Kamis, 23 Januari 2020

KASIH TULUS TANPA BATAS

Dahulu kala di suatu negeri pernah ada tradisi membuang orang yang sudah tua ke hutan. Mereka yang dibuang adalah orangtua yang sudah tidak berdaya sehingga terlihat memberatkan kehidupan anak-anaknya.
Pada suatu hari ada seorang pemuda yang berniat membuang ibunya ke hutan, karena si ibu telah lumpuh dan agak pikun. Si pemuda tampak bergegas menyusuri hutan sambil menggendong ibunya. Si Ibu yang kelihatan tak berdaya berusaha menggapai setiap ranting pohon yang bisa diraihnya lalu mematahkannya dan menaburkannya di sepanjang jalan yang mereka lalui.
Sesampai di dalam hutan yang sangat lebat, si anak menurunkan ibunya dan mengucapkan kata perpisahan pada ibunya sambil berusaha menahan sedih karena ternyata dia tidak menyangka tega melakukan perbuatan ini terhadap ibunya.
Justru si ibu yang tampak tegar, dalam senyumnya dia berkata “Anakku, Ibu sangat menyayangimu. Sejak kau kecil sampai dewasa Ibu selalu merawatmu dengan segenap cintaku. Bahkan sampai hari ini rasa sayangku tidak berkurang sedikitpun. Tadi Ibu sudah menandai sepanjang jalan yang kita lalui dengan ranting-ranting kayu. Ibu takut kau tersesat, ikutilah tanda itu agar kau selamat sampai di rumah.”
Setelah mendengar kata-kata tersebut, si anak menangis dengan sangat keras, kemudian langsung memeluk ibunya dan kembali menggendongnya untuk membawa si ibu pulang ke rumah. Pemuda tersebut akhirnya merawat ibunya dan sangat mengasihinya sampai ibunya meninggal.
Cerita ini hendak mengatakan kepada kita bahwa orangtua bukan barang rongsokan yang bisa dibuang atau diabaikan setelah terlihat tidak berdaya. Karena pada saat kita sukses atau saat kita dalam keadaan susah, hanya orangtua yang mengerti kita dan batinnya akan menderita kalau kita susah.
Orangtua tidak pernah meninggalkan kita, bagaimanapun keadaan kita, walaupun kita pernah kurang ajar kepada mereka. Namun orangtua kita akan tetap mengasihi kita.
Mulai sekarang mari kita lebih mengasihi orangtua kita selagi mereka masih hidup dan berikanlah doa tulus untuk setiap kebahagiaan mereka.
diolah kembali dari tulisan 7 tahun lalu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar