Senin, 18 Januari 2021

INI PERAN AYAH YANG BISA BANTU TUMBUH KEMBANG ANAK


Fatherless
atau father hunger adalah sebuah predikat yang diberikan kepada ayah lantaran hanya hadir secara fisik karena terikat dalam pernikahan, tetapi tidak terlibat dalam urusan perkembangan anak. Berdasarkan data dari Konferensi Ayah Sedunia tahun 2019, Indonesia termasuk satu dari 10 negara dengan kategori fatherless tertinggi.

Tentunya ini bukanlah suatu label yang baik. Sebab menurut Pakar Pengasuhan Keayahan, Irwan Rinaldi, peran ayah sangat penting dan tidak boleh disepelekan dalam pengasuhan anak. Terlebih saat anak berada pada usia 7 sampai 15 tahun, kehadiran sosok ayah di tahap perkembangan ini sangatlah dibutuhkan anak.

“Jika anak tidak mendapatkan peran ayah di usia tersebut, maka akan terjadi ketimpangan antara pertumbuhan dan perkembangan anak. Hal ini dipengaruhi oleh kurangnya stimuluan dari kedua orangtua,” ujar Rinaldi.

Salah satu kurangnya perhatian ayah bisa dirasakan anak dalam tumbuh kembangnya. Hal ini mulai dari anak lebih mudah depresi, menjadi anti sosial, rentan melakukan tindak kriminal dan kekerasan, terjerumus seks bebas hingga narkoba. “Karena usia biologis lebih maju dibandingkan psikologisnya, hal ini seringkali menjadi penyebab utama terjadinya perceraian,” tambah Rinaldi.

Lalu, apa yang dapat dilakukan ayah untuk memperbaiki semuanya? Rinaldi mengatakan bahwa pada dasarnya seorang ayah mempunyai tiga peran ideal yang terdiri dari loving, coaching, modelling (Mencintai, melatih dan menjadi model). Ketiga unsur dalam peran menjadi ayah ini saling berhubungan dan jika salah satu atau seluruhnya hilang, maka akan menyebabkan munculnya kondisi father hunger atau fatherless.

Dari segi loving, Rinaldi menjelaskan bahwa ini merupakan bentuk peran ayah dalam mencintai dirinya sendiri sekaligus mencintai istri sebagai ibu dari anak-anak. “Peran ini merupakan bentuk evaluasi dari seorang ayah untuk membayar hutan pengasuhan (dep[osit golden period) yang dulu tidak didapatkan keluarga dalam pengasuhan,” papar Rinaldi.

Sementara untuk choaching, seorang ayah merupakan pelatih (coach) terbaik. Untuk melatih anak dengan benar, tentunya ayah harus mempunyai kualitas tinggi dan bisa memberikan ilmu serta waktu bermakna bagi anak. “Misalnya ketika anak bercerita terkait perkembangannya, harus ada komunikasi berkualitas agar dapat menciptakan waktu bermakna bersama anak,” imbuhnya.

Peran ketiga ayah yaitu modelling, dimana seorang ayah sebagai salah satu pendidik pertama dan utama dalam perkembangan anak harus mempunyai hubungan yang kuat dengan Tuhan. Pentingnya seorang ayah membangun rasa kebapakannya dengan memperkuat hubungan spiritual atau hubungan dengan Tuhan. “Fathering skill menjadi tidak berarti ketika ayah tidak dekat dengan Tuhan,” tegas Rinaldi.

diambil dari Tempo Gaya

BACA JUGA:

Perilaku Orangtua Model Utama bagi Anak

Peran Ortu dlm Perkembangan Mental Anak

Peran Ortu MembangunRasa Percaya Diri Anak

Peran Ibu dalam Pertumbuhan Moral Anak 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar