Senin, 03 Mei 2021

SEKILAS TENTANG HEMOFILIA


 

Apa itu HEMOFILIA

Hemofilia berasal dari bahasa Yunani Kuno, yaang terdiri dari dua kata, yaitu haima yang berarti darah, dan philia yang berarti cinta atau kasih sayang.

Hemofilia adalah kelainan genetik pada darah yang disebabkan adanya kekurangan faktor pembekuan darah. Penyakit gangguan pembekuan darah ini merupakan penyakit yang diturunkan dari orangtua (haderiter) kepada anaknya. Ada dua jenis hemofilia yang ditemukan, yaitu hemofilia A dan hemofilia B. Hemofilia A timbul jika ada kelainan pada gen yang menyebabkan kurangnya faktor pembekuan VII (FVII). Sedangkan hemofilia B disebabkan kurangnya pembekuan IX (FIX). Hemofilia A dan B tidak dapat dibedakan karena mempunyai tampilan klinis yang mirip dan pola pewarisan gen yang serupa.

Gejala HEMOFILIA

Penderita penyakit ini akan sering mengalami pendarahan jika terjadi pendarahan pada luka. Adapun penyebab gejala penyakit hemofilia:

Ø  Luka sulit sembuh

Ø  Mimisan mendadak

Ø  Banyak memar pada tubuh

Ø  Pendarahan berkepanjangan

Ø  Terdapat darah pada urin dan feses

Ø  Pembengkakan karena pendarahan internal

Pengobatan pada Penyakit HEMOFILIA

Pengobatan hemofilia berbeda-beda, bergantung pada tipe yang diidap. Untuk hemofilia tipe A yang ringan dan sedang, diberikan injeksi hormon. Hormon ini dapat merangsang aktifnya komponen pembekuan darah. Untuk tipe A dan B yang termasuk parah, dilakukan transfusi cairan yang mengandung komponen pembekuan darah. Sementara, untuk tipe C, penanganannya berupa pemberian cairan plasma darah melalui infus. Infus yang dilakukan secara berkala tiap dua atau tiga kali seminggu dapat mencegah pendarahan.

Jika sendi mulai terpengaruh oleh pendarahan dalam, pasien bisa melakukan terapi fisik. Terapi ini bertujuan melatih sendi agar tidak kaku dan rusak.

Sedangkan untuk mengatasi luka kecil di kulit, cukup gunakan plester. Pendarahan dalam yang tidak terlalu besar juga bisa ditangani dengan menempelkan es yang dililit handuk.

HEMOFILIA di Indonesia

Penyakit hemofilia merupakan penyakit yang tidak mengenal ras dan dapat ditemukan di seluruh dunia, termasuk Indonesia.

Data 2011, jumlah pasien hemofilia yang terdaftar di Indonesia mencapai 1.388 pasien. Namun, angka itu diperkirakan tidak mencerminkan jumlah penderita sebenarnya.

Himpunan Masyarakat Hemofilia Indonesia (HMHI) memperkirakan jumlah penderita hemofilia di Indonesia sudah menembus 20 ribu orang. Apalagi angka kejadian hemofilia di negara-negara berkembang memiliki rasio 1: 10.000. Hal ini dikarenakan keterbatasan informasi dan rendahnya pengetahuan masyarakat mengenai penyakit ini.

diambil dari tulisan 7 tahun lalu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar