2025
AKANKAH TUHAN MENDENGARKAN DOA ORANG BERDOSA
Di hadapan para muridnya, sang
Guru Agung duduk bersila. Tak lama kemudian ia bercerita. “Ada seorang
perempuan. Sore, setelah selesai mandi, perempuan itu khusyuk berdoa: ‘Tuhan,
berilah malam ini pria hidung belang yang banyak dan royal. Ibu sedang sakit.
Aku butuh duit untuk biaya berobat. Kabulkanlah doa hamba-Mu yang hina ini.
Amin!’
Setelah berdoa, ia segera
mengenakan pakaian “dinas”-nya, merias wajahnya dengan make up supaya
kelihatan menarik. Sesudah semuanya beres, ia ke luar rumah dan berjalan menuju
tempat biasanya ia mangkal bersama wanita-wanita seprofesi.
Sungguh di luar dugaan, dia
mendapatkan pengguna jasanya cukup banyak. Kalau biasanya dia hanya melayani
maksimal 2 orang sepanjang malam, kali itu ia mendapat 5 orang. Semuanya royal
dan murah hati. Perempuan itu mendapatkan uang yang banyak.”
Cerita berhenti sampai di situ.
Suasana hening. Para murid serius mendengarkan cerita sang Guru Agung. Dan
mereka masih menunggu kelanjutannya.
Tak lama kemudian sang Guru
Agung angkat bicara. Ia bertanya, “Menurut kalian, apakah doa perempuan itu
dikabulkan Tuhan atau kebetulan saja?”
Sabtu, 07 Juni 2025
SALAH PAHAM SOAL MATIUS 6: 3
Gereja
adalah bagian dari dunia. Karena itu prinsip-prinsip keduniaan, meski tidak
semuanya, dapat diadopsi oleh Gereja. Salah satunya adalah soal transparansi
laporan keuangan. Sudah saatnya pengelolaan harta benda Gereja, termasuk
keuangan, dilakukan secara transparan agar umat mengetahuinya.
Ada
beberapa alasan kenapa Gereja, dalam hal ini paroki, harus transparan dalam
pengelolaan keuangan. Pertama, sumber keuangan paroki adalah dari
umat (kolekte, intensi, stipendium, donasi, dll). Oleh karena itu, adalah hak
umat untuk mengetahui pengelolaan keuangan paroki: berapa yang masuk, bagaimana
dikelola, bagaimana pemakaiannya, berapa keluar, berapa hasil akhirnya, dll.
Dapatlah dikatakan bahwa transparansi merupakan bentuk akuntabilitas.
Kedua, dengan
adanya transparansi keuangan berarti umat dilibatkan; umat menjadi
berpartisipasi aktif. Di sini umat akan merasa memiliki Gereja (cinta akan
parokinya), melalui kontrolnya atas laporan keuangan yang dibuat secara
transparan.
Rabu, 04 Juni 2025
Menjawab Tuduhan Islam: Dimana Yesus Dilahirkan
Senin, 02 Juni 2025
MELIHAT RELEVANSI LUKAS 5: 27 - 32 BAGI PARA IMAM DEWASA KINI
Ketika sedang dalam perjalanan,
Tuhan Yesus melihat seorang pemungut cukai bernama Matius. Ia sedang duduk di
kantornya. Tanpa basa-basi, Tuhan Yesus memanggilnya untuk mengikuti Dia. Dan
Matius pun segera berdiri dan meninggalkan pekerjaannya, lalu mengikuti Yesus.
Menjelang malam, Matius
mengundang Tuhan Yesus dan para rasul-Nya ke rumahnya. Dia mengadakan acara
makan-makan. Turut hadir di sana rekan-rekan kerjanya, para pemungut cukai.
Tuhan Yesus duduk makan bersama dengan mereka. Sambil menikmati sajian tuan rumah,
Dia bersenda gurau dengan mereka. Suasana terasa santai dan ramai.
Kebetulan peristiwa tersebut
disaksikan oleh orang-orang Farisi. Mereka kaget dan merasa jijik menyaksikan
Tuhan Yesus bergaul dengan para pemungut cukai. Kepada para rasul, kaum Farisi
ini berkomentar, “Mengapa Gurumu makan bersama-sama dengan pemungut cukai?
Bukankah mereka itu orang berdosa?”
Tanpa diduga, komentar mereka
itu didengar Tuhan Yesus. Maka Tuhan Yesus keluar menghampiri mereka dan
berkata, “Bukan orang sehat yang memerlukan dokter, tetapi orang sakit. Aku
datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa, supaya mereka
bertobat.”
Kisah di atas dapat dibaca dalam
Injil Lukas 5: 27 – 32. Kisah ini sungguh sangat
menarik untuk direnungkan, terlebih bagi para imam. Kenapa harus para imam?
Sebagaimana diketahui, imam adalah alter Christi. Imam, karena
rahmat tahbisannya, menjadi identik dengan Yesus. Karena itu, kisah ini menjadi
lebih menarik untuk direnungkan bagi para imam. Karena dikhususkan buat para
imam, maka fokus renungannya bukan pada kaum Farisi, melainkan Tuhan Yesus.
Kamis, 29 Mei 2025
Menjawab Tuduhan Islam: Allah Berdoa Kepada Allah
Selasa, 27 Mei 2025
Saatnya Menjadi Waras. Jangan Cuma Berani Mengkritisi Habib
Sabtu, 24 Mei 2025
KETIKA MENTAL ABS MERASUK KE GEREJA
Pada jaman rezim Soeharto, kita
kenal istilah “Asal Bapak Senang” alias ABS. Istilah ini dikenakan kepada
Presiden RI, Soeharto. Maksud dari istilah ini adalah bawahan-bawahan Soeharto
selalu memberi laporan yang baik dan bagus dengan tujuan supaya Soeharto
senang. Apapun keadaan dan situasinya, laporannya selalu yang baik dan bagus.
Presiden tidak suka jika ada
berita negatif tentang negeri ini. Presiden akan marah kalau mendengar berita
buruk itu. Tentulah, pemberi laporan akan sedikit mendapat teguran dan ancaman.
Oleh karena itu, para menteri berusaha memberikan laporan yang positif, bukan
hanya untuk menghindari dari teguran dan amarah, melainkan juga supaya presiden
senang. Dari sinilah muncul istilah ABS itu.
Bisa dikatakan bahwa metode
“Asal Bapak Senang” menutup mata dan telinga presiden akan situasi dan kondisi
bangsa yang sebenarnya. Presiden tidak akan tahu bahwa ada rakyat yang
kekurangan makanan atau anak sekolah terlantar. Bawahan-bawahan presiden selalu
memberi laporan bahwa rakyat hidup damai sejahtera dan pendidikan Indonesia
maju.
Metode Asal Bapak Senang ini
ternyata bukan hanya ada dalam dunia sekular (politik kenegaraan). Di kehidupan
Gereja juga bisa ditemui metode dan juga sekaligus mental ABS ini. Mungkin
istilahnya tidak ABS melainkan AUS (Asal Uskup Senang).
RENUNGAN HARI MINGGU PASKAH VI, THN C
Renungan
Hari Minggu Paskah VI, Thn C
Bac
I Kis 15: 1–2, 22–29; Bac II Why 21: 10–14, 22–23;
Injil Yoh 14: 23 – 29
Kalau kita membaca dan
merenungkan bacaan pertama hari ini, kita dapat mengetahui sedikit situasi
jemaat perdana yang ada di luar Yerusalem. Para jemaat, yang belum lama
menerima pengajaran tentang Kristus dan telah menerima Kristus, mengalami dilema
dalam hidup terkait iman akan Kristus. Ada orang-orang menyebarkan ajaran
terkait dengan Kristus tapi bertentangan dengan apa yang pernah disampaikan
oleh para rasul. Hal ini membuat jemaat merasa gelisah dan goyah imannya. “Kami
telah mendengar, bahwa ada beberapa orang di antara kami, yang tiada mendapat
pesan dari kami, telah menggelisahkan dan menggoyangkan hatimu dengan ajaran
mereka” (ay.24). Karena itulah, para rasul menyampaikan pesan lewat Rasul Paulus,
Barnabas, Silas dan Yudas. Pesan para rasul ini sejalan dengan pesan Yesus. Dalam
Injil Yesus berpesan, “Janganlah gelisah dan gentar hatimu.” (ay. 27c). Para murid-Nya
tak perlu gelisah dan gentar, karena ada Roh Kudus “yang diutus Bapa dalam
nama-Ku” (ay. 26). Roh Kudus ini akan mengingatkan para murid akan semua yang
pernah dikatakan Yesus.
Yohanes, dalam kitab Wahyu
yang menjadi bacaan kedua, secara tidak langsung merefleksikan persoalan yang
ada dalam bacaan pertama dan nasehat Yesus dalam Injil. Yohanes hendak
mengingatkan jemaatnya bahwa iman mereka itu didasarkan pada iman para rasul. Kota
yang kudus (ay. 10) dalam penglihatan Yohanes adalah Gereja. Lalu Yohanes
menulis bahwa “tembok kota itu mempunyai dua belas batu dasar dan di atasnya
tertulis kedua belas nama kedua belas rasul Anak Domba” (ay. 14). Karena itu,
jika umat menemukan ajaran iman yang bertentangan dengan ajaran para rasul,
dengan sendirinya umat tak perlu gelisah dan gentar. Langsung tolak. Roh Kudus
akan mengingatkan mereka akan hal itu.
Dewasa ini para murid Kristus
masih terus menghadapi ajaran-ajaran yang bertentangan dengan ajaran para rasul.
Hal itu bisa datang dari kalangan islam, bisa juga dari kalangan protestan. Tak
sedikit ustad-ustad dan juga pendeta-pendeta menyampaikan pengajaran yang
membuat umat katolik gelisah dan gentar. Sabda Tuhan hari ini mengajak kita
untuk tidak usah gelisah dan takut. Yesus sudah menjanjikan Roh Kudus yang akan
mengingatkan kita akan pengajaran Yesus yang diwartakan para rasul.
by: adrian
Rabu, 21 Mei 2025
Menjawab Tuduhan Islam tentang Keallahan Yesus
Senin, 19 Mei 2025
RELEVANSI WARTA NABI YEHEZKIEL UNTUK PARA IMAM MASA KINI
Lalu datanglah firman TUHAN kepadaku, "Hai anak manusia, bernubuatlah melawan para imam, yang adalah gembala-gembala umat. Bernubuatlah dan katakanlah kepada mereka, kepada gembala-gembala itu. Beginilah firman Tuhan ALLAH: Celakalah imam-imam, yang menggembalakan dirinya sendiri! Seharusnya domba-domba yang digembalakan oleh mereka.
Dewasa kini banyak imam hanya
menikmati susu dari dombanya, dari bulunya mereka buat pakaian, yang gemuk
disembelih, tetapi domba-domba itu sendiri tidak digembalakan. Yang lemah tidak
mereka kuatkan, yang sakit tidak diobati, yang luka tidak mereka balut, yang
tersesat tidak dibawa pulang, yang hilang tidak dicari, melainkan diinjak-injak
dengan peraturan dan kepentingan pribadi.
Dengan demikian umat-Ku
berserak, oleh karena gembala tidak ada, dan mereka menjadi makanan bagi segala
binatang di hutan. Domba-domba-Ku berserak dan tersesat di semua gunung dan di
semua bukit yang tinggi, tanpa ada yang memperhatikan atau yang mencarinya.”
Tiga paragraf di atas merupakan
nubuat Nabi Yehezkiel versi masa kini. Kita dapat melihat versi aslinya
dalam Yehezkiel 34: 1 – 6. Artinya, nubuat Nabi
Yehezkiel ini sangatlah relevan untuk kehidupan Gereja dewasa ini, teristimewa
buat para imamnya.
Sabtu, 17 Mei 2025
RENUNGAN HARI MINGGU PASKAH V, THN C
Renungan
Hari Minggu Paskah V, Thn C
Bac
I Kis 14: 21 – 27; Bac II Why 21: 1 – 5;
Injil Yoh 13: 31 – 35
Bacaan-bacaan liturgi masa
paskah umumnya memberi tekanan pada warta para rasul Kristus mewartakan
kebangkitan Tuhan Yesus. Kisah-kisah tersebut menjadi relevan buat murid-murid
Kristus di masa kini dan masa depan. Misalnya seperti dalam bacaan pertama. Dalam
Kisah Para Rasul Paulus dan Barnabas menjalankan karya misioner, pergi ke
mana-mana supaya jemaat yang telah dibangun “bertekun di dalam iman” (ay. 22). Sebagaimana
yang sudah diketahui, pusat pewartaan para rasul adalah Allah yang mengasihi
manusia dengan mengorbankan Putra Tunggal-Nya agar manusia memperoleh hidup
kekal. Pengorbanan Putra Tunggal Allah itu terjadi pada peristiwa salib. Warta ini
ternyata diterima dan dipercaya juga oleh bangsa-bangsa lain juga (bdk. ay.
27). Karena itu, frasa “bertekun di dalam iman” berarti umat diajak untuk teguh
percaya bahwa pengorbanan Yesus di salib merupakan bukti cinta Allah kepada
manusia.
Yohanes, dalam kitab Wahyu
yang menjadi bacaan kedua, membahasakan lain soal “bertekun di dalam iman”. Jika
Kisah Para Rasul melihatnya tentang kasih Allah yang terlihat dalam kematian
dan kebangkitan Tuhan Yesus, Kitab Wahyu melihatnya sebagai efek dari kematian
dan kebangkitan Tuhan Yesus. Bagi Yohanes kematian dan kebangkitan Yesus
membawa efek kebaruan. Ini seperti yang dikatakan Dia yang duduk di atas
takhta, “Lihatlah, Aku menjadikan segala sesuatu baru!” (ay. 5). Karena itu,
jadilah langit dan bumi yang baru (ay. 1), Yerusalem yang baru (ay. 2), dan
yang terutama adalah hidup manusia yang baru karena mendapatkan penebusan. Karena
itu, Kitab Wahyu mengajak umat untuk teguh percaya bahwa pengorbanan Yesus di
salib membawa kebaruan dalam hidup, dan kita harus setia menjaga kebaruan itu.
Bagaimana kita bisa setia bertekun
di dalam iman? Bagaimana kita bisa tetap setia menjaga kebaruan yang diberikan
Kristus lewat kematian dan kebangkitan-Nya? Secara sederhana, bagaimana kita
dapat membuat supaya kematian dan kebangkitan Yesus di kayu salib sebagai
ungkapkan kasih Allah kepada kita tidak menjadi sia-sia? Pertanyaan ini dijawab
oleh Yohanes dalam bacaan Injil hari ini. Dalam Injil Yesus memberi perintah
baru, yaitu supaya kamu saling mengasihi (ay. 34). Jadi, dengan hidup dalam
kasih kita telah bertekun dalam iman dan tetap hidup dalam kebaruan.
by: adrian
Jumat, 16 Mei 2025
Menjawab Tuduhan Islam tentang Ajaran Trinitas
Selasa, 13 Mei 2025
APA MOTIVASI TUDUHAN-TUDUHAN ISLAM KEPADA KRISTEN
Jumat, 09 Mei 2025
Memahami Frasa Alquran: "Dia Cuma Mengada-ada Saja"
Rabu, 07 Mei 2025
INILAH YANG DIKATAKAN ORANG JAMAN MUHAMMAD TENTANG ALQURAN
Penolakan atas alquran dan kenabian muhammad sudah terekam sejak jaman muhammad. Hal itu dapat dibaca dalam alquran sendiri. Ada 3 ayat dalam 3 surah berbeda yang merekam perkataan-perkataan orang-orang kafir yang mengindikasikan penolakan itu. Karena ketiga surah itu masuk dalam kelompok surah makkiyyah, maka bisa dipastikan bahwa perkataan-perkataan itu diucapkan orang-orang kafir di Mekkah.
Senin, 05 Mei 2025
INI PENYEBAB MUNCULNYA RASA TRAUMA
Selama ini Ruben melatih sendiri
mengendarai mobil. Ia berlatih di halaman rumah yang memang luas. Karena sudah
merasa bisa, Ruben coba memberanikan diri membawa mobil di jalanan. Awalnya ia
merasa nyaman. Kebetulan hari itu hari Minggu. Jalanan sepi. Ia dapat dengan
tenang mengendarai mobilnya.
Pengalaman hari Minggu itu
membangkitkan rasa percaya diri Ruben. Karena itu, ia memutuskan hari Senin ia
akan mencoba sekali lagi. Itulah hari naas baginya. Ia mengalami kecelakaan. Ia
menambrak pengendara sepeda motor dan turut andil menyebabkan terjadinya
kecelakaan lain. Akibat kecelakaan itu, dua orang tewas, 4 orang luka-luka,
mobilnya rusak parah dan dia sendiri sibuk berurusan dengan polisi.
Peristiwa itu menimbulkan
ketakutan dalam hati Ruben terhadap mobil atau mengendarai mobil. Melihat mobil
saja ia sudah keringat dingin, apalagi menaikinya. Sejak saat itu, Ruben tidak
pernah naik mobil ataupun mengendarai mobil. Tidak ada niat dalam dirinya untuk
belajar lagi.
Pengalaman Ruben adalah contoh
rasa trauma. Hampir setiap orang pasti memiliki rasa trauma. Pengalaman
traumatis dapat menyebabkan timbulnya fobia. Ada orang fobia pada ular, karena
pada waktu masih kecil ia mengalami ketakutan berhadapan dengan ular. Ada juga
orang fobia pada air tergenang, karena dulu ia nyaris mati tenggelam di kolam
renang. Dan masih banyak fobia-fobia lainnya.
Sabtu, 03 Mei 2025
TIGA PILAR AGAMA ISLAM
Umumnya orang tahu bahwa dengan mengucapkan 2 kalimat syahadatain, yang berbunyi tiada tuhan selain auloh dan Muhammad adalah rasul auloh, seseorang sudah menjadi islam. Hal ini mengibaratkan seolah-olah islam itu hanya ditentukan oleh 2 kalimat tersebut. Tentulah hal tersebut membuat dangkal akan keislamannya. Untuk mengenal dan mengetahui islam itu orang wajib tahu tiga pilar islam.
Ada 3 pilar untuk mengenal
agama islam. Ketiga pilar itu adalah Allah swt, alquran dan nabi Muhammad. Umati
slam atau mereka yang mau memeluk agama islam wajib menerima Allah swt sebagai
Tuhan, alquran sebagai kitab suci dan Muhammad sebagai nabi. Menolak salah satu
atau ketiganya maka akan digolongkan ke dalam kaum kafir.
Buku “Tiga Pilar Islam: Pengantar
kepada Pengenalan Agama Islam” membantu orang untuk mengenal seperti apa itu
agama islam. Buku ini mengurai satu persatu ketiga pilar tersebut. Bab 2
mengurai tentang Allah swt. Di sini diuraikan gambaran wajah Allah swt itu. Sumbernya
adalah alquran, yang merupakan wahyu-Nya. Bab 3 mengurai tentang pilar kedua,
yaitu alquran. Sedangkan bab 4 membahas pilar ketiga.
Untuk membaca atau mendownload
e-book ini, silahkan klik link di bawah ini
https://www.scribd.com/document/795598038/Tiga-Pilar-Islam-Ed-Revisi
Jumat, 02 Mei 2025
Menjawab Tuduhan Islam tentang Alkitab
Rabu, 30 April 2025
JASMERAH: ISIS BERNIAT HANCURKAN VATIKAN
Kaum Jihadis Islam Irak dan
Suriah (ISIS) mengancam akan menyerbu kota Roma dan menghancurkan Vatikan.
Selain bertekad menaklukkan jantung kristianitas, mereka juga mengincar Paus
Fransiskus lantaran pemimpin Gereja Katolik sedunia ini dianggap sebagai penentang
cita-cita mereka meng-islam-kan dunia.
Ancaman dikobarkan melalui dua
media: video dan majalah. Video diperlihatkan ketika anggota jihad membantai 21
umat katolik Koptik asal Mesir di Libya baru-baru ini.
Dalam video terlihat para korban
dibunuh seusai mereka disuruh berlutut menghadap Laut Mediterania. Setelah
melakukan eksekusi, anggota jihad mengangkat pisau dan menancapkannya ke air
laut. Tindakan tersebut hendak memberi pesan ke pemerintah Italia dan Vatikan
bahwa ISIS siap menaklukkan Roma dan menghancurkan Vatikan.
“Hai para tentara Salib, kami
sekarang berada di Selatan Roma,” kata seorang anggota jihad. Libya memang
relatif tidak jauh, sekitar 300 mil laut di Selatan Italia. Atau Cuma 100 mil
laut dari Sardinia dan Sisilia, dua pulau di Italia Selatan. “Bersiaplah perang
melawan kami. Kalian semua target kami berikutnya,” ungkap anggota jihad. “Kami
bersumpah untuk mencampurkan darah kalian dengan darah dan jasad Sheikh Usama
bin Laden, yang telah kalian kuburkan di laut,” tambah anggota jihad itu.
Ancaman lain ditebarkan
lewat dabig, majalah online milik ISIS. Dalam satu edisinya
beberapa waktu lalu, majalah itu meluncurkan isu perang melawan Gereja Katolik,
menghancurkan Vatikan dan mematahkan semua salib yang ada di dalamnya.
Dabig adalah nama yang diambil
dari salah satu kota di Utara Suriah. Kota itu pada tahun 1516 menjadi saksi
kemenangan tentara Ottoman atas pasukan Makluks. Menyusul kesuksesan itu
berdirilah kalifah islam terakhir yang mengobarkan perang habis-habisan melawan
tentara Salib dan memerintahkan umat muslim membunuh warga Kristen.
Senin, 28 April 2025
UMAT KRISTEN HARUS TAHU MOTIF SERANGAN ISLAM TERHADAP KEKRISTENAN
Minggu, 27 April 2025
ISLAM DAN TERORISME
Seringkali umat non-muslim, yang mengaitkan terorisme dengan islam, dikatakan menjelek-jelekkan islam atau menuduh islam. Ada juga yang mengatakan islamfobia. Terus terang, hal ini sangat menyakitkan bagi orang non muslim. Mereka adalah korban, tapi dituduh yang bukan-bukan. Sementara umat islam sendiri tidak pernah menunjukkan bahwa islam memang bukan agama terror.
Selain kaum non muslim yang
disalahkan, kerap juga umat islam menyalahkan para teroris islam itu sendiri. Mereka
mengatakan bahwa para teroris itu salah menafsirkan alquran dan teladan nabi;
bahwa mereka telah membajak agama islam, yang damai dan penuh kasih. Terus terang,
hal ini membingungkan bagi kaum non muslim, karena para teroris itu bertindak
atas perintah Allah swt dan teladan nabi. Artinya, mereka mengikuti kehendak
Allah swt. Justru mereka menuduh umat islam yang mengkritik mereka sebagai kaum
munafik, kaum islam yang tidak menjalani kewajibannya.
Benarkah islam agama terror? Benarkah islam agama perang? Buku Islam dan Terorisme mengupas tuntas persoalan itu. Ditulis oleh seorang muslim yang taat, namun akhirnya meninggalkan islam karena lebih memilih Kristus. Buku ini dapat dibaca atau juga di download pada link di bawah ini
https://drive.google.com/file/d/15-Qeb0YtNoM7s0g0ZcNMpfxcZzFTJ_bE/view?usp=drive_link
https://www.scribd.com/document/796688485/Islam-dan-Terorisme
Jumat, 25 April 2025
INI CARA UANG PAROKI DIKORUPSI
Korupsi sudah merajalela
merasuki sendi-sendi kehidupan masyarakat. Ia menjadi budaya, yang tak bisa
lepas dari kehidupan manusia. Ketika masalah korupsi Al-Quran muncul, seakan
tak ada lagi bagian hidup manusia yang luput dari korupsi. Agama yang mengurus
moral dan akhlak manusia pun sudah dirasuki budaya korupsi. Kesucian agama
telah hancur karena korupsi.
