Minggu, 08 Maret 2020

PAUS FRANSISKUS: BERSAMA TUHAN SELALU ADA DIALOG HATI

Vatikan merilis pesan Paus Fransiskus untuk masa pra-paskah 2020. Dalam pesan yang diterbitkan 24 Februari 2020 itu, Paus Fransiskus mengajak umat beriman untuk merangkul misteri paskah, misteri sengsara, kematian dan kebangkitan Yesus, sebagai dasar pertobatan. Judul pesan itu diambil dari Surat Kedua Santo Paulus kepada jemaat di Korintus: “Dalam nama Kristus, kami minta kepadamu: berilah dirimu didamaikan dengan Allah” (2Kor 5: 20).
Dalam pesan itu Paus Fransiskus menulis, “Kerygma (pewartaan mendasar tentang pesan Injil) ini merangkum misteri cinta yang begitu nyata, begitu benar, begitu konkret, sehingga mengajak kita menjalin hubungan keterbukaan dan dialog bermanfaat (Christus vivit, 117).” Siapa pun yang percaya akan pesan ini menolak kebohongan bahwa hidup kita adalah milik kita yang akan dijalani sesuai yang kita kehendaki.
Paus Fransiskus ingin mengajak umat beriman, dalam masa pra-paskah ini, untuk memusatkan perhatian kepada Tuhan yang tersalib, dan membiarkan diri kita “diselamatkan, selalu ada melalui kuasa Roh Kudus dan memungkinkan kita dengan iman melihat dan menyentuh tubuh Kristus dalam diri orang-orang yang menderita.”

Mengisi masa pra-paskah ini, Paus Fransiskus menekankan pentingnya doa sebagai cara menanggapi kasih Allah “yang selalu mendahului dan menopang kita.” Kita juga dipanggil untuk mendengar dan menanggapi Firman Yesus, guna mengalami “belas kasihan yang Dia berikan dengan bebas kepada kita.”
Allah selalu terlibat dalam “dialog keselamatan dengan kita” tanpa memandang kelemahan dan kegagalan kita, jelas Paus Fransiskus. Keinginan untuk menyelamatkan kita “menyebabkan Bapa membebani Putera-Nya dengan beratnya dosa-dosa kita, sehingga sesuai ungkapan Paus Benediktus XVI, Allah menanggalkan Diri-Nya (Deus Caritas Est, 12).”
Paus Fransiskus juga menegaskan “menempatkan misteri paskah pada pusat kehidupan kita berarti merasakan belas kasihan terhadap luka-luka Kristus yang tersalib yang ada dalam banyak korban perang yang tidak bersalah, dalam serangan terhadap kehidupan, dari yang belum lahir hingga yang sudah tua dan berbagai bentuk kekerasan.”
Ini berarti secara pribadi berkomitmen dan terlibat dalam ‘pengembangan dunia yang lebih baik,” yang berarti juga menghargai pemberian dana aksi sosial dan mengatakan telah menetapkan pertemuan akhir Mei “dengan orang-orang muda yang berprofesi sebagai ekonom, pengusaha dan pembuat perubahan, dengan tujuan membentuk ekonomi yang lebih adil dan inklusif.”
Paus Fransiskus mengakhiri pesannya dengan doa kepada Santa Perawan Maria “agar perayaan pra-paskah membuka hati kita untuk mendengarkan panggilan Tuhan guna diperdamaikan dengan diri-Nya, memperbaiki pandangan kita terhadap misteri paskah, dan berdialog terbuka dan tulus dengan-Nya.”
diolah kembali dari Pena Katolik

Tidak ada komentar:

Posting Komentar