Minggu, 14 Juli 2013

Renungan Hari Minggu Biasa XV-C

Renungan Hari Minggu Biasa XV, Thn C/I
Bac I   : Ul 30: 10 – 24; Bac II    : Kol 1: 15 –20;
Injil     : Luk 10: 25 – 37

Sabda Tuhan hari ini, dalam bacaan-bacaan liturgi minggu biasa XV, dapat dirangkum dalam kalimat: “Melaksanakan perintah Tuhan akan mendatangkan keselamatan. Perintah Tuhan yang utama adalah cinta kasih. Karena itu cinta kasih dapat mendatangkan keselamatan.”

Dalam bacaan pertama, yang diambil dari Kitab Ulangan, hal ini terlihat jelas dari firman Tuhan sendiri. Dikatakan bahwa Tuhan akan melimpahi umat-Nya dengan berkat dan keberuntungan. Artinya, Tuhan akan mendatangkan keselamatan jika, “mendengarkan suara Tuhan … berpegang pada perintah dan ketetapan-Nya …” (ay. 10) dengan segenap hati dan jiwa.

Perintah Tuhan yang utama diungkap dalam Injil melalui mulut ahli Taurat. “Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu, dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu dan dengan segenap akal budimu, dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.” Yesus menegaskan bahwa dengan melakukan hal itu maka akan datang keselamatan. Keselamatan bukan hanya pada orang yang melakukan, melainkan juga orang yang dikasihi. Ini terlihat dalam cerita “Orang Samaria yang murah hati.” (ay. 30 – 35).

Kasih yang menyelamatkan ini diungkapkan Paulus dalam suratnya kepada jemaat di Kolese. Dalam bacaan kedua, Paulus merefleksikan hubungan manusia dengan Allah. Paulus melihat bahwa manusia mendapat keselamatan karena kasih Allah yang tampak dalam diri Yesus. Bukti kasih Allah, bagi Paulus, tampak dalam “darah salib Kristus.” (ay. 20). Dengan kata lain, dapat dikatakan bahwa Yesus Kristus adalah bukti kasih Allah, yang dengan-Nya manusia memperoleh keselamatan.

Sabda Tuhan hari ini mengingatkan kita akan perintah Tuhan yang utama, yaitu kasih. Melalui sabda-Nya Tuhan mengajarkan bahwa dengan melaksanakan kasih akan datanglah keselamatan bagi diri kita dan juga orang yang kita kasihi. Tuhan juga sudah memberi contoh kasih dalam Diri-Nya, lewat kurban-Nya di kayu salib. Karena itu, melalui sabda-Nya ini, Tuhan menghendaki kita untuk senantiasa hidup dalam kasih.

by: adrian

Tidak ada komentar:

Posting Komentar