Bagaimana dengan Gereja? Apakah
Gereja sebagai lembaga kudus bebas dari korupsi? Apakah budaya koupsi sudah
merasuki para pejabat Gereja, seperti uskup dan imam? Mungkin sebagian orang
mengatakan bahwa itu mustahil, karena uskup dan imam sudah mengikrarkan janji
kemiskinan yang menjauhkan mereka dari kemewahan harta kekayaan. Janji
kemiskinan membuat mereka dapat melawan godaan korupsi.
Bukan maksud saya untuk menuduh,
tapi saya berangkat dari asumsi dasar bahwa uskup dan imam itu adalah manusia;
dan setiap manusia rentan terhadap godaan uang. Dari asumsi ini dapatlah
disimpulkan bahwa korupsi bisa juga dilakukan oleh para pejabat Gereja itu.
Artinya, budaya korupsi dapat juga merasuki Gereja.
Bagaimana praktek korupsi
dilakukan di Gereja? Inilah yang hendak dipaparkan dalam tulisan ini. Dalam
tulisan ini, Gereja yang dimaksud adalah paroki, dan saya, sebagai pastor
paroki, adalah pelakunya. Karena itu, pertanyaannya adalah bagaimana saya mengorupsi
uang paroki?
Selasa, 22 April 2025
PARAH, CARA USTAD MENACHEM ALI MEMBENARKAN KENABIAN MUHAMMAD
Minggu, 20 April 2025
MELIHAT DAN MENEMUKAN KESAMAAN DAN PERBEDAAN ANTARA MUHAMMAD DAN YESUS
Tak bisa disangkal lagi Muhammad dan Yesus merupakan dua pribadi yang luar biasa. Keduanya adalah tokoh besar dunia ini. Muhammad melahirkan agama islam, dan Yesus mendirikan Gereja Katolik. Umat dari kedua agama ini termasuk yang terbesar di dunia. Banyaknya jumlah umat menunjukkan besarnya pengaruh kedua tokoh ini.
Sangat menarik kalau membaca e-book
dengan judul Yesus dan Muhammad. Penulis e-book ini adalah seorang
muslim yang akhirnya menerima Yesus. Dia menjadi seorang pengikut Kristus. Karena
itu, kedua tokoh ini sudah begitu familiar baginya. Dia begitu mengenal
Muhammad, karena dia lahir dan besar dalam lingkungan keluarga islam yang
sangat menekankan keislaman. Malah penulis pernah mengajar di salah satu
universitas islam terbesar dunia. Karena itu, pengenalannya akan Muhammad tidak
perlu diragukan lagi.
Namun akhirnya dia menjadi
pengikut Kristus. Menjadi seorang Kristen bukanlah karena paksaan atau ancaman,
melainkan karena pencarian. Penulis berusaha mengenal Yesus dari sumber-sumber
kristiani, bukan dari islam. Dari sinilah dia akhirnya benar-benar mengenal
Yesus. Tidak hanya sebatas mengenal, dia juga mencintai Yesus. Semua ini dapat
dibaca dalam e-book ini bagian pertama.
Pada bagian kedua penulis
mulai memaparkan tentang sejarah hidup kedua tokoh ini. Dan pada bagian ketiga
penulis menyampaikan warisan dari kedua tokoh ini. Dari sini kitab isa menemukan
kesamaan dan perbedaan yang menarik dari Yesus dan Muhammad ini.
Untuk membaca atau mendapatkan e-book ini secara gratis, silahkan klik link di bawa ini
https://drive.google.com/file/d/1X_Jmsk2WMVU2if1s7K4Yl-e0Qz_v3X0X/view?usp=drive_link
https://www.scribd.com/document/815099555/Yesus-dan-Muhammad